Selasa 07 Jul 2015 14:00 WIB

Nurhayati Subakat, Kunci Sukses Berbisnis Ada di Bulan Ramadhan

Red:

Ramadhan menjadi bulan yang selalu dinanti Nurhayati Subakat. Karenanya, tidak ada satu pun Ramadhan yang telah dilalui pendiri dan pemilik merek produk kosmetik Wardah ini yang tidak berkesan di dalam dirinya.

"Ramadhan merupakan bulan yang spesial dan penuh berkah. Pada bulan Ramadhan, kita melatih kejujuran, kedisiplinan, ketakwaan, dan kesabaran. Apa yang kita laksanakan pada Ramadhan akan dilanjutkan di bulan-bulan berikutnya, sehingga kita akan menjadi manusia yang lebih baik lagi," ujar perempuan yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Paragon Technology Innovation (PTI) perusahaan pemilik merek kosmetik Wardah kepada Republika, Senin (6/7), di kediaman pribadinya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Tak hanya dimaknai sebagai bulan yang penuh berkah, bagi Nurhayati, Ramadhan juga berarti saatnya untuk lebih banyak berkumpul dengan keluarga. Menurutnya, jika di luar Ramadhan ia lebih banyak disibukkan berbagai kegiatan di luar rumah, Ramadhan waktunya untuk berkumpul dengan keluarga lebih banyak.

"Lebih banyak waktu untuk bertemu dan berkumpul dengan anak, menantu dan para cucu, misalnya, pas shalat Tarawih, sahur, ataupun berbuka puasa," kata perempuan kelahiran Padang Panjang, Sumatra Barat, 27 Juli 1950 ini.

Ibu dari tiga orang anak ini juga menjadikan Ramadhan sebagai bulan untuk berdialog dengan seluruh anggota keluarga. "Sebagai orang tua, saya lebih sering dialog dengan anak-anak saat Ramadhan," ungkapnya.

Untuk santapan hidangan sahur dan menu berbuka puasa bersama anggota keluarga, Nurhayati mengaku, tidak memiliki menu favorit. Hal ini lantaran sejak kecil ia sudah mendidik ketiga anaknya untuk bisa menyukai semua jenis makanan yang halal.

"Karena, saya berasal dari Sumatra Barat, sedangkan suami dari Solo, jadi anak-anak kita biasakan untuk tidak pilih-pilih dalam soal makanan. Saya ajarkan mereka untuk menyukai semua makanan, baik masakan Indonesia maupun mancanegara," tuturnya.

Nurhayati juga menjadikan Ramadhan sebagai kesempatan untuk bersilaturahim dengan para tetangga di sekitar kediamannya. Ajang silaturahim dengan para tetangga ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan santunan kepada para warga di sekitar rumah Nurhayati.

Sebagai seorang Muslimah yang memiliki kewajiban untuk berpuasa selama sebulan penuh, diakui Nurhayati, tidak menjadikan aktivitas kesehariannya selama Ramadhan berkurang. Justru, menurutnya, sebagai seorang pengusaha, aktivitasnya pada Ramadhan bertambah banyak. "Ramadhan mengajarkan kita untuk memulai aktivitas harian lebih pagi dari bulan-bulan lainnya karena kita harus bangun untuk sahur."

Di lingkungan perusahaan miliknya, menurut Nurhayati, ia juga menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalam bulan Ramadhan. Nilai-nilai yang dimaksud Nurhayati adalah nilai kejujuran dan kedisiplinan.

"Satu-satunya ibadah yang orang tidak mau melanggarnya adalah puasa. Karenanya, di perusahaan ini kita tanamkan nilai kejujuran dan kedisiplinan kepada seluruh karyawan. Melatih kehidupan kita seharusnya seperti itu sehari-hari," ujar alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Farmasi ini.

Sebagai bentuk syiar Islam dan mendekatkan brand Wardah dengan para konsumen, menurut Nurhayati, selama bulan Ramadhan PTI menggelar berbagai acara. Sejumlah event yang digelar Wardah selama Ramadhan, di antaranya, Wardah Day, bazaar fashion dengan  70 brand fashion, serta performance dari para ambassador Wardah, buka puasa bersama anak yatim dengan Wardah dan MD Entertainment, pengajian-pengajian bersama komunitas, Ramadhan Jazz Festival di Masjid Cut Meutia, premiere film Surga yang tak Dirindukan di Yogyakarta, Jakarta, Depok, dan Bandung, serta Eternity in Ramadhan, fashion designer exhibition di AEON Mall BSD City.

Kunci Sukses

Dalam merintis bisnis kosmetik hingga berkembang pesat seperti saat ini, diakui Nurhayati, kesemua itu tidak terlepas dari nilai-nilai yang terkandung dalam Ramadhan, yakni kejujuran, kedisiplinan, dan kesabaran, yang selalu ia terapkan dalam berbisnis. "Kalau semua nilai-nilai itu konsisten dilakukan dan ditambah pertolongan Allah SWT, Insya Allah akan sukses dalam berbisnis," ujarnya. 

Berkat kejujuran, kedisiplinan, dan kesabaran Nurhayati dalam menjalankan bisnis kosmetiknya, saat ini PTI memiliki dua pabrik yang berlokasi di Cibodas dan Tangerang dengan daerah operasional mencapai 30 daerah dengan kurang lebih 5.000 karyawan di seluruh Indonesia. Bahkan, di saat bisnis kosmetik di Tanah Air sedang lesu seperti saat ini, menurut Nurhayati, justru bisnis kosmetik miliknya mengalami pertumbuhan pesat dalam hal penjualan.

Dikatakan Nurhayati, di saat para kompetitor Wardah hanya mampu membukukan kenaikan penjualan sebesar 10 persen, penjualan produk kosmetik Wardah justru tumbuh hingga 40-50 persen. Kepercayaan konsumen terhadap produk Wardah, menurutnya, juga terlihat dari penghargaan excited consumer untuk lima kategori yang berhasil diraih Wardah. Salah satu kategori yang berhasil disabet adalah sebagai most favorit brand. Kepuasan konsumen dalam menggunakan produk Wardah, diungkapkan Nurhayati, juga terlihat dari sejumlah testimoni di media sosial (medsos).

Kepada generasi muda yang ingin terjun ke dunia bisnis, Nurhayati berbagi tips bagaimana untuk sukses dalam menjalankan bisnis. "Saran saya untuk pengusaha pemula, harus memilih jenis usaha yang sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan modal yang kita punya. Kemudian, mulailah dari hal yang kecil karena yang saya lihat banyak pengusaha pemula yang tidak sabar dan mau langsung menjadi besar dengan cara instan. Dalam berbisnis harus pakai konsep ATM (amati, tiru, dan modifikasi)," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement