Senin 06 Oct 2014 16:00 WIB

Damkar Kewalahan

Red:

BANDUNG Sejumlah peristiwa kebakaran terjadi di wilayah Bandung Raya menyambut perayaan Idul Adha 2014, akhir pekan lalu. Gabungan petugas pemadam kebakaran (damkar) Kota dan Kabupaten Bandung kewalahan memadamkan api. Kebakaran terjadi di gudang milik PT Kahatex yang terletak di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Sabtu (4/10) sekitar pukul 19.00 WIB. Dugaan sementara, api berasal dari korsleting listrik.

Sebanyak 14 unit mobil pe madam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Unit tersebut merupakan gabungan mobil dari sejumlah kabupaten/kota, yaitu 6 unit damkar Kabupaten Bandung, masing-masing 2 unit dari Kota Bandung, Kota Ci mahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Bandung Barat.

Api dengan mudah me luas karena gudang seluas 50x35 meter tersebut meru pa kan tempat penyimpanan kapas. Api baru dapat dipa dam kan setelah 14 jam. "Pukul 09.00 WIB api baru bisa dipadamkan. Saat ini sedang dalam proses pen dinginan," ujar Budi Benya min, Komandan Regu Pema dam Kebakaran Kabupaten Bandung saat dihubungi Republika, Ahad (5/10).

Petugas masih waspada akan munculnya api dari bara sisa gudang yang terbakar. Sehingga, petugas harus menurunkan alat berat untuk meng amankan bara api. Bara api terletak di bawah kapaskapas yang sudah dipres.

Kondisi pabrik rusak parah. Atap gudang rubuh akibat kobaran api. sementara, tembok-tembok hancur. Tembok sengaja dihancurkan untuk memudahkan proses pen dinginan. Api juga berhasil di kurung oleh petugas, sehingga tidak merembet ke gudang-gudang yang lainnya.

Tidak ada korban jiwa da lam kejadian ini. Sementara, kerugian belum bisa ditaksir. Pada waktu yang bersamaan, kebakaran juga terjadi di PT Cimindi Subur yang ber lokasi di Jalan Raya Cibeureum, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Ahad. Budi mengatakan, petugas damkar di Kahatex terpaksa dialih kan sebagian ke lokasi tersebut untuk memadamkan api.

Kejadian ini merupakan hari kedua rangkaian kebakaran di Bandung Raya. Kebakaran juga terjadi di kantor redaksi Harian Pikiran Rakyat, Sabtu (4/10). Peristi wa tersebut terjadi pada pukul 06.00 WIB. "Api mampu dipadamkan selama satu jam," ujar Kepala Dinas Kebakaran (Diskar) Kota Bandung Ferdy Ligaswara. Petugas tiba 10 menit setelah memperoleh kabar soal kebakaran. Dugaan sementara, keba karan disebabkan oleh korsleting listrik. Namun, penyebab pasti kebakaran masih di selidiki.

Gedung kantor redaksi yang memiliki dua lantai tersebut hangus dilalap si jago me rah. Api cepat membesar karena di kantor tersebut banyak barang-barang yang mudah terbakar seperti buku-buku dan koran.

Atap bangunan harian ter kemuka di Kota Bandung tersebut hampir roboh. Kacakaca pecah dan besi-besi penyangga bengkok. Seluruh sarana seperti kursi dan komputer di ruangan tersebut habis tidak berbekas. Beruntung, api tidak merembet ke kantor yang terletak di sebelahnya.

Kebakaran tersebut di per kirakan menyebabkan ke rugian material cukup besar. Meskipun demikian, hal tersebut tidak terpengaruh dengan penerbitan. Direktur Uta ma PT Pikiran Rakyat Bandung Joko Hendrarto me ngatakan, penerbitan Pikiran Rakyat akan tetap berjalan normal seperti biasa.

Pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya untuk menangani hal ini. "Karena mesin cetak aman, kami siap bekerja ekstra untuk tetap terbit Senin (6/10)," kata Joko. Untuk sementara, kantor redaksi akan di pindah ke kantor lama yang terletak di Jalan Asia Afrika.

Joko mengatakan, pihaknya sedang menghitung jumlah kerugian. Namun demikian, sejumlah dokumen penting masih terselamatkan karena tersimpan dalam email. Ia menyayangkan peristiwa tersebut menghanguskan sejumlah dokumen lama yang memiliki nilai sejarah. "Kami akan berusaha me layani pembaca dengan sebaik- baiknya. Teman redaksi tetap semangat untuk bekerja lebih keras dan lebih giat lagi," kata dia. rep:c80/c63, ed: friska yolandha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement