Kamis 29 Jan 2015 13:00 WIB

Puan Sebut Penyaluran Raskin Bermasalah

Red:

BANDUNG — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengatakan, selama ini ada yang tidak beres dalam penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin). Kondisi raskin yang buruk atau jumlah yang diterima masyarakat kurang dari yang dijatahkan merupakan beberapa masalah penyaluran raskin. "Rakyat seharusnya mendapatkan beras 15 kg yang menjadi haknya. Tapi, kadang tidak sampai segitu," kata Puan, Rabu (28/1).

Puan kemarin meluncurkan program Raskin 2015 di Desa Pasirhalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung. Dalam kunjungannya itu, Puan menyampaikan, masyarakat kerap kali menerima beras dalam kondisi busuk karena beras terlalu lama disimpan di gudang yang tidak memadai untuk menyimpan beras. "Kami sudah menginstruksikan bahwa raskin tidak boleh disimpan lebih dari enam bulan di gudang yang ada," ujarnya.

Menurut Puan, raskin yang ada saat ini harus memiliki barcode. Lewat barcode, dapat diketahui jenis beras dan sudah berapa lama beras disimpan di gudang. "Tahun ini 15 juta rumah tangga sasaran atau RTS, saya meminta tetap bergotong royong penyaluran dari distribusi hingga ke rakyat," kata Puan.

Kementeriannya, kata Puan, juga tengah menata sistem manajemen beras di Indonesia. Tujuannya untuk mengatasi ketergantungan impor beras akibat produksi dalam negeri yang belum memenuhi kebutuhan. Ke depannya, Puan menginginkan swasembada beras benar-benar dapat terwujud.

Selain meluncurkan program Raskin 2015, Puan juga berkunjung ke SD Kartika X-3, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Dalam kunjungannya, Puan melakukan berbagai penyuluhan terhadap anak-anak sekolah dasar tersebut. Dalam kunjungannya ini, Puan didampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Menurut Ahmad Heryawan, sekolah yang dikunjungi Puan adalah sekolah yang mengikuti lomba kebersihan tingkat provinsi dan nasional. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Heryawan, terus meningkatkan jumlah sekolah yang bisa berprestasi di tingkat nasional. "Ke depan akan terus dikembangkan sekolah-sekolah seperti ini," ujar Aher, sapaan Heryawan.  c80 ed: Andri Saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement