Ahad 07 Feb 2016 14:30 WIB

Waspadai Cuaca Ekstrem

Red: operator
Cuaca buruk.     (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Cuaca buruk. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Setelah melewati hari- hari dengan intensitas hujan yang relatif tinggi khususnya di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Diperkirakan pada akhir pekan minggu pertama Februari 2016, Ahad sampai Selasa, hari-hari sekitar Imlek pada 8 Februari, kondisi cuaca akan lebih variatif.

Untuk wilayah Jabodetabek dan Bali diperkirakan secara umum masalah berpotensi terjadi hujan pada pagi hari untuk wilalyah utara, dilanjutkan saat siang atau sore hari untuk wilayah lain dengan intensitas sedang-lebat.

`'Saat perayaan Imlek, sebagian wilayah Jabodetabek akan berpotensi terjadi hujan dan cenderung berawan banyak, beberapa hari setelahnya pun diperkirakan intensitas hujan di wilayah ini masih bertahan tinggi,'' kata Kepala Pusat Meteorologi Publik, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mulyono R Prabowo di Jakarta, Sabtu (6/2).

Ia juga mengatakan, hujan lebat akan juga terjadi di wilayah Sumatra dan Kalimantan. Karena itu, ia mengimbau masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat yang akan muncul di wilayah Sumatra Barat, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat dan Tengah, Jawa Tengah dan Timur, Bali, serta Nusa Tenggara dan Papua bagian Utara.

Kondisi hujan tersebut diperkirakan akan di iringi dengan peluang munculnya angin kencang, puting beliung, kilat atau petir serta kejadian hujan es.

Transportasi dan medis

Menjelang Hari Raya Imlek 2016, Senin, arus penumpang transportasi udara di Bandara Mutiara Palu, Sulawesi Tengah, mengalami peningkatan. "Tetap tidak seperti menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Natal dan Tahun Baru," kata Kepala Bandar Udara Mutiara Palu, Benyamin Noach Apituley, di Palu, kemarin. Namun, ia tidak memerinci besarnya peningkatan itu.

Di Bali, sebanyak 281 petugas medis siaga memberikan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Bali, saat Hari Raya Imlek dan Hari Raya Umat Hindu (Galungan) pada 9-11 Februari 2016.

"Seluruh petugas medis yang disiagakan itu terbagi atas tiga giliran (shift) jaga sehingga masyarakat hendak berobat ke rumah sakit ini dapat pelayanan kesehatan secara optimal," kata Kepala Sub-Bagian Humas RSUP Sanglah dr I Kadek Nariyantha di Denpasar, Sabtu (6/2).

Dari total petugas yang disiagakan untuk Instalasi Rawat Darurat (IRD) sebanyak 136 petugas, mulai dari dokter spesialis trauma, spesialis anastesi, residen, triage, MOD, perawat ruangan, dan penunjang nonmedis.

Sementara itu, untuk di Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) petugas yang disiapkan 50 orang (perawat maupun dokter). Sedangkan di ruang Wing Amerta sebanyak 95 orang. "Untuk pelayanan yang ditutup saat Hari Raya Galungan dan Kuningan yakni polik linik rawat jalan, hiperbaric chamberdapat dilakukan secara on call," ujarnya.

Pada hari yang sama, polisi dari beberapa daerah menyatakan mengamankan vihara-vihara di wilayah mereka. Kepolisian Daerah Jawa Barat menyatakan 82 vihara. Sementara itu, Kolisian Daerah Kalimantan Barat akan mengamankan sekitar 1.200 vihara yang ada di provinsi itu pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun ini.

"Dalam Operasi Liong Kapuas 2016 tahun ini, kita akan mengamankan 1.200 vihara yang tersebar di seluruh Kalbar," kata Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Arief Sulistyanto usai melakukan apel gelar pasukan Liong Kapuas 2016 di Pontianak, kemarin.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, lanjut Arief, pihaknya menjamin keamanan masyarakat saat perayaaan tahun baru Imlek dan Cap Go Meh, dengan menggelar operasi tersebut. "Kita akan melakukan pengamanan secara merata dan komprehensif agar situasi Kamtibmas di Kalbar dalam keadaan yang kondusif," tuturnya. rep: Diah Fath Risalah antara, ed: Nina Chairani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement