Rabu 07 Sep 2016 12:15 WIB

16 Negara akan Ikut Olimpiade Matematika di Tangerang

Red:

TANGERANG — Pemerintah Kota Tangerang, Banten, mematangkan persiapan menjadi tuan rumah International Mathematical and Science Olympiad (IMSO) 2016. Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dan jajarannya bersama Klinik Pendidikan MIPA (KPM) pada Selasa (6/9) menggelar rapat persiapan IMSO ke-13 yang akan dilaksanakan pada 9-13 November 2016.

"Ketika ada tawaran dari KPM untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Matematika internasional ini, saya pikir ini kesempatan yang baik untuk Kota Tangerang, mengatasnamakan bangsa Indonesia. Mudah-mudahan kita bisa menjadi tuan rumah yang baik," kata Arief kepada Republika saat ditemui di kantor Wali Kota Tangerang, Selasa (6/9).

Melalui ajang Olimpiade Matematika ini, kata Arief, Kota Tangerang sekaligus ingin menyukseskan program Tangerang Cerdas. Sekaligus menguji sejauh mana kemampuan dan kualitas pendidikan di kotanya. "Sehingga, anak-anak kita punya benchmark, bukan hanya di skala lokal, regional, melainkan juga internasional," kata Arief.

Menurut Pengarah IMSO ke-13 Moh Arodhi, hingga kini sudah ada 16 negara yang menyatakan keikutsertaan dalam IMSO tahun ini. Dari 16 negara tersebut, sudah ada enam negara yang mengirimkan nama. Mereka terdiri dari Iran (16 peserta), Afrika Selatan (46), India (30), Mongolia (15), Sri Lanka (36), Kazakhstan (12), dan Indonesia (75). "Sejauh ini total sudah 230 peserta yang masuk," kata Arodhi.

Arodhi memperkirakan, total peserta pada IMSO ke-13 ini bisa mencapai 1.600 orang. Mereka terdiri dari peserta luar negeri dan dalam negeri. Bagi peserta dari dalam negeri, ada gelaran sendiri dengan nama Olimpiade Matematika dan Sains Indonesia (OMSI). "Peserta OMSI yang terbaik akan diikutkan pada ajang IMSO," kata Arodhi.

Dia berharap, Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dapat membuka acara IMSO. Adapun pemenang IMSO dan OMSI diharapkan sudah bisa diketahui pada Sabtu 12 November.

Sesuai namanya, Olimpiade Matematika dan Sains, kompetisi ini melombakan bidang pelajaran matematika dan sains. Karenanya, peserta akan ada ujian teori dan ujian eksplorasi, sesuai bidang lombanya.

Adapun yang menarik dari ajang IMSO, selain peserta berkompetisi di bidang matematika dan sains, mereka juga diberi kesempatan untuk menampilkan adat dan budaya masing-masing. "Acara malam budaya atau culture night akan digelar pada Jumat," kata Arodhi.

Menurut Arief, IMSO memang bukan sekadar ajang ujian matematika dan sains, melainkan juga bisa menjadi acara untuk saling mengenal budaya. "Ada nilai yang lebih besar dari sekadar Olimpiade Matematika," katanya.

Adapun konsep pentasnya seperti apa, masih dalam proses pembahasan. Wali kota Tangerang saat ini sedang mematangkan pentas budaya antarnegara ini bisa digelar di ruang terbuka. Arief menginginkan digelar di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. "Acara ini kalau bisa bersamaan dengan peluncuran video mapping Kota Tangerang," katanya.

Dengan adanya gelaran pentas budaya antarbangsa, masyarakat Kota Tangerang dan daerah lainnya juga bisa ikut menikmati, tak hanya peserta IMSO. Dia berharap masyarakat mendapatkan hiburan yang juga memberi edukasi.

IMSO merupakan Olimpiade Matematika dan Sains yang pelaksanaannya digelar tahunan. Tahun ini merupakan ajang yang ke-13. IMSO merupakan kontestasi bagi siswa kelas V dan VI dan tidak boleh berusia di atas 13 tahun pada 31 Desember 2016. Setiap negara bisa mengirimkan perwakilannya sebanyak 12 siswa, dengan masing-masing enam untuk bidang matematika dan enam untuk peserta sains.

Tujuan dari IMSO ini untuk meningkatkan kompetensi siswa sekolah dasar di bidang matematika dan sains juga mempererat relasi di antara siswa antarnegara. "Semua soal dalam IMSO ini dalam bahasa Inggris. Sehari sebelum ujian, soalnya dibuka. Jadi, tidak mungkin untuk diterjemahkan," kata Arodhi. n ed: hafidz muftisany

Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tujuh anak korban prostitusi gay di Bogor mengalami trauma sedang hingga berat. Saat ini, proses pemulihan psikologis bagi ketujuh anak terus dilakukan oleh Kemensos.

"Dari tujuh korban, semua sudah menjalani beberapa tes assessment. Berdasarkan tes tersebut, ada yang mengalami trauma ringan dan trauma berat. Mereka masih akan menjalani beberapa assessment lanjutan," ujar Khofifah kepada Republika di Jakarta, Selasa (6/9).

Masing-masing assessment, lanjut dia, disertai dengan terapi psikologis. Selain itu, anak-anak juga mendapat pendidikan formal seperti di sekolah.

Menurut Khofifah, pelaksanaan terapi sosial bagi ketujuh korban dilakukan hingga mereka sembuh total. Setelah itu, anak-anak akan dikembalikan kepada orang tua atau keluarga masing-masing.

"Orang tua korban mendukung penuh proses penyembuhan mereka. Anak-anak itu akan menjalani rehabilitasi di RPSA Bambu Apus, Jakarta Timur, hingga sembuh dari trauma," ujar Khofifah.

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Cianjur, Jawa Barat, masih melakukan penelusuran terhadap dugaan adanya anak dari wilayah tersebut yang menjadi korban prostitusi gay.

"Seperti yang diketahui, belum lama ini mencuat kasus prostitusi gay, Cianjur kabarnya menjadi salah satu kota pemasok anak-anak dengan kelainan seksual tersebut," kata Kepala Bidang Advokasi dan Penanganan Kasus P2TP2A Cianjur, Lidya Indayani Umar, di Cianjur, Selasa.

Dia menjelaskan, pihaknya belum mendapatkan informasi pasti adanya anak dari Cianjur yang terlibat seperti yang diberitakan. "Kabarnya memang ada, tapi kami belum bisa dipastikan berapa orang. Kalau di Sukabumi sudah dapat kabar satu orang yang terlibat," katanya.

Prostitusi gay, ungkap dia, merupakan salah satu kasus kekerasan seksual terhadap anak karena dalam kasus tersebut kerap timbul ancaman, iming-iming, dan kekerasan. "Tentu bisa dijerat pidana karena masuk dalam trafficking dan kekerasan seksual. Ini jadi perhatian kami," katanya.    rep: Nur Hasan Murtiaji, ed: Hafidz Muftisany

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement