Kamis 13 Nov 2014 12:00 WIB

Malaysia-RI Kerja Sama Riset Pengembangan Keuangan Islam

Red:

YOGYAKARTA -- International Islamic University Malaysia (IIUM) menjalin kerja sama riset dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk mengembangkan sistem keuangan Islam. Hasil riset ini akan diserahkan pada pengambil kebijakan untuk menjadi pertimbangan penyempurnaan sistem keuangan Islam.

Hal itu diungkapkan Kepala Riset Keuangan dan Perbankan Islam IIUM Muhammad Abduh kepada wartawan di sela-sela '2nd ASEAN International Conference on Islamic Finance' di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu (12/11). Saat ini, satu-satunya perguruan tinggi Indonesia yang sudah bekerja sama dengan IIUM adalah Universitas Indonesia (UI) Jakarta.

"Untuk sementara yang telah dilakukan dengan UI untuk mengembangkan ekonomi Islam di dua negara, Malaysia dan Indonesia. Karena kita sebagai universitas, sehingga tidak bisa masuk ke industri. Kita konsentrasi pada riset dan hasil riset kita presentasikan kepada pembuat kebijakan. Kita hanya memberikan saran," kata Abduh.

Di Malaysia, jelas Abduh, keuangan Islam lebih maju dibandingkan dengan Indonesia. Hal ini bisa terjadi disebabkan pendekatannya yang berbeda. Di Malaysia, pendekatannya menggunakan top down (atas ke bawah). Artinya, pemerintah langsung turun tangan dan itu menjadi program kerja kabinet. Malaysia, katanya, telah membuat program khusus untuk menjadikan negara ini sebagai pusat pendidikan dan keuangan syariah sedunia pada 2020. ''Saat ini market share industri syariah di Malaysia sudah mencapai 25 persen," katanya.

Sedangkan di Indonesia, kata Abduh, pendekatan pengembangan ekonomi Islam dilakukan secara bottom up (bawah ke atas). Di Indonesia, lanjut dia,  masyarakat  yang menginginkan sedangkan pemerintahnya belum mengharapkan adanya ekonomi keuangan Islam.

BUMN di Malaysia, ujar Abduh, wajib menyertakan sebagian besar dananya untuk pengembangan ekonomi syariah, baik reksa dana syariah, maupun perbankan syariah. "Pendekatan yang berbeda ini menyebabkan hasil yang berbeda juga," tandasnya.  n heri purwata ed: wachidah handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement