Sabtu 05 Jul 2014 16:00 WIB

Jalur Mudik Siap

Red: operator

JAKARTA — Jalur mudik untuk Idul Fitri 1435 Hijriyah sudah siap. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hotma Simanjuntak mengatakan, jalur laut, udara, dan darat termasuk kereta api telah siap menampung arus mudik dan arus balik untuk Lebaran kali ini.

Pemerintah memprediksi pertumbuhan jumlah pemudik pada Lebaran kali ini sebesar 3,3 persen untuk semua moda. Menurutnya, jumlah pemudik akan naik dari 18,5 juta pada 2013 menjadi 19,2 juta orang pada 2014. Pertumbuhan pemudik terbesar, katanya, terjadi pada moda transportasi udara.

Hotma mengatakan, persiapan menghadapi peristiwa tahunan ini telah dimulai sejak Februari 2014. Persiapan tersebut meliputi koordinasi dan persiapan infrastruktur. “Jalan yang bulan lalu masih rusak, sekarang secara fungsional sudah baik, sudah bisa dilewati,” kata Hotma saat berkunjung ke Republika, di Jakarta, Jumat (4/7).

Pemerintah menargetkan dapat mengurai kemacetan di berbagai ruas jalan. Tahun lalu, titik kemacetan terjadi di Jalan Cikampek-Cirebon. Untuk tahun ini, Kemenhub menargetkan dapat mengurai kemacetan di jalur ini. “Tolok ukurnya nanti, jika Cikampek sampai Cirebon itu bisa dicapai dalam waktu 8 jam,” ujar

Hotma.

Menurut Hotma, kemacetan di jalur Cikampek-Cirebon tahun lalu terjadi karena banyaknya pasar tumpah. Oleh karena itu, Kemenhub saat ini ber koordinasi dengan camat setempat untuk bernegosiasi dengan pemilik lapak guna membersihkan pasar tumpah.

Kemenhub memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-2, sementara untuk arus balik diprediksi terjadi pada H+5. Walaupun begitu, Kemenhub akan terus melakukan pemantauan dari H-7 hingga H+7 Lebaran.

Hotma mengharapkan, persiapan yang dilakukan dapat mengurangi kecelakaan yang sudah turun pada musim mudik tahun lalu. Pada 2013, jumlah kecelakaan yang terjadi 3.512 atau turun sekitar 30 persen dibanding tahun sebelumnya.

Menurut dia, kecelakaan paling banyak terjadi justru di jalur yang mulai lancar karena pengemudi biasanya menambah laju kecepatan kendaraan. “Ada paradoks begini, kalau jalan lancar, kecelakaan tinggi. Tapi kalau jalan macet, kecelakaan rendah,” kata Hotma.

Tahun lalu, menurut Hotma, kecelakaan paling banyak terjadi di Indramayu. Di jalur ini jalanan mulai lengang. Didukung dengan tingkat rasa lelah yang meningkat, pengemudi kendaraan lalai dan terjadi kecelakaan. Kecelakaan juga lebih banyak terjadi pada malam hari karena jalanan jauh lebih sepi.

Jalur pantura Ruas jalan pantura saat ini sudah siap dilalui pemudik tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kondisi jalan pantura telah membaik dan pengerjaan perbaikan jalan telah berhenti. Di sisi jalan, hanya terlihat perapian dan pemasangan beberapa rambu lalu lintas.

“Meski di beberapa titik jalan masih terdapat paket kontraktual dan setelah Lebaran akan dilanjutkan, saya jamin tidak akan mengganggu arus mudik,” ujar Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Muryanto di sela-sela inspeksi bersama Kapolda Jabar Irjen Pol M Iriawan, Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah II Adriananda, dan Kepala Balai Wilayah IV Bambang Hartadi, Jumat (4/7), lewat siaran pers.

Djoko menyatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada balai dan satuan kerja terkait agar pekerjaan penanganan ruas Pantura dihentikan sementara waktu. Menurutnya, instruksi tersebut berlaku H-30.

Menurutnya, rentang waktu tersebut berbeda dengan tahun sebelumnya yang me matok H-10 untuk pekerjaan perbaikan dihentikan. Dia menjelaskan, tidak ada pakerjaan pemeliharaan khusus menjelang Lebaran. Untuk pekerjaan perbaikan dan peningkatan jalan, katanya, merupakan aktivitas rutin yang setiap tahun dijalankan.

Paket tahunan ini berjalan hingga akhir tahun, tidak hanya menjelang Lebaran. Saat ini, sebagian besar jalan yang belum rampung akan diselesaikan sekitar November tahun ini.

Prediksi titik macet di depan pasar daerah fly over Gebang Cirebon tahun ini  tidak parah seperti tahun lalu. Pasalnya, para pedagang setempat telah berkomitmen tidak akan berdagang lagi di ruas jalan.”Ini sebuah kesadaran bagus yang perlu mendapatkan apresiasi,“ ujar Djoko menegaskan. rep:c92/c76 ed: a syalaby ichsan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement