Selasa 26 Jul 2016 14:00 WIB

Empat Tewas Akibat Banjir Bandang

Red:

JAKARTA — Hujan deras disertai kenaikan air laut telah menyebabkan banjir bandang di Pandeglang sekitar pukul 21.00 WIB, Ahad (24/7). Bencana ini mengakibatkan empat orang tewas.

Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, bencana ini melanda empat desa di Kecamatan Labuan, yaitu Desa Teluk, Cigondang, Labuan, dan Desa Kalang Anyar, serta dua desa di Kecamatan Carita, yaitu Desa Sukajadi dan Carita Kampung Cengkara.

Dia mengatakan, hujan deras tersebut menyebabkan longsor di perbukitan, kemudian terjadi banjir bandang. Namun, pada saat bersamaan, air laut mengalami pasang, sehingga banjir menggenangi permukiman setinggi 50-150 sentimeter.

Pada saat bencana terjadi, beberapa mobil yang melintas di Jalan Raya Carita Labuan Km 9, Desa Sukajadi, Kecamatan Carita terjebak lumpur setinggi 50 sentimeter. Empat penumpang mobil, kata dia, ditemukan meninggal dunia, diduga keracunan gas karbon monoksida (CO). Kendaraan mereka tetap dihidupkan saat terjebak longsor dalam waktu yang cukup lama.

Korban ditemukan saat mesin kendaraan masih dalam keadaan hidup. Empat korban itu adalah satu keluarga, yaitu Evi Lutfiah (41), Ahmad A Yani (52), Syarifatul Ginayah (18), dan M Fahri (6).

Korban baru bisa dievakuasi pada Senin pagi, setelah ada pengerahan empat unit alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor dari Gunung Asepan. Akibat bencana itu, sebanyak 285 kepala keluarga atau 988 jiwa terdampak langsung oleh banjir.

BPBD Kabupaten Pandeglang bersama TNI, Polri, BPBD Provinsi Banten, muspida, muspika, relawan dan dinas terkait melakukan pendataan dan evakuasi warga. Dapur umum dan posko bencana telah didirikan. Empat alat berat dikerahkan untuk membersihkan lumpur.

Kini, sebagian banjir telah surut. "Lumpur masih dalam pembersihan. Sebagian jalan masih ditutup," kata dia pula.

Kepala BPBD Banten, Sumawijaya mengatakan, banjir bandang yang terjadi di wilayah Selatan Banten tersebut terjadi di Kecamatan Anyer, Mancak, Gunung Sari, dan Cinangka di Kabupaten Serang. Kemudian di Kabupaten Pandeglang, banjir juga terjadi di Kecamatan Carita, Labuan, serta di Kecamatan Wanasalam dan Bayak di Kabupaten Lebak.

"Di Kecamatan Anyer, ada sekitar 1.000 rumah yang terendam banjir. Sampai saat ini, masih banyak warga yang mengungsi di sekolah-sekolah dan tempat ibadah di Anyer," kata Sumawijaya.

Tidak hanya rumah, banjir dengan ketinggian air 1-2 meter juga menggenangi sejumlah sarana pendidikan, mulai dari SMA I Anyer, SMP, serta sekolah-sekolah SD.

Banjir di Kecamatan Anyer, Kabupaten Pandeglang terjadi di tujuh desa. Di Desa Mekar Sari, sampai saat ini masih ada 325 rumah yang masih terendam, belum lagi di beberapa desa lainnya di Anyer dan Labuan, serta Carita.

Selain terendam air, banjir bandang juga mengakibatkan puluhan rumah rusak berat. BPBD Provinsi Banten telah mengirimkan sejumlah bantuan berupa makanan, obat-obatan dan pakaian ke sejumlah lokasi yang dilanda banjir tersebut. Posko utama di dua titik serta dapur umum sudah didirikan.    rep: Qommarria Rostanti, Amri Amrullah, ed: Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement