Selasa 10 Mar 2015 14:00 WIB

Persaingan Sengit Buku-Buku Terbaik

Red:

JAKARTA — Perhelatan akbar Islamic Book Fair (IBF) ke-14 tahun 2015 Ikapi DKI Jakarta baru saja usai. Pameran buku Islam tahunan yang diklaim terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara itu digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 27 Februari-8 Maret 2015.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pameran yang disponsori harian Republika sebagai media partner itu selalu dipadati pengunjung. Menurut Ketua Panitia IBF ke-14 tahun 2015 M Anis Baswedan, terjadi peningkatan jumlah pengunjung IBF 2015 dibandingkan IBF 2014. "Jumlah pengunjung IBF 2015 menembus 425 ribu orang, meningkat dibandingkan IBF 2014 yang mencapai 210 ribu orang," kata Anis pada acara penutupan IBF ke-14 tahun 2015 di Istora Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Ahad (8/3) malam.

Banyak catatan penting dan menarik dari pameran yang diikuti 92 penerbit, 16 toko buku, dan puluhan stan multiproduk tersebut. Salah satunya, yakni pemberian penghargaan buku-buku Islam terbaik yang disebut Islamic Book Award  (IBA) Ikapi DKI Jakarta 2015.

Ketua Ikapi DKI Jakarta Afrizal Sinaro mengatakan, tahun ini Bidang Islamic Book Award Ikapi DKI  menerima 305 judul buku dari berbagai penerbit yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. "Untuk menjaga objektivitas dan netralitas, penilaian buku-buku yang ikut berkompetisi dalam IBA dilakukan oleh tim juri independen. Mereka merupakan para pakar di bidangnya," ujarAfrizal.

Tim Juri tersebut dipimpin oleh rektor PTIQ yang juga mantan wakil menteri Agama Prof Nasaruddin Umar. Anggotanya, yaitu Adian Husaini MSi PhD (dosen Pascasarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor), Dr Ahmad Lutfi Fathullah MA (Direktur Pusat Kajian Hadits), Drs Ahmadun Yosi Herfanda MIT (Ketua Komite Sastra - Dewan Sastra Indonesia), Dra Nina Armando MSi (Ketua Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial  dan Ilmu Politik Universitas Indonesia), dan Drs Farid Sagir MDS (Institut Teknologi Bandung).

Afrizal mengatakan, penilaian untuk buku Islam terbaik meliputi beberapa aspek penilaian. Aspek-aspek tersebut, yaitu distingsi, wawasan dan pesan keislaman, teknik penceritaan, bahasa dan gaya penyampaian, teknis editorial, tampilan fisik, kontribusi keislaman, referensi dan data, kesepadanan makna, serta keselarasan bahasa. "Dengan demikian, insya Allah buku-buku yang terpilih menjadi pemenang Islamic Book Award (IBA) 2015 memang merupakan buku-buku terbaik dan layak memenangkan penghargaan bergengsi tersebut," kata Afrizal.

Ketua Tim Juri Nasaruddin Umar  mengemukakan, terjadi peningkatan kualitas buku-buku yang masuk pada IBA 2015 dibandingkan IBA 2014. "Persaingan nilai antarfinalis buku-buku terbaik tersebut sangat sengit. Perbedaan nilainya sangat tipis, bahkan nol koma sehingga siapa pun pemenangnya tidak selayaknya besar kepala. Sebaliknya, meskipun tidak menang, pada dasarnya seluruh finalis merupakan pemenang," ujar Nasaruddin saat membacakan Surat Keputusan Dewan Juri Islamic Book Award 2015 di arena IBF 2015, Sabtu (28/2).

Fenomena tersebut, kata Nasaruddin, merupakan hal yang menggembirakan. "Kita berharap para penulis, penerbit, illustrator, maupun penerjemah terus-menerus meningkatkan kualitas buku yang mereka hasilkan pada waktu-waktu mendatang," katanya.

Salah satu pemenang IBA 2015, yakni novel Rindu karya Tere Liye. Novel yang diterbitkan oleh Republika Penerbit itu berhasil meraih penghargaan sebagai Buku Terbaik Kategori Fiksi Dewasa. "Terus terang, pada saat akan menerbitkan novel Rindukami agak khawatir terhadap respons pasar. Sebab, novel ini terbilang cukup berat. Namun ternyata, respons masyarakat luar biasa. Novel Rindu menjadi buku best seller dan sekarang terpilih sebagai Buku Terbaik Kategori Non Fiksi Dewasa," kata Chief Executive Officer (CEO) Republika Penerbit Arys Hilman saat menerima trofi Buku Terbaik Kategori Non Fiksi Dewasa yang diserahkan oleh Ketua Panitia IBF ke-14 tahun 2015 M Anis Baswedan. n ed: wachidah handasah

***

Daftar Pemenang Islamic Book Award Ikapi DKI Jakarta 2015

1.    Kategori fiksi anak: Reisha Si Pengusaha Cilik (Marisa Agustina)

2.    Kategori fiksi dewasa: Rindu (Tere Liye)

3.    Kategori nonfiksi anak: Anak Muslim Cerdas Tenang Berani dan Benar (Dewi Candika)

4.    Kategori nonfiksi dewasa: Muslim Bali (Dhuroduddin Masha)

5.    Kategori terjemahan: Reclaim Your Heart/Rebut Kembali Hatimu (Nadya Andwiani)

6.    Kategori desain sampul terbaik: Di Bawah Bendera Sarung (Nailal Afwiani)

7.    Kategori  ilustrasi terbaik: Jujur itu Berani  (Arrahmanrendi)

Tokoh Perbukuan Islam 2015: Yusuf Mansur

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement