Kamis 08 Oct 2015 13:00 WIB

WNI Korban Mina Bertambah

Red:

MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia yang menjadi korban peristiwa Mina bertambah tiga orang. Dengan demikian, hingga Selasa (6/10) pukul 08.00 waktu Arab Saudi (WAS), jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang wafat akibat berdesak-desakan di Jalan 204, Mina, Arab Saudi, mencapai 103 orang.

"WNI yang wafat pada data kami sebelumnya mencapai 100 orang, terdiri dari 95 jamaah haji asal Indonesia dan lima WNI yang bermukim di Arab Saudi. Hingga pukul 08.00 WAS, bertambah tiga orang sehingga menjadi 103 orang," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsyad Hidayat, Selasa (6/10).

Arsyad menyebutkan, dua korban yang berasal dari kelompok terbang (kloter) JKS 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi, yakni Nining Irianingsih Harun dan Kusnadi Adiwijaya. Sedangkan, satu orang dari kloter SUB 61 Embarkasi Surabaya, yaitu Jaspandi Murtaji Irsa.

Menurutnya, penemuan tiga korban ini melalui proses yang biasa dilakukan oleh tim identifikasi PPIH Arab Saudi di Pemulasaraan Jenazah Al Muaisim. Tim yang terdiri atas Letnan Kolonel Jaetul Muchlis Basyir, dr Taufik, Naif Bajri Basri Marjan, dan Fadil Ahmad melakukan penyisiran dokumen di Al Muaisim.

"Penyisiran dilakukan dengan cara mengecek file-file yang menyimpan gelang dan ciri-ciri identitas lainnya," ujar Arsyad.

Arsyad juga menginformasikan, jumlah korban cedera yang masih dirawat sebanyak lima orang. Sedangkan, jumlah jamaah yang dilaporkan belum kembali ke pemondokannya sebanyak 25 orang. Kloter JKS 61 masih menjadi kloter yang terbanyak kehilangan anggotanya, yaitu 15 orang.

Arsyad menyebutkan, ada enam kloter lain yang juga melaporkan bahwa jamaahnya belum kembali ke pemondokan. Kloter BTH 14 Embarkasi Batam melaporkan sebanyak tiga orang belum kembali ke pemondokan. Dua kloter kehilangan dua orang jamaahnya, yaitu kloter SUB 36 dan kloter SUB 48. Tiga kloter melaporkan seorang jamaahnya belum kembali ke pemondokannya, yaitu kloter SOC 62, kloter SUB 28, dan kloter UPG 10.

"Kami dari tim akan berupaya mencari jamaah haji yang belum ditemukan."

Meski demikian, kata Arsyad, PPIH Arab Saudi tidak berharap 25 jamaah yang belum kembali ke pemondokan ditemukan di Al Muaisim.

Bangun sinergi

Dalam upaya menemukan jenazah korban Mina, Arsyad menyatakan, sinergi dengan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri terus dilakukan. Pada Senin (5/10) malam, PPIH Arab Saudi sudah berkoordinasi dengan tim DVI Mabes Polri terkait temuan di beberapa rumah sakit di Kota Jeddah.

Tim DVI melakukan penyisiran di beberapa rumah sakit di Jeddah dan menemukan beberapa jamaah sakit. Namun, Arsyad menyatakan, jamaah yang dirawat itu bukan korban dari insiden Mina. "Tapi, jamaah sakit yang dievakuasi dari rumah sakit, baik Arafah maupun Mina, pascaoperasional haji," ujar dia.

Sejauh ini, tim DVI Mabes Polri sudah melakukan pendekatan kepada Kementerian Kesehatan Arab Saudi agar mendapatkan akses ke seluruh data hasil pemindaian sidik jari jenazah korban Mina. Konsulat Jenderal RI Indonesia di Jeddah juga melakukan upaya diplomasi agar ada akses yang lebih luas. Arsyad berharap, upaya-upaya itu membuahkan hasil sehingga otoritas Saudi memberikan akses terhadap dokumen sidik jari.

Dokumen sidik jari itu, lanjut dia, bakal mempercepat proses identifikasi di Al Muaisim. Berdasarkan dokumen sidik jari yang diterima oleh tim identifikasi, hasil pemindaian sidik jari sudah menyebutkan nama, asal negara, dan nomor visa atau nomor kedatangan bagi mukimin di Arab Saudi. n c35 ed: wachidah handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement