Sabtu 16 Apr 2016 17:45 WIB

Ratusan Hektare Lahan di Bengkalis Terbakar

Red: operator

BENGKALIS -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, mendata, sejak Januari hingga April 2016, sudah 400 hektare lahan dan hutan yang terbakar di daerah itu. Kepala Bidang Damkar BPBD Bengkalis Suiswantoro menyebutkan, lahan dan hutan yang terbakar itu umumnya bekas lahan yang pernah terbakar sebelumnya.

Lokasi yang paling banyak terbakar, kata Suiswantoro, berada di Bukit Kerikil, Kecamatan Bukit Batu. Lokasi ini tepatnya ada di kawasan hutan milik PT SPA. Di kawasan itu sudah terbakar 200 hektare lahan.

Sedangkan, lahan yang banyak terbakar lainnya merupakan milik masyarakat serta lahan-lahan kosong. Lahan ini tersebar di tiga kecamatan, yakni Rupat, Bukitbatu, dan Siak Kecil. Dia menambahkan, di Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan Bantan juga tidak sedikit lahan masyarakat yang terbakar.

Sejak Januari hingga April 2016, lahan yang terbakar di dua kecamatan itu, di antaranya, di Desa Air putih, Desa Senggoro, Desa Bantan Tua, Desa Kem bung Baru, dan Desa Teluk Lancar.

Bila merujuk pada data tahun lalu, jelas Suiswantoro, titik kebakaran di dua kecamatan tersebut meningkat. Tahun lalu, karhutla di dua kecamatan itu hanya beberapa titik api, tetapi pada tahun ini, lokasi kebakaran di dua kecamatan lokasi kebakaran berdekatan dan telah menghabiskan puluhan hektare lahan.

"Seperti, Desa Air putih, Desa Senggoro, dan Desa Bantan Tua, ketiga desa ini lokasi karlahutnya berdekatan," katanya, Jumat (15/4).

Berdasarkan data BPBD Damkar Kabupaten Bengkalis, di Kecamatan Mandau dan Pinggir, juga ditemukan tiga lokasi yang rawan terbakar, di antaranya, Desa Petani, Desa Pematang Pudu, dan Desa Pematang Ibut. Bagaimana dengan kondisi terakhir di Bengkalis? Suis mengatakan, memang terjadi penurunan titik api karena hujan di beberapa kecamatan. "Tapi, intensitas (hujannya) kecil, kami dari tim tetap siaga, terutama di daerah rawan, karena pada pertengahan April ini, kondisi panas kembali meningkat," kata Suiswantoro.

Sementara, Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, BMKG memastikan Provinsi Riau nihil dari titik api. Dari catatan Antara, titik api di Riau terakhir kali terpantau pada 13 April 2016. Ini menyusul masuknya musim hujan di daerah tersebut. 

Dengan kondisi ini, BMKG Riau mengklaim lahan gambut seluas 4,36 juta hektare di provinsi itu masih relatif aman dari kebakaran. Hujan yang turun membuat lahan gambut menjadi basah sehingga munculnya api bisa dihindari. 

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi menjelaskan, secara umum, wilayah pesisir Riau meliputi kabupaten/kota, seperti Rokan Hilir, Dumai, Bengkalis, Ke pulauan Meranti, Siak, dan Pelalawan, dilanda hujan dengan intensitas ringan berkisar antara 10 dan 50 milimeter (mm) per hari.

Untuk daerah lain di provinsi itu, terutama wi - layah barat dan timur, seperti Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kuantan Si - ngingi, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Indragiri Hilir, dilanda curah hujan sedang antara 50 dan 150 mm per hari.

Pemerintah Provinsi Riau terhitung pada 7 Maret 2016 telah menetapkan status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan sebagai upaya mempercepat pencegahan dan penanggulangan kebakaran yang berlaku dalam tiga bulan ke depan.

"Beberapa daerah di Riau sudah menetapkan siaga darurat kebakaran lahan maka kita mengakomodasinya untuk disampaikan ke pusat," kata Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.  antara, ed: Stevy Maradona

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement