Jumat 12 Feb 2016 14:00 WIB

Presiden: Percepat Pencairan Ganti Rugi Tol Sumatra

Red:
tol trans sumatra
Foto: twitter
tol trans sumatra

SABAHBALAU — Presiden Joko Widodo menginstruksikan percepatan pencairan dana ganti rugi pembangunan jalan tol trans-Sumatra ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat yang terdampak pembangunan jalan ini dapat segera mendapatkan perhatian pemerintah.

Dana ganti rugi yang akan segera dicairkan pemerintah untuk kelancaran pembangunan jalan tol trans-Sumatra ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sebesar Rp 1,2 triliun. Untuk pembebasan lahan jalan tol Sumatra sepanjang 140 km itu, pemerintah menganggarkan Rp 3 triliun yang bersumber dari APBN. Saat ini proses pembangunan masih memasuki tahap pembebasan dan pembukaan lahan.

"Sisa dana ganti rugi yang akan segera dicairkan pemerintah sebesar Rp 1,2 triliun. Gubernur Lampung juga berbisik kepada saya meminta agar dana tersebut segera dicairkan," kata Presiden di Sabahbalau, Lampung Selatan, Kamis (11/2).

Ia menyebutkan, percepatan pencairan dana tersebut dilakukan untuk proses negosiasi ganti rugi lahan warga oleh tim yang dibentuk Pemerintah Provinsi Lampung. Menurutnya, pembangunan jalan tol tersebut dapat selesai sesuai target pada 2018. Karena itu, percepatan pencairan dana ganti rugi harus segera diselesaikan.

Presiden yang telah lima kali mengunjungi Lampung itu melihat langsung progres pembangunan jalan tol trans-Sumatra ruas Bakauheni-Terbanggi Besar di Desa Sabahbalau, Lampung Selatan.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Presiden Joko Widodo mendapat laporan terkini terkait kondisi pembangunan jalan tol yang telah mencapai delapan km dari 140 km. Presiden juga mendapat laporan bahwa pembangunan jalan tersendat karena belum selesainya proses ganti rugi lahan akibat uang ganti rugi yang belum cair.

Jokowi optimistis, penyelesaian pembangunan jalan tol trans-Sumatra ruas Bakauheni-Terbanggi Besar selesai sesuai target pada 2018. "Optimistis itu penting untuk meyakinkan pihak luar tentang kemajuan infrastruktur di Indonesia," ujarnya.

Presiden mengatakan, pemerintah provinsi sudah melakukan proses pembebasan lahan dengan cepat, ha nya saja anggarannya yang belum siap. Setelah kembali ke Jakarta, Presiden Joko Widodo segera melakukan koor dinasi terkait penyiapan anggaran pembangunan tersebut.

Manajer Enginer PT Waskita Karya Marsesa Edward menjelaskan, tol dapat segera dimanfaatkan untuk meng antisipasi kemacetan pada masa mudik nanti. Pihaknya telah menger ja kan sepanjang 4 km jalan tol dari 5 km lahan yang telah dibebaskan. Tar get penggunaan jalan tol untuk arus mudik itu dapat diselesaikan, meng ingat PT Waskita Karya dapat me ngerjakan jalan tol 200-300 meter dalam sehari.

Penggunaan jalan tol untuk arus mudik itu khusus untuk kendaraan pribadi, bukan untuk truk barang ataupun bus. "Permasalahannya lahan yang belum dibebaskan. Kami baru mengerjakan 4 km dari 5 km lahan yang telah dibebaskan," jelasnya. Jalan tol trans-Sumatra nantinya akan memiliki lebar kurang lebih 21 meter, yaitu dua jalur jalan untuk dua arah kendaraan. rep: Mursalin Yasland antara ed: Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement