Selasa 01 Mar 2016 13:00 WIB

TNI Datangkan Teknisi Super Tucano

Red:

Antara/Ari Bowo Sucipto

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MALANG -- Teknisi asal Brasil didatangkan ke Malang untuk melakukan pemeliharaan pesawat Super Tucano. Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Marsma TNI Djoko Senoputro mengatakan, teknisi tersebut bertugas memastikan perawatan Super Tucano sesuai standar operasional prosedur.

"Lanud Abdulrachman Saleh bertugas melakukan perawatan kecil sampai sedang," kata Djoko menjelaskan, Senin (29/1), di Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Ia memastikan perawatan akan dilakukan secara maksimal untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna telah memastikan sejumlah teknisi asal pabrikan Super Tucano akan datang ke Malang untuk membantu pemeliharaan. Kedatangan mereka dijadwalkan bersamaan dengan datangnya empat unit pesawat baru.

Tak hanya teknisi, empat Super Tucano yang tiba di Malang juga diterbangkan langsung oleh pilot asal Brasil. Negara lain yang mengirimkan pilotnya untuk membawa Super Tucano sampai ke Indonesia, yakni Maroko, Malta, Mesir, Uni Emirat Arab, India, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

Empat pesawat Super Tucano yang datang di Lanud Abdulrachman Saleh pada hari ini (29/2) dipastikan tidak akan terbang dalam waktu dekat. Keempat pesawat baru itu terdaftar dengan nomor registrasi TT-3110, TT-3114, TT-3115, dan TT-3116. Komandan Lanud Marsma TNI Djoko Senoputro mengatakan, hal itu berkaitan dengan insiden jatuhnya Super Tucano di Malang pada awal Februari lalu.

TNI AU masih menunggu hasil investigasi. Pesawat tersebut akan ditempatkan di hangar. Penangguhan terbang tidak hanya berlaku pada empat pesawat baru, tetapi juga seluruh Super Tucano yang berada di Lanud Abdulrachman Saleh. Untuk menghimpun data-data awal, tim investigasi pendahulu telah datang tiga hari setelah terjadinya insiden jatuhnya pesawat Super Tucano beberapa waktu lalu.

Selanjutnya, tim investigasi utama dari Mabes TNI AU akan tiba di Malang untuk mulai mengolah data yang berhasil dikumpulkan oleh tim awal. Tim investigasi utama berjumlah 22 personel. Meski belum bisa diterbangkan, TNI AU memastikan tetap menjalankan assesment test di darat terhadap pesawat pabrikan Brasil tersebut.

Super Tucano dikenal memiliki kecepatan tinggi dan lincah dalam bermanuver. Tingkat keamanannya pun tinggi berkat pelindung baja di sekitar kokpit dan critical systems redundancy.

Keempat pesawat tersebut merupakan kedatangan terakhir dari total 16 pesawat pesanan Pemerintah RI hasil nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan asal Brasil, Embraer. rep: Christiyaningsih ed: Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement