Selasa 07 Jul 2015 14:00 WIB

Memanfaat 10 Malam Akhir Ramadhan

Red:
ilustrasi Ramadhan
Foto: AP/Emilio Morenatti
ilustrasi Ramadhan

Berkah dan keistimewaan Ramadhan hanya tersisa 10 hari lagi. Setelah itu, Muslim harus menunggu hingga 11 bulan lamanya untuk bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan. Itu pun, dengan catatan kalau Allah SWT berkenan memberi umur panjang. Lalu, akankah kita menyia-nyiakan hari-hari terakhir Ramadhan ini?

"Pada 10 malam terakhir Ramadhan, Muslim diperintahkan untuk meningkatkan ibadah. Mengisi malam-malam dengan qiyamul lail, memperbanyak tadarus Alquran, zikir, dan iktikaf di masjid," kata KH Zakky Mubarak, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) kepada Republika, Selasa (6/7).

Kiai Zakky mengatakan, iktikaf merupakan ibadah istimewa. Apalagi, jika dilakukan di 10 malam terakhir Ramadhan. Rasulullah Muhammad SAW tidak pernah melewatkan iktikaf selama hidupnya. Hal ini sebagaimana hadis yang disampaikan Aisyah Radhiallahuanhu. Melihat keistimewaan itu maka hukum iktikaf adalah sunah muakad alias sunah yang sangat dianjurkan.

Kiai Zakky menyatakan, iktikaf harus dilakukan dengan niat beriktikaf dan berdiam di masjid. Di dalam masjid seseorang bisa diam sembari merenungi kebesaran Allah, menyesali kesalahan, memohon ampun kepada Allah, sembari melengkapinya dengan shalat malam, zikir, dan tadarus Alquran.

Muslim sebaiknya menghindari perbuatan sia-sia pada 10 malam terakhir Ramadhan. Kiai Zakky mengatakan, ibadah pada 10 malam terakhir Ramadhan harusnya ditingkatkan. "Sibuk mempersiapkan Lebaran boleh, tapi ibadahnya jangan dilupakan," kata Kiai Zakky.

Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof Hasanuddin AF melihat banyak Muslim gagal fokus pada hari-hari terakhir Ramadhan. Mereka lebih sibuk meningkatkan kebutuhan duniawi ketimbang ukhrawi. "Lantaran sudah menjadi kebiasaan, seolah-olah tampak wajar," kata Hasanuddin.

Hasanuddin prihatin dengan pemandangan pada hari-hari terakhir Ramadhan. Menurutnya, umat Islam lebih senang memenuhi pusat perbelanjaan ketimbang meramaikan masjid. Padahal, 10 malam terakhir disebut-sebut sebagai momen datangnya malam lailatul qadar.

Allah menjanjikan pahala 1.000 bulan bagi mereka yang beribadah di malam lailatul qadar. Di malam itu, malaikat turun memberikan rahmat, memohon ampun kepada Allah untuk orang-orang yang beribadah. "Keutamaan 10 malam terakhir terletak pada malam lailatul qadar. Satu malam yang nilainya lebih baik dari 1.000 bulan," kata Hasanuddin.

Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia KH Ahmad Satori Ismail mengatakan, memasuki 10 hari terakhir Ramadhan adalah waku yang sangat tepat untuk berdoa. Termasuk, mendoakan agar bangsa Indonesia ini lebih baik dan lebih maju. "Tetapi, seringnya orang Indonesia itu egios. Artinya, hanya mendoakan dirinya sendiri tanpa memikirkan negaranya atau kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Kiai Satori.

 

Kiai Satori mengimbau, Muslim menjadikan 10 hari terakhir Ramadhan sebagai momentum Muslim saling mendoakan. Sebab, menurutnya, saat ini bangsa Indonesia sedang dilanda berbagai permasalahan. Dia percaya, jika umat Islam kompak berdoa untuk kebaikan negeri ini maka Allah akan memberi rahmat bagi Bangsa Indonesia. "Umat Islam Indonesia kan sangat banyak masa sih gak ada satu pun yang terkabul," kata Kiai Satori.n c38/c93 ed: m akbar wijaya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement