Jumat 27 Jun 2014 18:42 WIB

Kerinduan Ramadhan Bersama Muslim di Chicago

Red:

Berkumpul dan berbagi bersama dengan Muslim Indonesia di Chicago merupakan hal paling terkenang oleh Truly Wangsalegawa. Ia adalah seorang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Nasional. Selama belasan tahun ia pernah tinggal di sejumlah wilayah di AS.

Persiapan Ramadhan di Chicago dan di Indonesia memang jauh berbeda. Ketika di Indonesia, umat Islam sibuk mempersiapkan berbagai agenda untuk dilaksanakan saat Ramadhan. Di Chicago, hari-hari sebelum menjelang Ramadhan tidak banyak yang dilakukan.

"Walau begitu, saat Ramadhan umat Islam di Chicago menyelenggarakan berbagai kegiatan, dari pelaksanaan ibadah shalat tarawih, iktikaf, pengajian, hingga berkumpul bersama untuk berbuka puasa bersama," ujar wanita asli Bandung itu. 

Ia tiba di Amerika pada 1996, bertujuan untuk menjalankan pendidikan di salah satu universitas di Amerika. Pada 1996 hingga 1998 Truly menjalankan pendidikan masternya di Universitas Northern Illinois, DeKalb, Illinois, dengan program bidang politik dan hubungan internasional. Ia bercerita, hal yang paling terkenang hingga saat ini yakni ketika Muslim Indonesia berkumpul dan berbuka puasa bersama.  Tidak hanya sekadar berkumpul dan berbuka puasa tetapi ada rasa kebersamaan yang jarang ia rasakan di Indonesia.

Mereka secara rurtin mengadakan agenda berbuka puasa di tempat yang saling bergiliran. Dari rumah milik Konsulat Jenderal Republik Indonesia hingga  rumah tinggal warga Muslim Indonesia di Chicago dan sekitarnya. Muslim Indonesia ikut buka puasa juga sangat antusias untuk membuat hidangan yang akan dibawa. Meskipun, tuan rumah telah menyediakan hidangan berbuka. Tetapi, hal yang sangat berbeda ketika warga Muslim lainnya membuatkan hidangan dan dinikmati bersama-sama dengan saudara Muslim se-Tanah Air.

"Ada rasa kebahagiaan yang jarang dirasakan ketika ada agenda berbuka puasa bersama. Saling membawa makanan Indonesia yang dibuat sendiri kemudian dinikmati bersama-sama," lanjut wanita yang pernah tinggal lama di Wrigley Field, Chicago, sejak 1998 hingga 2006.

Uniknya, setiap hidangan yang dibawa tidak pernah sama. Dalam agenda tersebutlah warga Muslim Indonesia dapat menikmati berbagai makanan khas Indonesia yang terkadang tidak didapatkan di Amerika.  Sering kali, banyak warga Muslim Indonesia mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah.

Warga Indonesia yang non-Muslim pun diperbolehkan hadir. "Sekitar puluhan orang Indonesia yang hadir dalam acara berbuka puasa bersama. Kemudian, setelah kita berbuka, shalat Maghrib dan makan malam akan dilanjutkan dengan shalat Isya berjamaah, tausiyah, hingga shalat Tarawih berjamaah," ujar wanita yang kini berdiam di Kelapa Dua, Depok.

Agenda berbuka puasa sering pula dilaksanakan di kampusnya. Berbagai umat Muslim dengan latar belakang bangsa dan negara yang berbeda berkumpul bersama.

"Alhamdulillah, tidak ada kesulitan selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan saat di Chicago, meskipun suasana khas Ramadhan tidak terasa."

Periode berpuasa di Indonesia dan  di Amerika pun sangat berbeda,khususnya saat musim panas,pukul 03.00 pagi sudah masuk menjelang subuh.Sementara Magrib baru tiba sekitar pukul 21.00-22.0021.00-22.00 malam.

Selain puasa,ia mengungkapkan hal unik ketika Shalat Idul Fitri yakni jamaah Islam dari Indonesia yang mengenakan mukena putih.

"Ketika kita baru sampai di tempat yang Shalatdan mencari tempat,dari kejauhan sudah terlihat barisan muslimah Indonesia,di karenakan mukena yang kami pakai.Bahkan, muslimah lainnya dari berbagai negara mengagumikami dan tertarik dengan mjukena yang kami pakai. rep:c64 ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement