Kamis 29 Sep 2016 14:00 WIB

Ratusan Wisatawan Keluar Rinjani

Red:

JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan, upaya evakuasi wisatawan atau pengunung ke Gunung Rinjani di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, terus dilakukan. Saat ini, ratusan wisatawan telah keluar dari Gunung Rinjani dengan selamat dan dalam kondisi baik.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, hingga Rabu (28/9) pukul 13.00 WITA, wisatawan dalam dan domestik keluar dari Gunung Rinjani melalui dua pintu. Yaitu, Pintu Sembalun sebanyak 51 orang (23 wisatawan mancanegara dan 28 wisawatan/guide lokal) dan 55 orang (42 wisatawan asing dan 13 wisawatan/guide lokal).

Selain itu, juga ada wisatawan yang turun dan keluar dari Gunung Rinjani melalui pintu tidak resmi sehingga tidak tercatat. Ia mengungkapkan, berdasarkan data dari Taman Nasional Gunung Rinjani, sebanyak 1.023 orang wisatawan berada di Gunung Rinjani saat terjadi erupsi Gunung Barujari pada Selasa (27/9) pukul 14.45 WITA.

"Wisatawan masuk dari dua pintu, yaitu Pintu Sembalun dan Pintu Senaru. Dari Pintu Sembalun terdapat 389 wisatawan (333 wisatawan mancanegara dan 56 wisatawan/guide lokal) yang naik ke Gunung Rinjani sejak 25-27 September 2016. Sedangkan, dari Pintu Senaru terdapat  634 orang wisatawan (306 wisatawan mancanegara dan 228 wisawatan/guide/porter lokal)," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/9).

Pada Rabu pagi, petugas dari Taman Nasional Gunung Rinjani dan BPBD telah mengirimkan petugas untuk melakukan pencarian wisatawan dan evakuasi dari Gunung Rinjani. Jarak dari Pintu Sembalun hingga Segara Anakan atau di Kaldera Gunung Rinjani berjarak sekitar 8 km dan memerlukan waktu 8-10 jam karena jalan terjal.

Sedangkan, rute antara Pintu Senaru hingga Segara Anakan sekitar 15 km dengan waktu tempuh sekitar sembilan jam. "Saat ini, petugas masih dalam perjalanan. Petugas akan mengevakuasi atau memerintahkan semua wisatawan/pengunjung keluar dari kawasan puncak Gunung Rinjani," katanya menambahkan.

Menurut laporan BPBD Provinsi NTB, kendala yang ditemukan beberapa wisatawan tidak mau untuk keluar. Mereka ingin mendokumentasikan letusan Gunung Barujari sehingga sering kali sembunyi agar tidak terlihat oleh petugas. Mereka tahu bahwa berbahaya, tetapi tetap nekat ingin mendokumentasikannya.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit memerintahkan 1 Tim Rescue untuk bersiaga dan pemantauan langsung pada jalur pendakian di Desa Senaru Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB. "Personel SAR yang diterjunkan lengkap dengan peralatan evakuasi," katanya, Rabu (28/9).

Menurutnya, meskipun saat ini kondisi di kawasan Rinjani masih dalam situasi kondusif, Basarnas tetap akan melakukan tindakan preventif jika kemungkinan terjadi hal yang tidak diinginkan lantaran beberapa pendaki masih dalam proses turun dari gunung.

"Saat ini, tim kami lengkap dengan peralatan SAR darat untuk antisipasi terjadinya sesuatu yang tidak kita inginkan," lanjutnya.

Pihaknya juga menyiapkan helikopter jika situasi di lapangan membutuhkan hal tersebut untuk evakuasi.

Sedangkan, Kepala BPBD NTB Muhammad Rum mengatakan, aktivitas masyarakat di Desa Senaru dan sekitarnya di kaki Gunung Rinjani masih normal dan berjalan seperti biasanya.

"Alhamdulillah, kondisi terakhir sampai saat ini dari hasil pencatatan yang menunjukkan kondisi Gunung Api Barujari masih normal dan aman-aman saja," katanya, Rabu (28/9).     rep: Amri Amrullah, Muhammad Nursyamsyi, ed: Muhammad Hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement