Senin 27 Oct 2014 13:00 WIB

JK: Perubahan Muharram Harus dengan Kerja

Red:
Peringatan 1 Muharram
Peringatan 1 Muharram

JAKARTA — Peringatan Tahun Baru Islam 1436 Hijriyah di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (26/10), diikuti ribuan umat Islam dari segenap daerah. Acara yang turut dimeriahkan Wakil Presiden (Wapres) Muhammad Jusuf Kalla (JK), sejumlah tokoh nasional, alim ulama, dan artis ibu kota tersebut berlangsung khidmat.

Dalam sambutannya, Wapres mengatakan, tahun baru Islam yang jatuh pada 1 Muharram atau Sabtu (25/10) tersebut menjadi sebuah momentum untuk menanamkan semangat perubahan. Meski demikian, ujarnya, perubahan tidak akan terjadi tanpa adanya semangat bekerja.

"Inti peringatan 1 Muharram adalah perubahan. Perubahan tak akan terjadi tanpa kerja," kata JK. Di samping itu, wapres turut mengajak masyarakat untuk mendukung Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) yang diusung Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ia menjelaskan, pemberantasan narkoba akan lebih mudah jika dihadapi secara berjamaah. Menurutnya, peredaran narkoba sama bahaya dengan korupsi yang selama ini menjadi musuh bangsa. "Mari kita melawan narkoba bersama-sama keluarga dan masyarakat," ujarnya.

Peringatan tahun baru Islam secara nasional merupakan hasil inisiatif MUI atas masukan dari masyarakat. Perayaan 1 Muharram selama ini dianggap kurang meriah jika dibandingkan dengan perayaan tahun baru Masehi. Panitia pun mencoba memberi warna berbeda dalam perayaan kali ini. Sejumlah artis, seperti  Dwiki Dharmawan, Kristina, Iis Dahlia, hingga Cici Tegal turut memeriahkan acara tersebut. Tak hanya itu, puluhan penerjun payung dari Paskhas TNI Angkutan Udara (AU) memberi warna berbeda.

Ketua Panitia Peringatan Tahun Baru Islam Isran Noor menyatakan, tahun baru harus membuat umat Islam lebih dewasa. Sebagai mayoritas, umat Islam harus menunjukkan kekompakannya dengan melindungi dan mengayomi pemeluk agama lain. "Agama Islam jangan menyombongkan jumlah. Namun harus mengayomi, melindungi umat lain," katanya.

Isran mengimbau masyarakat agar memaknai tahun baru Hijriyah sebagai babak baru untuk melakukan perjuangan demi negara dan agama. Menurutnya, keberhasilan menjaga iklim umat beragama di Indonesia tak lepas dari peran penting umat Islam dalam menghormati agama lain.

Peringatan tahun baru Islam tersebut pun, ia emngungkapkan, mengibarkan panji perlawanan terhadap bahaya narkoba untuk menjaga kualitas generasi muda Islam pada masa depan. Ia mengimbau kepada semua kalangan yang terlibat dengan barang haram narkoba untuk melakukan "hijrah" atau peralihan untuk menghindari narkoba. "Mulai menghijrahkan pikiran, perilaku demi generasi kita. Jangan sampai merusak generasi kita sendiri dengan bahaya narkoba," ujarnya.

Ketua Umum MUI Prof KH Din Syamsuddin memimpin pembacaan deklarasi Gannas Annar. Deklarasi diikuti tokoh dari berbagai organisasi Islam dan pemuda. Mereka berikrar membantu pemerintah dalam pemberantasan peredaran narkoba di Indonesia.

"Untuk membasmi narkoba ini, paling penting adalah kesadaran masyarakat yang harus ditingkatkan akan bahaya narkoba," katanya. Ikrar ini merupakan sikap umat Islam untuk membasmi peredaran narkoba dalam mewujudkan generasi muda yang berakhlak mulia dalam membangun bangsa. Di samping itu, ia berharap Badan Narkotika Nasional (BNN) dan aparat kepolisian dapat mendukung gerakan antinarkoba ini.

"Saat ini, peredaran narkoba sudah cukup mengkhawatirkan karena peredarannya tidak hanya di kota-kota besar, tetapi sudah sampai ke pelosok desa, lingkungan keluarga," ujar Din. Menurutnya, deklarasi antinarkoba tepat dilakukan saat 1 Muharram. Dengan semangat perpindahan dari perilaku buruk menjadi baik dan perilaku baik menjadi lebih baik, Din berharap semua pengguna narkoba dapat berhijrah.

N c60 ed: a syalaby ichsan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement