Rabu 26 Aug 2015 14:00 WIB

Korsel Tamu Kehormatan IIBF 2015

Red:

JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) kembali menyelenggarakan Indonesia International Book Fair (IIBF) . Kegiatan pameran buku tahunan ini akan dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, dari 2 hingga 6 September 2015. "Tahun ini, guest of honour kita Korea Selatan, sedangkan tahun lalu Arab Saudi," kata Ketua Umum Ikapi Pusat Lucya Andam Dewi, Selasa (25/8).

Menurut Lucya, pihaknya akan berusaha meningkatkan kualitas IIBF yang sudah berlangsung selama dua tahun ini. Selain Korea Selatan (Korsel), India, Jerman, Belanda, Singapura, dan Malaysia akan mengikuti kegiatan yang bertemakan "Creation & Inspiration" ini. Lucya menyatakan, IIBF kali ini akan diisi 97 stan.

Lucya menambahkan, pameran ini tidak hanya menghadirkan buku-buku yang menarik. Namun, kata dia, juga akan menampilkan kesenian dan kebudayaan Korsel. Ia mengungkapkan, Korsel juga akan memberikan hadiah liburan dengan tarikan undian setiap hari bagi para pengunjung. "Kami harap, hal ini bisa meningkatkan jumlah kunjungan, terutama anak-anak muda," tutupnya.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Kacung Marijan mengungkapkan, kegiatan IIBF 2015 diharapkan berbeda. Ia menegaskan, program tahunan ini diharapkan tidak sekadar jual-beli buku. "IIBF sekarang bukan sekadar menjual-beli buku, tapi copyright juga," kata Kacung.

Menurut Kacung, ajang IIBF ini merupakan momen penting untuk memperkenalkan karya-karya anak bangsa. Oleh sebab itu, ia berharap, akan ada penerbit asing yang berkeinginan menerbitkan buku-buku karya Indonesia. "Kegiatan ini jadi semacam ekspor dan impor buku nantinya," jelasnya. n c13 ed: andri saubani

Sejauh ini, Kacung mengungkapkan, Malaysia merupakan negara yang paling banyak membeli copyright buku Indonesia. Untuk itu, ia berharap, negara-negara lain bisa tertarik pula terhadap karya-karya Indonesia nantinya. Apalagi, lanjut dia, banyak penulis Indonesia yang sudah terkenal di banyak negara.

Selain itu, Kacung mengatakan, Kemendikbud juga akan menampilkan beberapa buku mereka. Salah satunya, kata dia, Buku Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia.

Menurutnya, buku yang sangat penting bagi sejarah Islam Indonesia belum diperjualbelikan. "Buku ini belum dikomersilkan dan siapapun boleh menerbitkan," ujarnya. Ia menegaskan, penerbit akan dibebaskan royaltinya jika menerbitkan buku ini. Namun, lanjut dia, hak cipta tetap dipegang oleh Kemendikbud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement