Selasa 01 Dec 2015 15:00 WIB

Ayat-Ayat Cinta 2 Tembus 10 Ribu Eksemplar

Red:

JAKARTA — Luar biasa! Mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan novel Ayat-Ayat Cinta 2 (AAC 2) karya Habiburrahman El Shirazy. Baik penjualan maupun acara bedah buku novel setebal 697 halaman itu berhasil menyedot minat luar biasa dari masyarakat.

Informasi dari Republika Penerbit, kurang dari sepekan sejak diluncurkan pada Selasa (24/11), pukul 14.15 WIB, novel ini telah terjual lebih dari 10 ribu eksemplar.

"Kami sungguh kaget dengan penjualan yang demikian fantastis ini," kata General Manager Marketing Republika Penerbit Awod Said kepada Republika di Jakarta, Senin (30/11).

Novel AAC 2 merupakan sekuel (kelanjutan) novel Ayat-Ayat Cinta (AAC) yang diterbitkan oleh Republika Penerbit, 10 tahun silam. Novel AAC  sangat fenomenal dengan penjualan di atas satu juta eksemplar. Novel tersebut juga sudah difilmkan dengan bintang utama Fedy Nuril, Rianti Cartwright, dan Carissa Putri, serta menjadi salah satu film terlaris.

Awod menyebutkan, pre-order novel AAC 2 yang digalang tim marketing sejak 24-30 November 2015 sebanyak 2.015 eksemplar, ternyata sudah melampaui target. "Pada Jumat (27/11), angka 2.015 eksemplar sudah terlewati," jelasnya.

Meskipun demikian, kata Awod, karena tidak ingin mengecewakan para pemesan AAC 2 yang sudah antre untuk pre-order dan waktu yang disepakati hingga 30 November 2015 maka pihak Republika Penerbit akhirnya memberi kesempatan tambahan dengan waktu tetap seperti awal, yakni 30 November 2015

Awod mengemukakan, permintaan novel AAC 2 terus meningkat dari hari ke hari. "Untuk toko buku saja masih banyak yang belum mendapatkannya. Karena itu, kami terus melakukan cetak ulang," kata Awod. Ia mengungkapkan, dalam seminggu ini, AAC 2 sudah cetak ulang lebih dari empat kali.

Selain toko buku jaringan, seperti Toha Putra, Toga Mas, Walisongo, Gunung Agung, dan UD Halim, Gramedia juga belum dapat tambahan. Pihak Gramedia, kata Awod, meminta 10 ribu eksemplar novel AAC 2. "Besarnya permintaan itu mendorong Republika Penerbit untuk terus mencetak ulang novel AAC 2," tutur Awod.

Kepala Redaksi Republika Penerbit Syahruddin El-Fikri menambahkan, saat roadshow AAC 2 ke beberapa kota, seperti Bogor, Bandung, dan Cianjur, respons masyarakat akan kehadiran novel ini sangat luar biasa. "Masyarakat mengelu-elukan Habiburrahman El Shirazy dan novel AAC 2," ungkap Syahruddin.

Ia menyebutkan, launching perdana  AAC2 di Pondok Pesantren Modern Ummul Quro al-Islami, Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/11), dihadiri lebih dari 4.000 orang. Demikian juga peluncuran di Bandung (Jumat, 27/11) dan Cianjur (Sabtu, 28/11). "Masyarakat harus mengantre untuk mendapatkan novel Kang Abik ini," kata Syahruddin.

Menurut Syahruddin, banyaknya peserta yang hadir dalam peluncuran tersebut menjadi gambaran bahwa sekuel novel mega best seller AAC sangat dinantikan para penggemar Kang Abik, panggilan akrab Habiburrahman El Shirazy. "Sudah 10 tahun sejak AAC  diluncurkan. Wajar bila kerinduan akan kelanjutan kisah Fahri dan Aisha, tokoh utama dalam novel AAC,  sangat dinantikan," ujar Syahruddin.

Syahruddin menambahkan, pada saat peluncuran dan bedah buku AAC 2 di Bogor dan Cianjur, banyak peserta yang berharap novel ini dapat difilmkan juga sebagaimana pendahulunya atau seperti novel-novel Kang Abik lainnya, misalnya, Ketika Cinta Bertasbih jilid  1 dan 2, Dalam Mihrab Cinta, dan Cinta Suci Zahrana.

Kang Abik saat ditanya akan hal ini, tak menampik kemungkinan novel tersebut difilmkan. "Insya Allah, mohon doanya," ujar novelis lulusan Al-Azhar University, Kairo, Mesir itu.  Sastrawan yang dijuluki "Novelis No 1 Indonesia" itu berharap, kesuksesan AAC bisa menular ke AAC 2.

Bukan sekadar novel

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Dr Yunahar Ilyas menyatakan, novel AAC2 sangat bagus. "Ini bukan sekadar novel, tapi sebuah cita-cita dan pemikiran besar," ujar Yunahar, saat memberikan endorsement AAC2.

Hal senada disampaikan musisi Indonesia dan pencipta lagu "Ayat-Ayat Cinta", Melly Goeslaw. "AAC2 adalah karya sastra racikan Kang Abik yang mengejutkan. Lebih berani dan dinamis. Tapi, tetap sarat makna dan pesan," ujarnya.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Katib Syuriah PBNU Dr Asrorun Niam Sholeh MA menyatakan, anak-anak muda harus membaca novel AAC2. "Revolusi mental hakiki dengan membaca novel ini. Cara menyikapi kenakalan anak remaja sangat mengesankan."

Sementara, Dosen Sastra Melayu dan Peradaban Islam, UPSI Malaysia, Dr Makmur Haji Harun  MA, menyatakan, konsistensi dan kualitas AAC2 sangat terjaga. "Alurnya meliuk-liuk tak terduga. Deskripsinya detail dan kaya wawasan. Pesannya menyesap jiwa. Novel ini akan menginspirasi anak-anak muda Indonesia untuk berprestasi di tingkat global." n ed: wachidah handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement