Jumat 08 Aug 2014 12:00 WIB

Makna Holistik Silaturahim (5): Silaturahim Lintas Primordial

Red:

Oleh:Prof Nasaruddin Umar -- Silaturahim jelas bukan hanya untuk sesama umat Islam, melainkan juga lintas agama, bahkan lintas primordial. Silaturahim ini dalam arti menjalin tali kasih dengan siapa pun sesama makhluk Tuhan. Allah SWT berdialog dengan iblis dan memenuhi permintaannya. Allah memanjangkan hidup iblis sepanjang hidup umat manusia (QS Shad [38]: 75-85). Iblis mengatakan, semua orang akan takluk kepadanya kecuali hamba Allah yang berstatus mukhlasin (illa min ‘ibadik al-mukhlashin).

Ketika Rabiah Adawiyah ditanya apakah dia membenci iblis, ia menjawab, "Cintaku sudah memenuhi semua ruang dalam tubuhku sehingga tidak ada lagi tempat untuk membenci kepada siapa pun. Di sisi lain, silaturahim tidak dipilah dan dibedakan oleh atribut-atribut primordial manusia, seperti agama, ras, etnik, suku bangsa, negara, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, dan lain sebagainya. Alquran menegaskan hal tersebut.

"Dan, sesungguhnya telah kami muliakan anak cucu Adam." (QS al-Isra [17]: 70). Tuhan tidak menggunakan redaksi "Allah memuliakan orang-orang Islam" (wa laqad karramna al-muslimun). Ini artinya, siapa pun sebagai anak cucu Adam wajib dihormati sebagai manusia. Alquran juga menggagas konsep "ukhuwah imaniyah", persaudaraan orang-orang yang berkeimanan. Alquran menyatakan, "Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah saudaramu." (QS al-Hujurat [49]: 10).

Tuhan tidak mengatakan "Sesungguhnya orang-orang Islam itu bersaudara" (innamal muslimin ikhwah). Ini artinya, pengakuan terhadap orang-orang yang beriman. Soal keimanannya itu benar atau salah adalah persoalan lain dan itu lebih merupakan urusan Allah. Alquran menegaskan, "Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu." (QS al-Hujurat [49]: 13).

Sehubungan dengan hal ini, menarik untuk dihayati kedalaman dan keluasan wawasan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang pernah menggagas sinergi tiga konsep ukhuwah yang hidup di dalam wadah NKRI. Konsep itu persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah basyariyah), persaudaraan kebangsaan (ukhuwah wathaniyah), dan persaudaraan keislaman (ukhuwah Islamiyah). Tidak boleh salah satu konsep itu digunakan untuk merusak tatanan ukhuwah yang sudah mapan.

Allah dengan tegas mengatakan, "Allah tiada melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya, Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan, barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang-orang lalim. (QS al-Mumtahinah [60]: 7-8).

Nabi juga pernah menegaskan, "Barang siapa yang menzalimi orang-orang yang menjalin perjanjian damai atau melecehkan mereka atau membebaninya sesuatu di luar kesanggupannya, atau mengambil hartanya tanpa persetujuannya, saya akan menjadi lawannya nanti pada hari kemudian." (HR Bukhari Muslim).

Hadis sahih riwayat Bukhari dan Muslim menceritakan Nabi memerintahkan untuk menshalatgaibkan sahabat Nabi, yaitu Raja Najasy, ketika sampai kabar kematian kepadanya. Sahabat pun melakukan shalat gaib dengan empat kali takbir di masjid dan mendoakannya (HR Bukhari No 3880-3881). Riwayat dari jalur Imam Muslim juga hampir sama redaksinya.

Jika silaturahim internal sesama makhluk mikrokosmos bisa terwujud, akan memudahkan terjalinnya ukhuwah komprehensif dengan makhluk makrokosmos. Silaturahim antara kedua kosmos ini diharapkan melahirkan kedamaian komprehensif dan abadi. Semoga Lebaran kali ini membawa kabahagiaan dan kedamaian untuk kita semua.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement