Kamis 10 Nov 2016 14:00 WIB

Keakraban Lintas Negara di IMSO 2106

Red:

Sekitar pukul 13.00, Rabu (9/11), 12 anak dengan dua tutor delegasi asal Nepal menginjakan kaki pertama kali di Indonesia. Panasnya Bandara Soekarno-Hatta Terminal 2D tidak merutuhkan kesan menyenangkan dari Indonesia. Mereka tidak memberikan ekspetasi apa pun untuk memandang Indonesia, hanya bermodalkan keinginaan mengikuti acara International Mathematics and Science Olympiade (IMSO) for Primary School 2016.

Ternyata kesan pertama dapat dikatakan begitu memikat. Di mata Swareet Dev Pant anak berusia 12 tahun asal Nepal, suasana Indonesia begitu hangat, bukan hanya dalam segi cuaca di siang hari, tapi juga sambutan panitia penyelenggara dengan memberikan cinderamata sebuah selendang bermotifkan batik berwarna biru.

Swareet terlihat sumringah disematkan selendang tersebut di lehernya, dan tidak lupa mengabadikan momen tersebut pada kamera. Muka kelelahan setelah transit tujuh jam di Malaysia seakan sedikit terbayarkan dengan sebuah sambutan sederhana, namun, memberikan kesan untuk dikenang.

Hal serupa juga terlihat di muka Nobel Paudel, dengan bersemangat ketika beristirahat sejenak untuk menunggu kedatangan bus, dia bertanya-tanya seputar tujuan yang akan disinggahi selama di Indonesia, tanpa sungkan dia menceletukan kata Dufan.

"Du fan? Itu apa? Dunia fantasi?" kata Nobel bertanya dengan bahasa Inggris yang tidak begitu jelas pada Beby pemandu yang akan menemani mereka sepanjang acara IMSO 2016 di Allium Hotel, Tangerang.

Selain dibuat grogi untuk olimpiade Sains yang akan dihadapinya untuk dua hari mendatang, nama Dufan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak berusia 12 tahun ini. Dengan muka penasaran dia menyimak penjelasan Baby seputar tempat bermain yang berada di Jakarta itu. Bahkan dia mengatakan ingin sekali mengunjungi pantai Indonesia, sebab dari atas pesawat terlihat pantai begitu indah.

Kehebohan anak-anak yang siap bersaing dengan 21 negara lainnya ini tidak selesai sampai di situ saja. Jika kedua tutor mereka memilih beristirahat dan duduk di kursi panjang, anak-anak itu terlihat bertambah kegirangan melihat delegasi Hongkong tiba dan merapat dekat keberadaan mereka.

Tanpa segan dan cangung, kedua delegasi dari negara berbeda ini berbaur bersama. Dengan bahasa Inggris yang terbata-bata, mereka saling berkenalan dan berbincang tentang perjalanan. Tidak lupa, dengan kepolosannya, Nobel meminta teman barunya itu menukar cinderamata dan sedikit camilan yang dibawa dari negara masing-masing.

Keakraban tersebut terasa, tidak ada pagar penyekat bagi anak-anak untuk berbaur dan berbicara. Mereka tertawa dan berbagi cerita seakan sudah menjadi kawan lama.

Kesenangan bersama ini pun diakui oleh pendiri Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Ridwan Hasan Saputra yang menjadi penyelanggara IMSO 2016. Sejak kedatangan delegasi pertama dari Thailand pada Selasa (8/11), para peserta sudah menunjukkan raut kebahagiaan seakan Indonesia menawarkan suasana baru. "Mereka senang-senang saja," ujar Ridwan.

Delegasi akan berturut-turut datang hingga pembukaan pada Rabu (9/11). Mereka akan mengikuti lomba di bidang matematika dan sains pada hari Kamis (10/11) dan Jumat (11/11) dengan tiga tahap yang akan menekankan kompetisi eksperimen untuk sains dan lomba eksplorasi untuk matematika.  Oleh Dwina Agustin  ed: Hafidz Muftisany

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement