Senin 04 Apr 2016 13:00 WIB

Titik Panas Muncul Lagi, Perkebunan Warga Terancam

Red:

Titik panas kembali muncul di Provinsi Riau. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, pada Ahad (3/4), mendeteksi 17 titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Riau. "Dari pantauan satelit Terra dan Aqua pukul 05.00 WIB tadi terpantau 17 titik panas di enam kabupaten dan kota di Riau," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin, Ahad (3/4).

Sugarin menjelaskan, terdapat tiga daerah dengan jumlah titik panas terbanyak yakni Pelalawan, Bengkalis, dan Meranti. Terdapat enam titik panas yang terpantau di Pelalawan, keseluruhannya berlokasi di Kecamatan Kuala Kampar. Selanjutnya, empat titik panas masing-masing terpantau di Bengkalis dan Kota Dumai.

Di Kabupaten Bengkalis, sebagian besar titik panas terpantau di Kecamatan Bantan. Sementara di Kota Dumai, titik panas terkonsentrasi di Dumai Barat. Sementara itu, satu titik panas masing-masing terpantau di Meranti, Rokan Hilir, dan Indragiri Hilir. Sugarin menjelaskan, dari 17 titik panas yang terdeteksi, 12 di antaranya dipastikan merupakan titik api yang mengindikasikan adanya karhutla dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

Ke-12 titik api itu terpantau ada lima titik di Pelalawan, empat titik di Bengkali, dan tiga titik di Dumai. Sugarin menjelaskan, saat ini, sejumlah wilayah pesisir Riau cukup rawan terjadi kebakaran lantaran intensitas hujan sangat sedikit. "Kita warning yang di sana, kondisi cukup panas, temperatur tinggi sehingga kebakaran berpotensi meluas dengan mudah," ujarnya.

Selain itu, kondisi geografis di wilayah tersebut yang berbatasan dengan laut juga akan mempersulit pemadaman karena kondisi angin yang cukup kuat. Saat ini, satuan tugas gas udara karhutla Riau menyediakan satu unit helikopter jenis MI-8 guna menanggulangi kebakaran lahan dengan cara pengeboman air di wilayah tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, menyatakan, karhutla yang terjadi di wilayah tersebut terus meluas dan mengancam perkebunan warga. "Tiga hari ini, kebakaran terus membara di Bengkalis. Mayoritas lahan yang terbakar berasal dari lahan kosong, namun berpotensi menyebar ke perkebunan produktif masyarakat," kata Kepala Bidang Damkar BPBD Bengkalis Suiswantoro, Sabtu (2/4).

Suiswantoro mengatakan, selain menghanguskan lahan kosong, kebakaran yang terjadi saat ini juga telah menyebar ke perkebunan warga. Namun, ia sangat mengkhawatirkan apabila kebakaran terus meluas sehingga pemadamannya akan semakin sulit. Apalagi, dalam tiga hari terakhir ini, sebagian besar wilayah Bengkalis nyaris tak diguyur hujan dan cuacanya cukup panas.

Ia mengatakan, kebakaran yang terjadi dalam tiga hari terakhir mencapai sekitar 10 hektare. Luasan kebakaran itu belum termasuk titik api baru yang saat ini terjadi di Kecamatan Siak Kecil, tepatnya di Desa Tanjung Damai. Menurutnya, kendala yang dihadapi oleh petugas gabungan dalam menanggulangi kebakaran adalah sulitnya menjangkau lokasi serta keberadaan sumber air yang cukup jauh.   antara, ed: Andri Saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement