Rabu 01 Oct 2014 16:00 WIB

DMI Bentuk Tim Survei Masjid

Red:

JAKARTA — Dewan Masjid Indonesia (DMI) tengah membentuk tim survei untuk mendata kondisi dan jumlah masjid di Indonesia. Tim tersebut ditargetkan dapat menggali perkembangan dan kondisi faktual masjid-masjid yang terdapat di Tanah Air. Survei ini diharapkan selesai sebelum akhir tahun.

Juru Bicara DMI Herry Sucipto menuturkan, sampai saat ini belum ada data rinci tentang kondisi bangunan tempat ibadah tersebut dari tahun ke tahun. "Bahkan, di Kemenag (Kementerian Agama) dan BPS (Badan Pusat Statistik) pun belum ada datanya. Karena itu, kami berinisiatif sendiri membentuk tim survei khusus untuk keperluan ini," ujarnya kepada Republika, Selasa (30/9).

Menurut Herry, proses pendataan tersebut perlu dilakukan mengingat besarnya peran masjid dalam kehidupan umat. Selain menjadi tempat shalat, masjid berfungsi sebagai sarana untuk pendistribusian zakat dan kurban. Tak hanya itu, masjid bahkan memiliki potensi penting untuk membantu memberdayakan, meningkatkan taraf hidup, serta menciptakan lapangan kerja baru.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Republika/ Tahta Aidilla

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (kiri), Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla (kanan) berbincang saat Forum Ukhuwah Islamiyah.

"Karenanya, data yang akurat jelas dibutuhkan untuk mengetahui gambaran utuh tentang potensi masjid yang kita miliki dalam pemberdayaan umat," tuturnya. Meski demikian, dia mengaku, timnya mengalami kendala karena harus menjangkau daerah-daerah pelosok dengan jumlah tenaga yang terbatas.

Dalam 10 tahun terakhir, kata Herry, pertumbuhan jumlah masjid di Indonesia berkisar 65-70 persen. Angka tersebut masih jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan gereja yang mencapai 130 persen dalam rentang waktu yang sama.

Menurut Herry, tingginya pertumbuhan jumlah gereja di bandingkan masjid dikarenakan banyaknya kelas menengah di kalangan umat Kristiani yang menjadi donatur bagi pembangunan tempat ibadah mereka. "Sementara, jumlah kelas menengah Muslim kita tidak begitu banyak jumlahnnya," imbuhnya.

Meskipun begitu, kata Herry lagi, spirit umat Muslim untuk memanfaatkan masjid sebagai sarana ibadah dan interaksi sosial sangatlah besar. Salah satunya, bisa diihat dari proses pendistribusian zakat dan daging kurban di negeri ini yang kebanyakan masih bergantung kepada masjid.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) melansir, jumlah masjid dan mushala yang terdaftar di Kemenag berjumlah sekitar 700 ribu bangunan. Dari tahun ke tahun, jumlah pertumbuhan masjid bertambah hingga 20 persen.

Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kemenag Muhammadiyah Amin memaparkan, peningkatan jumlah masjid dan mushala sejak awal pencatatan oleh Kemenag pada 2009 cukup baik. Pada 2009 masjid dan mushala yang terdata berjumlah 409.402 buah. Kemudian, mengalami peningkatan pada 2010, yakni berjumlah 419.273.

Kenaikan yang cukup tinggi terjadi pada tahun berikutnya. Pada 2011 terdapat 709.646 masjid dan mushala. Jumlahnya kembali naik pada 2012 menjadi 720.292 bangunan. Pada 2013, terdapat 731.096 bangunan. "Untuk 2014 ini, kita masih melakukan pendataan," ujarnya kepada Republika pada Selasa (30/9).

Meski memiliki data jumlah masjid di seluruh Indonesia, Kemenag tak mengetahui bagaimana kondisi masjid-masjid tersebut dan tata kelolanya. Dia menjelaskan, Kemenag hanya memiliki data berdasarkan proposal bantuan masjid yang masuk.

Setiap tahun, tuturnya, ribuan proposal dari pengurus masjid diajukan untuk mendapatkan bantuan perbaikan bangunan fisik. Namun, Kemenag hanya dapat memberikan bantuan kepada 100 masjid dengan pemberian dana masing sebanyak Rp 25 juta - Rp 50 juta per masjid.

"Kita tidak mendata secara khusus jumlah masjid se-Indonesia yang kondisinya rusak dan berapa yang bagus, perhitungannya diihat dari banyaknya proposal permohonan bantuan yang masuk," ujarnya. Dia pun menegaskan, Kemenag tidak mau sembarangan dalam memberikan bantuan. Amin mengaku, kerap menyeleksi ketat masjid mushala mana saja yang layak bantu setiap tahunnya.

rep:c78 ed: a syalaby ichsan

Jumlah Masjid dan Mushala 2013

Jawa Barat: 147.378

Jawa Timur : 127.439

Jawa Tengah :  110.554

Banten : 35.521

Sumatra Barat: 30.277

DKI Jakarta:  28.940

Lampung : 25.637

Sumatra Selatan: 25.474

Sulawesi Selatan: 25.411

Riau: 17.196

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement