Selasa 03 Mar 2015 17:40 WIB

Dari Kesehatan Sampai Doa Malaikat

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, Dian Primazola merasakan manfaat luar biasa setelah mengikuti komunitas Gerakan Pejuang Subuh (GPS). Padahal, Dian baru bergabung menjadi peserta GPS selama 14 hari. “Saya merasa hidup lebih teratur, rajin, dan disiplin,” kata Dian kepada Republika, pekan lalu.

Mahasiswi berusia 22 tahun ini mengaku tertarik menjadi peserta GPS setelah mendengar pengajian yang menceritakan manfaat shalat Subuh. Dia merasa terdorong melakukan shalat Subuh tepat waktu. Hasilnya, Dian yang kini sedang menjalani kuliah semester akhir merasa segala urusannya lebih mudah. “Semua urusan hidup terasa mudah, bahkan sidang hasil PKL saya juga dimudahkan,” kata wanita asal Pekanbaru ini.

Dian berterima kasih kepada para pengurus GPS wanita yang mau membangunkannya setiap men jelang Subuh. Ia berharap manfaat yang didapatnya juga dirasakan umat Islam lain yang mengikuti GPS. Katib Am (Sekretaris Umum) Nahdlatul Ulama (NU) Kyai Malik Madani menjabarkan manfaat kesehatan dan keutamaan pahala shalat Subuh berjamaah. Menurutnya, rajin shalat Subuh akan membuat jiwa dan fisik lebih sehat. Ini karena udara yang dihirup ke dalam tubuh masih segar.

Selain itu, kata Kyai Malik, Allah SWT memberikan keistimewaan bagi hambanya yang menjalankan shalat Subuh. Hal ini tertera dalam Alquran yang memerintahkan umat Islam menjalankan shalat lima waktu dengan penekanan khusus pada shalat Subuh.

Shalat Subuh kaya keutamaan karena disaksikan para malaikat yang melakukan pergantian tugas dari malam ke siang. Tidak heran jika para ulama sangat mengajurkan umat Islam menjalankan shalat Subuh berjamaah. “Dirikan lah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu di saksikan malaikat,” kata Kyai Malik mengutip surah al-Isra ayat 78.

Kyai Malik menganjurkan agar umat Islam membaca surat-surat panjang saat shalat Subuh. Selain itu, shalat Subuh juga sebaiknya dilakukan berjamaah di masjid. Menurut Kyai Malik, para ulama berpendapat kekuatan suatu umat Muslim bisa dilihat dari banyaknya barisan saat shalat Subuh berjamaah.

Kyai Malik mendukung gerakan shalat Subuh tepat waktu yang dilakukan GPS, asalkan gerakan itu dilakukan secara baik dan tanpa paksaan. Dia berharap gerakan ini didukung para ulama lewat dakwah. Kendati begitu, Kyai Malik menggarisbawahi keutamaan shalat Subuh tidak berarti mengindahkan keutamaan shalat fardhu lain. “Tapi, ini bukan berarti shalat fardhu lain tidak memiliki nilai juga,” ujarnya.

Mantan wakil menteri kesehatan RI, Ali Ghufron Mukri, mengatakan shalat Subuh memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan manusia. Menurutnya, shalat Subuh bisa meningkatkan konsentrasi dan menjadi salah satu media yang tepat untuk meditasi. Selain itu, shalat Subuh juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh lebih baik. “Sebab, pada shalat Subuh kita memperoleh banyak udara yang segar,” ujar Ghufron.  c13 ed: M Akbar Wijaya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement