Rabu 16 Jul 2014 18:00 WIB
ibrah

Kekuatan Tahajud

Red:

Oleh:Prof Nasaruddin Umar -- Salah satu shalat sunah yang amat populer ialah Tahajud. Shalat ini hampir tidak pernah ditinggalkan Nabi. Bahkan, Nabi pernah mengatakan, sekiranya dia tidak khawatir shalat ini akan diwajibkan, maka dia menganjurkan semua umatnya mendirikan Tahajud di tengah malam. Tahajud merupakan shalat yang dilakukan lewat tengah malam. Shalat Tahajud tidak perlu diragukan kemuliaannya dan tidak perlu dipertanyakan keabsahannya.

Selain selalu diamalkan Nabi, di dalam ayat Alquran, Allah menjanjikan suatu tempat khusus yang amat terpuji bagi para hamba yang rajin Tahajud.

"Dan pada sebagian malam lakukanlah shalat Tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Allah Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.’’ Sekiranya orang memahami kedalaman makna ayat ini, niscaya semua umat Islam tidak akan meninggalkan shalat Tahajud. Keutamaan shalat Tahajud mencuat karena dilakukan ketika semua orang asyik dengan tidurnya. Sementara, ada segelintir hamba-Nya tersungkur di atas sajadah di tengah kesunyian malam. Antara yang menyembah dan yang disembah terjalin interaksi begitu akrab.

Terkadang terasa antara sang pencinta dan Yang Dicintai larut dalam kehangatan cinta. Sesekali air mata haru kerinduan membasahi sajadah. Sekonyong-konyong kadang terdengar bisikan, "Wahai pemilik jiwa yang haru, kembalilah ke pangkuan Tuhanmu dengan ridha dan diridhai-Nya. Bergabunglah dengan para kekasihku yang lain, masuk ke dalam surga-Ku" (QS al-Fajr/89:27:30).

Ayat ini paling dirindukan oleh para pencinta Tuhan dan para pengamal shalat Tahajud. Bisa dibayangkan dan sekaligus bisa dirasakan, hati siapa yang tak akan luluh, jiwa mana yang takkan hanyut mendengar panggilan mesra dari Sang Pencinta? Para pencinta shalat Tahajud tidak akan pernah mau meninggalkan shalat ini. Bahkan, mereka mungkin sudah merasakan seperti wajib, dalam arti meninggalkannya seperti meninggalkan shalat fardhu.

Dalam shalat Tahajud, orang bisa sujud dan rukuk berlama-lama. Tahajud Nabi pernah dilukiskan Aisyah. Jika Nabi sujud, sama panjangnya membaca surah al-Baqarah (sekitar tiga juz) dan rukuknya sama lamanya membaca surah Ali Imran (satu setengah juz). Shalat Tahajud mempertemukan dua sosok yang saling mencintai di keheningan malam yang sepi. Wajar jika shalat Tahajud melahirkan power yang luar biasa.

Kegemerlapan dunia menjadi redup, ambisi jabatan menjadi tumpul, keangkuhan menjadi sirna, dan egoisme sudah hancur. Di dalam hati dan pikiran mereka muncul kesan neraka sudah tidak membakar, surga tidak diperlukan, doa sudah selesai. Ambillah semuanya! Aku cukup dengan Tuhanku. Aku pun sudah lenyap. Yang ada hanya Dia. La Ilaha illa Allah. Subhanallah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement