Sabtu 02 Aug 2014 18:00 WIB
mudik kebersamaan

Kecelakaan Bus Meningkat

Red: operator

Kecelakaan umumnya disebabkan karena perpindahan jalur dan konsumsi suplemen.

JAKARTA -- Kecelakaan kendaraan bus meningkat pada musim Lebaran 1435 Hijriyah.Mabes Polri melansir terjadi peningkatan kecelakaan sebesar 69 persen di banding pada musim tahun sebelumnya khusus untuk bus.

"Pada 2013 sebanyak 159 unit dan 2014 meningkat menjadi 268 unit berarti ada peningkatan 109 unit kenaikan 69 persen," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Agus Riyanto, Jumat (1/8).Sebenarnya, ujar Agus, bus yang mengalami kecelakaan tersebut secara umum memenuhi kelaikan jalan dan laik beroperasi.Menurutnya, faktor manusia menjadi penyebab utama naiknya kecelakaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Cucuk Donartono/ANTARA

Polantas mengatur kelancaran arus lalu lintas setelah terjadi tabrakan antara Bus Tjipto dengan truk pengangkut pasir di wilayah Klaka, Kabupaten Lumajang, Jatim, Rabu (25/6).

 

Ia menjelaskan, mayoritas kecelakaan bus disebabkan sopir yang mengantuk. Pasalnya, dari 2003 kecelakaan yang terjadi pada tahun ini, terdapat 379 kejadian diakibatkan pengemudi mengantuk dan kelelahan. Faktor kecelakaan selanjutnya, Agus mengungkapkan, yakni perpindahan lajur secara tiba-tiba dan mengonsumsi suplemen.

Kecelakaan dimulai dari awal musim mudik hingga arus balik pada H 4. Kecelakaan yang melibatkan bus terakhir terjadi di Jalan Pangulah Raya, Cikampek, Jawa Barat, pada Selasa (29/7). Dilansir dari TMC Polda Metro Jaya, peristiwa yang dialami bus nahas itu diketahui terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.

Sementara itu, salah satu armada ekstra Le baran yang akan melayani trayek Solo- Madiun tidak diberikan surat izin jalan karena per syaratan administrasinya kurang lengkap.

"Kami memang tidak memberikan surat izin jalan untuk bus Sedya Mulya yang rencananya akan melayani trayek Solo-Madiun karena surat uji kirnya telah mati," kata Kepala Terminal Bus Tirtonadi Solo Eko Agus Susanto, kemarin.

Ia mengatakan, sebenarnya bus tersebut sudah ditilang pada Selasa (29/7) karena melanggar aturan. Akan tetapi, pengemudi tidak mengurus penilangan dan justru nekat tetap berangkat untuk jurusan Solo-Madiun.

Eko menegaskan, pihaknya tidak memberikan izin karena bus tersebut sudah melanggar dua kali sehingga harus dihukum lebih berat. "Kami tidak mau ambil risiko di jalan kalau ini diizinkan dan ada masalah di jalan nanti kami juga akan kena maka kami juga tegas dalam hal ini," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk calon penumpang yang sudah naik dalam bus, dengan berat hati juga harus diturunkan dan pindah ke bus yang lainnya. "Ya, kami sangat berterima kasih dengan para calon penumpang yang mau menerima dan bahkan mereka berterima kasih kepada petugas," katanya.

Menurun Kecelakaan lalu lintas (lalin) di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama Lebaran 2014 ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Terdapat empat korban tewas akibat kecelakaan selama musim mudik tahun ini. Sedangkan pada tahun lalu, terdapat delapan korban tewas.

"Selama Lebaran dan sampai hari ini (Red -Jumat), baru ada empat orang yang tewas yang menjadi korban akibat kecelakaan lalu lintas dan semuanya menggunakan kendaraan roda dua. Mudah-mudahan tidak bertambah,"kata Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Anny Pujiastuti kepada Republika, Jumat (1/8).

Menurut Anny, turunnya kecelakaan lalu lintas selama Lebaran di DIY karena beberapa faktor, antara lain, petugas melakukan preventif dengan imbauan langsung kepada para pemudik maupun lewat spanduk untuk hati-hati di jalan, menyiapkan pengamanan mudik Lebaran dengan 31 pos yang terdiri atas 25 pos pengamanan dan enam pos pelayanan.

Untuk pos pelayanan tersebar di seluruh kabupaten/kota se DIY, di antaranya di Bantul, Sleman (Prambanan dan Jombor), Gunungkidul (Kawasan Bunder), dan Kulonprogo (terminal Wates). Di pos pelayanan ada fasilitas yang disediakan secara terpadu dengan dinas ter kait, antara lain, bengkel, pelayanan ke sehatan, dan refleksi. Anny pun mengimbau agar para pemudik yang melewati Yogyakarta dan mengalami kelelahan untuk istirahat sejenak di pos pelayanan tersebut.

Berdasarkan data Operasi Ketupat 2014, hingga 31 Juli 2014 tercatat 2.003 kejadian kecelakaan lalu lintas. Korban tewas mencapai 429 orang, 704 luka berat, dan 2.595 luka ringan. Sedangkan, pelanggaran yang terjadi sebanyak 60.743 kasus dengan penilangan sebanyak 26.413 kali dan teguran sebanyak 34.330. rep:Wahyu Syahputra/Neni Ridarineni/antara, ed:a syalaby ichsan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement