Kamis 18 Sep 2014 12:00 WIB

Masjid Assalamah Pancuran Kembang Sukabumi Memudahkan Pedagang dan Konsumen Tunaikan Shalat

Red:

Satu persatu para pedagang dan warga memasuki Masjid Assalamah, Jalan Ahmad Yani Gang Panglipur, Kelurahan Gunung Parang, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Rabu (10/9) siang. Mereka meluangkan waktu untuk menjalankan ibadah shalat Dzuhur di masjid yang di dirikan sejak 1940 tersebut.

Selain warga dan pedagang terlihat pula para pekerja kantoran yang lokasinya berada sekitar Jalan Ahmad Yani. Jumlah jamaah yang menunaikan shalat cukup banyak karena lokasi masjid berada di pusat ke ramaian kota.

Dari sisi sejarah, awalnya, masjid tersebut berdiri di sebuah situ atau danau yang akhirnya surut karena ditimbun tanah. Pada awal pendirian, masjid tersebut lebih dikenal dengan Masjid Pancuran Kembang. Nama itu pun tak terlepas dari keberadaan sebuah pohon Kem bang yang di bawahnya ada pancuran.

Namun, nama masjid berubah pada 1985 lalu bertepatan dengan renovasi atau pemugaran masjid menjadi Assalamah. Sejak berdiri hingga sekarang, Mas jid Assalamah sudah direnovasi sebanyak empat kali.

Wakil Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Assalamah Fajri Badrudin Amsor mengatakan, pada siang hari, keba nyak an jamaah masjid adalah para pedagang pasar. Mereka menunaikan shalat Dzuhur dan Ashar berjamaah di masjid.

"Selepas shalat, ada mubaligh yang memberikan ceramah bertemakan keagamaan," ujar Fajri. Pencera mah berasal dari pengasuh pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Sukabumi.

Lama ceramah bisa men capai sekitar setengah jam untuk mengisi waktu istirahat para pedagang atau pekerja di toko. Sehingga, waktu istirahat dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan keagamaan. Menurut Fajri, ceramah selepas shalat Dzuhur menjadi ciri khas masjid Assalamah Pancuran Kembang. Sehingga banyak jamaah yang sengaja datang untuk beribadah dan men dengarkan ceramah yang di sampaikan para ulama tersebut.

Intinya, meskipun di tengah kesibukan bekerja, para pedagang dan warga masih bisa mendapatkan ma teri keagamaan. Harap annya, tingkat keimanan dan ketakwaan warga dapat selalu terjaga.

Selain ceramah selepas shalat Dzuhur, kata Fajri, masjid juga menggelar pe ngajian bagi kalangan bapak- bapak pada Selasa malam. Sementara untuk ibuibu pengajian digelar pada Senin pagi. Kedua pengajian tersebut terbuka untuk warga umum yang ada di sekitar lokasi masjid.

Para remaja juga, ujar Fajri, ikut terlibat dalam memakmurkan masjid de ngan menggelar pengajian khusus remaja. Untuk anak-anak juga dibina dalam pe ngajian selepas shalat Magrib. Kegiatan ibadah yang ada di masjid ini pun sema kin semarak pada setiap bu lan Ramadhan. Dia mencontohkan, kegiatan tadarus atau membaca Alquran dari selesai shalat tarawih ber langsung hingga waktu sahur tiba.

"Pada momen Idul Adha, banyak warga yang memberikan kurban ke masjid," kata Fajri. Pada 2013 lalu, misalnya, Masjdi Assalamah memotong enam ekor sapi dan tiga ekor kambing. Diakui Fajri, Masjid Assalamah lebih terkenal di masyarakat dengan nama Pancuran Kembang. Pasalnya, nama masjid Assalamah baru diberikan pada 1985 lalu.

Fajri mengungkapkan, masjid ini menjadi saksi bisu perjalanan bangsa khu susnya pada momen penjajahan Jepang. Bahkan, ada sejumla tokoh perjuangan dan ulama yang singgah ser ta menjalankan ibadah di dalam masjid.

Saat ini, bangunan mas jid mampu menampung jamaah hingga 2.000 orang. Jumlah jamaah tersebut bisa terpenuhi pada momen shalat Jumat. Ribuan warga dari berbagai sudut ber da tangan ke masjid untuk menjalankan shalat Jumat. Bahkan, sebagian jamaah shalat di pela taran masjid karena penuhnya jemaah masjid.

Salah seorang pedagang pasar Handi (45 tahun) me ngatakan, letak Masjid Assa lamah memang sangat stra tegis karena berada di tengah pusat keramaian pa sar. "Wajar, bila banyak war ga khususnya pedagang dan pega wai toko yang ber ibadah di masjid. Masjid ini memudah kan umat Islam menjalankan ibadah shalat fardhunya," ujar dia. Terlebih, kondisi mas jid dirawat dengan baik dan bersih sehingga nyaman untuk beribadah di dalamnya.  rep:riga nurul iman ed: agus yulianto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement