Selasa 19 Apr 2016 13:00 WIB

Pemerintah Siapkan Beasiswa Bagi Penghafal Alquran

Red:

Republika/ Darmawan         

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JAKARTA — Pemerintah memberi perhatian besar kepada anak-anak bangsa yang mampu menghafal Alquran (hafiz) dan hadis. Bentuk perhatian itu salah satunya dengan memberikan beasiswa pendidikan kepada mereka. 

''Masih dipikirkan rencana beasiswa itu, siapa pihak yang bertanggung jawab dan bentuk beasiswanya seperti apa," ujar Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Machasin seusai menghadiri pembukaan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis se-Asia Pasifik Pangeran Sultan bin Abdul Aziz di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (18/4).

Machasin berharap, peserta dari Indonesia dapat melanjutkan tradisi juara umum seperti tahun-tahun sebelumnya. ''Biasanya memang Indonesia selalu juara umum," ujar dia.

Selain musabaqah untuk usia remaja, Kemenag juga berencana menyelenggarakan musabaqah tingkat anak-anak. Berkaca dari prestasi hafiz cilik Indonesia, Musa La Ode Abu Hanafi yang meraih peringkat tiga pada Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional di Sharm El Sheikh, Mesir, belum lama ini, pencarian bakat hafiz anak-anak menjadi penting.

"Sebelumnya, Mesir meminta Indonesia untuk mengirimkan hafiz anak-anak, tetapi seingat kami, hanya ada yang berusia 25 tahun, kemudian kami teringat Musa dan akhirnya kami kirimkan dia," kata Machasin.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyatakan rasa bangganya atas prestasi Musa. Kebanggaan tersebut disampaikan melalui akun Twitter resminya ketika dipantau, Ahad (17/4).

"Kita bangga dengan prestasi Musa La Ode Abu Hanafi, hafiz tujuh tahun, di Musabaqah Hifzil Quran Internasional di Mesir - Jkw," tulis Presiden.

Dalam postingnnya, Presiden Jokowi menyertakan foto Musa La Ode Abu Hanafi yang sedang berpose dengan para peserta MHQ Internasional dari negara-negara lain.

Sementara, Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadist ke-Asia Pasifik VII yang diselenggarakan oleh Kemenag bekerja sama dengan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta diikuti oleh 18 negara dari 25 negara yang diundang.

Ketua Panitia Soabah Muhammad Syamsi mengatakan, kompetisi menghafal Alquran dan hadis ini terdiri dari lima kategori, yakni 30 juz, 20 juz, 15 juz, 10 juz, dan hadis.

 "Perwakilan dari Indonesia yang dipilih adalah yang sebelumnya memenangkan juara satu, dua, dan tiga saat musabaqah tingkat nasional beberapa waktu lalu," jelas Soabah.

Musabaqah yang rencananya berlangsung selama empat hari ini diikuti oleh lebih banyak peserta dan negara yang hadir dibanding tahun sebelumnya. Kali ini, musabaqah diikuti 103 perserta. "Tahun sebelumnya, jumlah peserta hanya 70 orang. Tahun lalu, peserta dari Rusia, Cina, Jepang, dan Hong Kong tidak ikut, tetapi saat ini hadir," ujar dia.

Khusus untuk peserta hafalan hadis, kata Soabah, memang hanya empat negara, yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Kirgistan.

''Hal ini karena di negara lain sosialisasi menghafal hadis masih minim dan belum terlalu dikenal berbeda dengan di Indonesia,'' katanya.

Para pemenang musabaqah ini akan mendapatkan hadiah dari Pangeran Sultan Abdul Aziz al-Saud berupa uang pembinaan dan kesempatan beribadah haji sebagai tamu undangan Raja Salman.

Soabah berharap, musabaqah ini dapat mendorong remaja Muslim untuk mencintai dan menghafalkan Alquran.

Selain menghafal, menurutnya, umat Islam juga diharapkan dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran pada kehidupan sehari-hari.

''Sehingga, dapat menangkal pengaruh budaya yang kurang mendidik dan tidak baik terutama di kalangan remaja,'' katanya.

Musabaqah yang telah diselenggarakan sebanyak tujuh kali ini, menurut Soabah, juga meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap Alquran yang ditandai dengan tumbuhnya rumah-rumah tahfiz dan pondok-pondok hafalan Alquran.   rep: Ratna Ajeng Tedjomukti, ed: Wachidah Handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement