Kamis 04 Dec 2014 18:00 WIB

Lexipal, Bantuan Belajar Bagi Para Disleksia

Red:

Sebuah penelitian menyebutkan, sekitar 20 persen anak di In donesia ternyata mengalami disleksia. Apa itu? Disleksia adalah kesulitan belajar yang dialami anak secara spesifik. Disebut spesifik, karena, kesulitan belajar tersebut terjadi di area tertentu.

Anak disleksia ada yang memiliki IQ normal dan di atas normal. Tapi, mereka sulit membedakan hurufhuruf tertentu atau kesulitan saat be lajar membaca. Ini yang membedakan dengan anak yang kesulitan belajar karena memang IQ-nya di bawah nor mal.

Melihat kondisi ini, mahasiswa asal Universitas Gajah Mada (UGM) membentuk sebuah tim yang mereka namai Nextin Indonesia. Tim ini membuat perangkat Microsoft Kinect bernama Lexipal yang penelitiannya dibiayai Bank Mandiri.

Menurut salah satu peneliti dari Nextin, Muhamad Risqi Utama S, LexiPal merupakan aplikasi untuk menjalankan terapi disleksia dengan perangkat Microsoft Kinect. Alat ini cukup efektif dan menyenangkan untuk menerapi anak disleksia. Disleksia, Risqi mengatakan, merupakan salah satu kondisi ketidakmampuan belajar (learning disabilities) yang berakibat para penderita mengalami kesulitan dalam membaca. Disleksia ini, sangat sulit disembuhkan secara medis. Tapi, efeknya bisa diminimalisasi dengan melakukan terapi.

Masalahnya, terapi disleksia se ring kali monoton, hanya mengguna kan kertas atau papan tulis. Akibatnya, anak disleksia mudah merasa bosan. Padahal, terapi harus dijalani berbulan-bulan, bahkan bertahuntahun bergantung tingkat keparahanya. Maka, tim Lexipal menciptakan solusi terapi disleksia menggunakan Microsoft Kinect. Meskipun sifatnya permainan, terapi ini tidak keluar dari koridor penyelenggaraan terapi dis leksia.

Salah satu contoh fiturnya adalah spelling atau pronouncing game, yaitu permainan yang didesain untuk membantu penyandang disleksia mengucapkan suatu huruf atau kata yang sulit diucapkan. Penyandang disleksia diminta mengucapkan huruf atau kata yang sesuai. Lantas, aplikasi akan menganalisisnya dengan bantuan speech recognition pada Kinect.

Setiap kali penyandang disleksia berhasil mengucapkan huruf atau kata tersebut dengan benar, seekor kera dalam aplikasi akan memanjat naik menuju buah pisang idamannya. ‘’Aplikasi akan memberikan sejumlah poin tertentu sebagai penghargaan atas keberhasilan dalam melakukan terapi tersebut. Jadi, tanpa mereka sadari, anak-anak itu sedang belajar,’’ katanya.

Menurut ketua asosiasi konsultan dyselexia neuropediatri Indonesia Purboyo Solek, Lexipal aplikasinya dibuat khusus untuk penderita disleksia. Aplikasi ini sangat bagus karena dimulai dari hal paling dasar sampai yang paling rumit. ‘’Jadi, dari dasar sampai yang kompleks,’’ katanya. Purboyo mengatakan, selama ini, aplikasi serupa dibuat oleh negara lain dalam bahasa Inggris. Padahal, aplikasi ini sangat dibutuhkan bagi anak-anal Indonesia yang mengalami disleksia. ¦ c54 ed: andi nur aminah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement