JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat melantik pengurus komisi untuk masa khidmat 2015-2020. Pengurus-pengurus tersebut dilantik untuk menjadi penggerak 12 komisi MUI di bawah kepemimpinan Ketua Umum KH Ma'ruf Amin.
"MUI akan memantapkan diri dalam himayatul ummat (melindungi umat)," ujar Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, usai pelantikan pengurus kepada Republika, Selasa (29/9).
Anwar menyatakan, MUI akan terus berupaya menjaga akidah umat agar tidak sesat, ibadah, serta akhlak umat baik, dan menuntun muamalat umat agar sesuai ketentuan syariat. Selain itu, MUI juga bertekad memperkuat umat agar lebih berdaya dari masa yang lalu.
Anwar menerangkan, perlu ada penguatan umat di sektor ekonomi, pendidikan, dan juga ukhuwah. Jika itu bisa terealisasi, Anwar mengatakan, maka akan terwujud cita-cita untuk membentuk khoiru ummat atau umat yang baik. "Masyarakat Indonesia mayoritas Muslim. Oleh karena itu, jika umat Islam baik, tentu negara ini pun akan baik," ujarnya.
Kepengurusan MUI periode ini beranggotakan lebih dari 200 orang pengurus. Anwar menjelaskan, 'gemuknya' kepengurusan komisi MUI Pusat pada periode 2015-2020 ini ada alasannya. "Ada pepatah Minang berbunyi, duduk seorang bersempit-sempit, duduk bersama berlapang-lapang. Nah itu filosofinya," ujar Anwar.
Menurutnya, jika suatu masalah dipikirkan seorang diri maka jalan yang akan ditempuh tampak sulit. Sementara, jika seluruh pihak duduk bersama dan mengemukakan pandangan maka wawasan menjadi lebih luas serta menampakkan jalan yang akan dilalui. Dia berharap dengan pengurus yang 'gemuk', pekerjaan yang dihadapi pun akan terasa lebih ringan.
Anwar menyebut, banyak sekali permintaan dan konsultasi mengenai fatwa. Dengan aspek kehidupan yang begitu luas, maka akan sulit menangani seluruh masalah tersebut. Komisi-komisi tersebut pun akan bercabang menjadi divisi-divisi.
Setiap divisi diharapkan mampu fokus pada masalah di divisinya masing-masing. "Agar kedalaman dan substansi masalah bisa dikaji lebih jauh dan fatwa yang dilahirkan pun lebih baik," ujar Anwar.
Anwar menyatakan, hal ini juga berkaitan dengan semangat MUI menjadi payung umat Islam. Dengan pengurus yang ada, Anwar mengatakan, MUI berupaya menjadi tempat berhimpunnya ulama, zuama, dan cendekiawan bahkan budayawan, politisi, olahragawan, dan seniman.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin menyebut, kemajemukan komposisi pengurus menjadi keunggulan MUI. "Hanya tinggal bagaimana mengelola kekuatan itu," ujar Din.
***
Susunan Pengurus Komisi Dewan Pimpinan MUI Pusat Periode 2015-2020
- Komisi Fatwa
Ketua: Hasanuddin AF
Sekretaris: Asrorun Niam Sholeh
- Komisi Ukhuwah Islamiyah
Ketua: Adnan Harahap
Sekretaris: Faried Fachruddin Saenong
- Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat
Ketua: Cholil Nafis
Sekretaris: Fahmi Salim
- Komisi Pendidikan dan Kaderisasi
Ketua: Sudarnoto Abdul Hakim
Sekretaris: Ahmad Baidun
- Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat
Ketua: Marsudi Syuhud
Sekretaris: Muhammad Suaidy
- Komisi Informasi dan Komunikasi
Ketua: Masduki Baidlowi
Sekretaris: Usman Yatim
- Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga
Ketua: Marwah Daud Ibrahim
Sekretaris: Lilis Nurul Husna
- Komisi Hukum dan Perundang-undangan
Ketua: Muhammad Baharun
Sekretaris: Zainal Arifin Hoesein
- Komisi Pengkajian dan Penelitian
Ketua: Utang Ranuwijaya
Sekretaris: Ridha HR Salamah
- Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama
Ketua: Choirul Fuad Yusuf
Sekretaris: Zainuddin Daulay
- Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam
Ketua: Habiburrahman El-Syirozi
Sekretaris: Nur Khamim
- Komisi Hubungan Luar Negeri
Ketua: Sobahus Surur
Sekretaris: Amirah Ahmad Nahrawi