Jumat 24 Apr 2015 15:00 WIB

Pemerintah Diminta Atasi Prostitusi Online

Red:

JAKARTA -- Organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam meminta pemerintah mengatasi prostitusi online di media sosial (medsos). Hal ini agar mentalistas masyarakat, khususnya generasi muda, tidak semakin rusak. "Keadaan sudah sangat rusak. Perlu ada regulasi yang lebih ketat menyangkut lalu lintas penggunaan medsos," kata Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu'ti kepada Republika, Selasa (21/4).

Mu'ti mengatakan, prostitusi online merupakan fenomena memperihatinkan. Penjaja seks bisa dengan mudah menawarkan diri ke masyarakat. Menurut Mu'ti kondisi ini terjadi karena tidak ada kontrol dari pemerintah tentang ekses negatif dari internet. Setiap orang terkesan bebas memanfaatkan medsos untuk berbagai kepentingan tanpa mengindahkan dampak negatif yang ditimbulkan. "Regulasi mengenai etika dalam bermedsos itu nyaris tidak ada," ujarnya.

Bukan cuma persoalan asusila, Mu'ti mengatakan, medsos juga telah menjadi sarana menyebarkan kebencian. Tidak sedikit, misalnya, pengguna medsos yang menyampaikan informasi negatif melalui akun mereka. Mu'ti berharap, negara tidak berpangku tangan. "Menghasut kelompok lain, menebar kebencian. Hal-hal itu kerap terjadi di medsos," katanya.

Mu'ti menyindir kebijakan ambigu pemerintah saat memblokir situs-situs Islam. Menurutnya, kebijakan "tegas" pemerintah itu tidak terlihat dalam kasus prostitusi online dan nikah siri online. Padahal, menurutnya, pemerintah memiliki beragam fasilitas dan sumber daya manusia untuk mengambil tindakan pemblokiran. "Kalau situs Islam saja bisa diblokir maka situs-situs seperti ini juga semestinya bisa," ujar Mu'ti

Abdul mengatakan, seluruh agama tidak mengizinkan prostitusi. Artinya, pemerintah pun tidak boleh membiarkan prostitusi melenggang bebas di masyarakat. Selain mendorong pemerintah, Abdul menilai, perlu ada perbaikan moral masyarakat dengan perbaikan berbasis keluarga. Menurutnya, keluarga dapat menjadi benteng dalam menjaga moral.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Slamet Effendy Yusuf meminta pemerintah menyosialisasikan pentingnya pemanfaatan medsos secara bijak. Ini agar masyarakat dapat memilah informasi yang perlu dikonsumsi dalam jagat medsos yang begitu luas. "Masalahnya bukan di medsos, tapi di masyarakat sebagai konsumen," ujar Effendy.

Medsos ibarat dua sisi keping mata uang. Effendu menyatakan, medsos bisa menjadi media penyalur informasi positif maupun negatif. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya mendidik masyarakat umumnya dalam menggunakan teknologi mutakhir.

Pengaruh medsos di masyarakat sudah sangat kuat. Sebab, menurut Slamet, hampir sebagian besar masyarakat memanfaatkan medsos untuk bersosialisasi dengan orang lain. "Ada yang aktif di medsos untuk melakukan kritik sosial, menyampaikan ide, dan menyatakan pemikiran kontemplatif. Ada juga yang menggunakan medsos untuk berdagang. Bisa berdagang mobil, batu akik, buku, dan lain-lain. Ada juga yang menawarkan jasa, misalnya, mencari kerja atau bahkan menjual diri dalam prostitusi," ujarnya. 

Ketua Majelis Ulama Indonesia ini menyatakan, bisnis prostitusi tumbuh karena ada konsumen. Oleh karena itu, dakwah perlu digencarkan untuk memperbaiki moral. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan pengawasan, terutama di tempat transaksi atau lokasi kopi darat. Slamet mencontohkan, rumah kos harus diawasi dan harus ada pengurus yang menegakkan aturan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga harus ikut mengawasi praktik asusila di internet. Situs-situs porno harus segera ditutup. "Hal-hal yang merusak moral seperti ini harus diawasi pemerintah selain juga tetap mengawasi situs-situs yang benar-benar radikal," ujar Slamet.

Meski bukan hal mudah, Slamet meminta aparatur Kemenkominfo bisa sigap menyikapi hal ini. Menurut Slamet, mereka adalah orang yang menguasai bidang ini sehingga perlu terjun menyelesaikan masalah. Dia juga mengingatkan pemerintah untuk tidak mencari jalan pintas dengan membuka kembali lokalisasi. "Jangan sampai bebas begitu saja," ujarnya.

Bisnis prostitusi online mencuat pascaterungkapnya kasus pembunuhan terhadap Deudeuh Alfi Syahrin. Melalui aku Twiiter tata_chubby, Deudeuh menjajakan dirinya.n c71

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement