Jumat 27 Jun 2014 16:18 WIB

AS Berbagi Ramadhan

Red:

WASHINGTON -- Komunitas AS yang tergabung dalam Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) berharap, Ramadhan menjadi momentum umat Islam untuk terus meningkatkan kerukunan.

CAIR menyerukan agar seluruh masjid di Amerika Serikat membuka pintu bagi tetangga mereka yang berlatar belakang agama, bangsa, dan negara berbeda ketika berbuka puasa. 

"Untuk umat Islam, Ramadhan merupakan waktu pembaharuan spiritual dan rasa syukur atas karunia yang telah diberikan kepada semua manusia," ujar Nihad Awad, Direktur Eksekutif Nasional Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), seperti dikutip OnIslam, Rabu (25/6).

Program buka puasa bersama ini terinspirasi dari pesan Ramadhan yang menguatkan persatuan dan solidaritas. Tujuannya, untuk berbagi suasana spiritual bulan suci serta meningkatkan pemahaman terhadap Islam di Negara Paman Sam.

"Untuk alasan inilah, CAIR menyampaikan kepada komunitas Muslim di Amerika untuk menyempatkan membagi waktu mereka pada Ramadhan untuk mengulurkan tangan ke tetangga yang berbeda keyakinan," lanjutnya.

Sebelumnya, CAIR juga telah melakukan kampanye tahunan kepada masyarakat setempat dengan menawarkan warga sekitar menjadi tuan rumah acara buka puasa bersama. Dengan melibatkan agama yang berbeda. Tema program "Berbagi Ramadhan" yang digagas CAIR adalah "Memahami dan Menghargai Satu Sama Lain".

Selama program tersebut dijalankan, Awad mengatakan, akan membatu masyarakat Muslim lokal untuk mengatur beragam kegiatan "Berbagi Ramadhan", termasuk kegiatan berbuka puasa bersama.

CAIR juga memberikan buku petunjuk Panduan Berbagi Ramadhan 2014. Buku yang menerangkan tips-tips sukses untuk menyelenggarakan buka puasa bersama dengan warga sekitar.

Di dalamnya, termasuk teknis atau cara mengumumkan kegiatan serta saat penyeleggaraan acara berlangsung. Buku panduan juga berisi sejumlah item, seperti kertas informasi tentang kegiatan tersebut yang dapat dibagikan kepada peserta.

Tak tertinggal pula sebuah iklan seperti "Welcome to Our Ramadan Fast-Breaking" yang tertera dalam brosur-brosur khusus dan didistribusikan kepada warga atau komunitas sekitar. 

"Oleh karena itu, bagi setiap masyarakat yang tertarik mengikuti program Berbagi Ramadhan diharapkan membuat panitia lokal yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan acara tersebut," lanjutnya. Panitia tersebut bertugas untuk mengirimkan undangan ke komunitas-komunitas.

Tidak ada catatan angka resmi tentang jumlah umat Muslim di Amerika. Tetapi, diyakini  terdapat enam hingga delapan juta warga Muslim yang berdiam di Amerika tinggal di negara itu. Pertumbuhan Islam pun bergerak dengan cepat. 

Washington Post mengabarkan, Islam merupakan agama terbesar kedua di AS yang penyebarannya sangat pesat. Meski begitu, sebuah laporan CAIR dan Pusat Ras dan Gender dari Universitas California Berkeley mengatakan, Islamfobia atau ketakutan terhadap Islam meningkat di AS.  

Survei Gallup menyebut, 43 persen warga Amerika mengaku, memiliki sedikit prasangka pada Muslim. Media AS mengungkapkan, bagaimana kepolisian New York (NYPD) memata-matai setiap aktivitas Muslim. Kendati, kesatuan mata-mata tersebut telah dibubarkan pada April tahun ini. Survei lain menyebut, pengetahuan masyarakat AS tentang agama Islam masih sangat kurang.

rep:c64 ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement