Jumat 20 Mar 2015 14:00 WIB

DDII Dorong Muslim Muliakan Tetangga

Red:

JAKARTA - Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Ustazah Andi Nurul mengatakan, adab bertetangga dalam Islam, antara lain, menghadiri undangan penikahan, tasyakuran, khitanan. Menurutnya, seorang Muslim diperbolehkan tidak hadir jika alasan mendesak. "Misalnya ada tugas penting yang tidak bisa ditinggalkan," kata Nurul di Jakarta, Rabu, (18/3).

Nurul mengatakan, seorang Muslim tidak perlu khawatir menghadiri undangan pernikahan meski tidak memiliki uang. Sebab, menurut Nurul, orang yang mengundang ke acara pernikahan sudah menyiapkan berbagai sambutan untuk tamunya. Seorang Muslim yang tidak memiliki uang bisa datang dengan membawa doa kepada pasangan yang menikah. "Ikut mendoakan itu nilainya lebih tinggi daripada nilai sumbangan itu sendiri."

Selain itu, seorang Muslim juga mesti menjenguk tetangga yang sakit, menolong tetangga yang kesusahan. Nurul mengatakan, Islam merupakan agama yang menekankan pentingnya bersilaturahim. Menurutnya, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari bersilaturahim. "Ingatlah memperbanyak silaturahmi akan menambah umur. Juga  menambah rezeki karena kita didoakan," ujarnya.

Islam juga mengajarkan umatnya mendatangi tetangga non-Muslim yang meninggal dunia (melayat). Nurul mengatakan, menjaga hubungan baik dengan tetangga merupakan ajaran Rasulullah SAW.

"Misalnya, ada tetangga beragama Kristen meninggal, umat Islam harus datang melayat. Ini merupakan upaya menjaga hubungan baik dengan tetangga," katanya.

Namun, kata Nurul, umat Islam tidak perlu mendoakan non-Muslim yang meninggal dunia. Sebab secara akidah antara Muslim dan non-Muslim sudah berbeda. "Hak kita hanya hadir melayat. Itu saja." n dyah ratna meta novia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement