Rabu 04 May 2016 12:00 WIB

Menag Dorong Rohis Jadi Pelopor Islam Toleran

Red:

Foto : Antara  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, mengajak para pembina untuk serius membimbing pengurus kegiatan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) di SMA dan SMK.

Ajakan tersebut disampaikan Menag, saat memberikan sambutan pada pembukaan Perkemahan Rohis siswa SMA/SMK Tingkat Nasional II 2016 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Selasa (3/4). Perkemahan yang berlangsung pada 2-6 Mei 2016 itu, diikuti dua ribu perwakilan Rohis SMA/SMK dari seluruh Tanah Air.

"Pembina harus paham kecenderungan keagamaan. Jika bengkok kita yang meluruskan," ujar Menag.

Menag mengaku prihatin, karena sering mendengar anggapan bahwa Rohis adalah tempat yang mudah disusupi gerakan Islam garis keras, yang tidak toleran dan anti-NKRI. Karena itu, Menag meminta para aktivis Rohis untuk serius mempelajari agama.

''Jangan mudah larut dengan pengajaran dan pandangan ajaran yang sempit, kaku, dan mudah menghakimi orang lain yang berbeda pemahaman,'' katanya.

Pada kesempatan itu, Menag mengajak para aktivis Rohis untuk mengucapkan ikrar kebangsaan guna menyebarkan ajaran Islam yang damai, toleran dan cinta Tanah Air. Melalui ikrar tersebut, Menag ingin melihat sekaligus memastikan bahwa para aktivis Rohis adalah pelajar yang cerdas, cinta damai, cinta Tanah Air dan pelopor Islam yang rahmatan lil 'alamin.

Menag juga mengajak seluruh peserta perkemahan Rohis, untuk meneladani para pendiri bangsa seperti KH Hasyim Asy'ari, KH Ahmad Dahlan, dan Soekarno. Mereka adalah pribadi yang sangat menghargai keragaman.

Menag juga mengajak seluruh peserta perkemahan mensyukuri bonus geografis yang dimiliki Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan suku, adat, ras, dan agama.

"Semua aset besar yang tak ternilai," ujar Menag.

Kondisi tersebut, menurutnya, dapat menjadi kekuatan jika dikelola oleh anak bangsa secara baik. Namun, kerawanan akan terjadi apabila ada pihak yang ingin saling membenturkan.

Direktur  Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin dalam laporannya menjelaskan, peserta perkemahan Rohis berasal dari perwakilan seluruh provinsi di Indonesia. Setiap perwakilan juga didampingi oleh para pendamping.

"Secara keseluruhan, peserta berjumlah dua ribu orang," kata Kamaruddin.

Dijelaskan, perkemahan ini diadakan untuk memberikan pembinaan wawasan kebangsaan sekaligus memberikan pemahaman terkait Islam yang rahmatan lil 'alamin.

Harapannnya, lanjut Kamaruddin, pada diri tiap peserta akan tumbuh sikap saling kerja sama, tasamuh, dan empati. Diharapkan pula, para peserta nantinya dapat meningkatkan komitmen membangun bangsa dan negara.

Kamaruddin juga mengatakan, saat ini isu radikalisme sedang marak di Indonesia. Para pelajar tak luput dari sasaran paham tersebut. Menurutnya, mengembangkan wawasan dan pengetahuan Islam merupakan langkah strategis untuk mencegah paham radikalisme. ''Harapan itu pula yang diinginkan dari perkemahan Rohis kali ini,'' katanya.

Perkemahan Rohis Nasional ini, mendapat tanggapan positif dari peserta, baik siswa dan pendamping. Pembina dari perwakilan Jawa Timur, Daud Ismail mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat, di antaranya dapat mempersatukan keberagaman di Indonesia.

Daud sependapat dengan Menag yang menyebut perkemahan Rohis dapat menangkal paham radikalisme. Ia menilai, kondisi kejiwaan yang masih labil membuat siswa mudah dipengaruhi berbagai pemahaman.

Tanggapan positif juga disampaikan pendamping dari perwakilan Sulawesi Selatan, Suryadi Madjid. Ia berharap, perkemahan ini dapat memberikan manfaat dalam pembinaan kerohanian. rep: Rahmat Fajar ed: Wachidah Handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement