Selasa 21 Apr 2015 13:00 WIB

Hikmah Dibalik Pemblokiran

Red:

JAKARTA -- DPR mengkritik kebijakan pemerintah memblokir situs media Islam. Sebab, kebijakan itu terbukti tidak memiliki alasan dan landasan hukum yang kuat. "Sudah jelas terkesan asal-asalan dalam melakukan tindakan," ungkap Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais kepada Republika, Jumat (10/4).

Hanafi mengatakan, dibukanya kembali 12 situs media Islam yang diblokir mencerminkan tidak adanya definisi yang jelas soal radikalisme. "Ini bukti bahwa pemerintah sebenarnya tidak punya kriteria yang jelas terkait konten-konten yang dianggap berbau radikalisme," ujarnya

Hanafi pun meminta kepada pemerintah, dalam hal ini Kemenkominfo ataupun Badan Nasional Penanggualangan Terorisme, untuk merahabilitasi nama situs-situs yang sebelumnya sempat diblokir karena dianggap radikal. "Pemerintah sudah jelas membuat kesalahan. Pemerintah harus merehabilitasi nama baik situs-situs tersebut dengan meminta maaf secara terbuka dan memberikan penjelasan secara rinci," ujar dia

Sekretaris Jenderal Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Bachtiar Nasir menanggapi dengan santai kebijakan pemerintah tersebut. Dia pun mencoba mengambil sisi positif atas pemblokiran sepihak situs Islam itu. "Pemberedelan situs-situs Islam sangat bermanfaat untuk satukan gerakan Media Islam yang kuat. Bi idznillah," katanya melalui akun Twitter @bachtiarnasir.

Juru bicara media Islam yang diblokir pemerintah, Mahladi, mengatakan, tantangan media Islam ke depan jauh lebih berat. Umat Islam diharapkan dapat memetik hikmah dari peristiwa tersebut. "Media-media Islam juga perlu terus berbenah dan mawas diri karena tantangan ke depan akan jauh lebih hebat," Mahladi kepada Republika.

Ia menilai, saat ini umat Islam mampu bersikap kritis terhadap keputusan pemerintah. Termasuk, pada tuduhan lembaga yang selama ini dikenal amat kuat, yakni BNPT. Hal itu, kata Mahladi, dibuktikan lewat dukungan yang amat banyak kepada media-media Islam yang diblokir. "Sikap kritis ini menjadi perlu sebagai penyeimbang pemerintah yang boleh jadi keliru dalam mengambil keputusan."

Ia memaparkan, jalan dakwah sejatinya akan mengalami banyak rintangan. Ritangan itu harus segera sadari umat Islam sebab cobaan sudah berlaku sejak zaman para Nabi dan Rasul. Menurutnya, hanya dengan kesabaran, keistiqamahan, dan rasa amat bergantung pada pertolongan Allah yang dapat bisa membuat umat Islam tetap bertahan di jalan dakwah.n satria kartika yudha/c94 ed: M Akbar Wijaya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement