Jumat 29 Aug 2014 14:00 WIB

Jalan Beton di Indramayu Sudah Lampaui Target

Red:

INDRAMAYU –– Peningkatan kualitas jalan di Kabupaten Indramayu dengan cara dibeton terus dilakukan Pemkab Indramayu. Target jalan beton yang semula direncanakan bupati Indramayupun sudah terlampui. Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu, Sudirja menyebutkan total panjang jalan di Kabupaten Indramayu mencapai 812,198 km.

Dari jumlah tersebut hing ga akhir Desember 2013, jalan yang sudah dibeton mencapai 132,731 km (16,342 persen). "Ini sudah melampui target yang awalnya hanya 100 km," ujar Sudirja di Indramayu, Kamis (28/8).

Sudirja menambahkan panjang jalan yang dibeton itupun saat ini sudah bertambah. Sejak awal 2014 hingga sekarang, sedikitnya 50 km jalan yang kini juga sudah dibeton.

Sudirja mengungkapkan kualitas jalan yang dibeton lebih tahan terhadap air di ban dingkan jalan yang hanya diaspal dan hotmix. Karenanya jalan beton cenderung le bih kuat dan tahan lama dari mengalami kerusakan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Wihdan/Republika

Kendaraan berjubel di salah satu ruas jalan Indramayu-Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Ahad (4/9).

 

Sudirja mencontohkan saat banjir, ruas jalan aspal dan hotmix mengalami keru sakan yang parah. Dari total panjang jalan yang rusak karena banjir sepanjang 373 km, sekitar 300 km di antaranya merupakan jalan aspal dan hotmix. Kondisi jalan ter sebut mengalami kerusakan yang parah.

Sedangkan 70 km jalan yang sudah dibeton, lanjut Su dirja, tidak mengalami kerusakan. Padahal jalan yang di beton itu sama-sama tergenang banjir.

Namun diakui Sudirja peningkatan kualitas jalan de ngan cara dibeton membutuhkan anggaran yang besar. Ia menyebutkan anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan jalan dengan cara dibeton mencapai sekitar Rp 4 miliar – Rp 4,5 miliar per km. ‘’Sedangkan anggaran dan SDM terbatas,’’ tutur Sudirja.

Tak hanya jalan beton, tambah Sudirja, anggaran untuk perbaikan jalan aspal dan hotmix yang rusak akibat banjir juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Idealnya, perbaikan rutin jalan yang mengalami kerusakan setidaknya mencapai Rp 100 juta per km.

Namun, lanjut Sudirja, anggaran perbaikan jalan itu sudah diketok palu sebelum bencana banjir besar awal 2014 lalu. Akibatnya, anggaran yang ada hanya cukup untuk perbaikan rutin senilai Rp 13 juta per km. ‘’Karena itu, pola penanganan jalan baru sebatas untuk memenuhi ke butuhan masyarakat dalam aktivitas sehari-hari,’’ ungkapnya.

Sudirja menjelaskan untuk jalan yang kondisi badan aspalnya masih ada, maka dilakukan perbaikan dengan cara diaspal. Sedangkan jalan yang badan jalannya terkikis habis akibat banjir, baru sebatas di perbaiki menggunakan sirtu.

Peningkatan jalan dengan cara dibeton menjadi prioritas utama Bupati Indramayu, Anna Sophanah. Untuk memastikan kualitas jalan tersebut sesuai dengan standar, bupati tak segan meninjau langsung pelaksanaan betonisasi jalan.

Hal itu seperti yang dilakukan bupati saat meninjau betonisasi jalan yang meng hubungkan antara Kota Indramayu dan Jatibarang beberapa waktu lalu. Bupati menga takan ruas jalan antara Kota Indramayu – Jatibarang yang dibeton harus benar-benar kuat. Pasalnya selama ini banyak masyarakat yang mengadukan kepadanya tentang kerusakan jalan di jalur tersebut.

‘’Kami lakukan upaya maksimal agar perbaikan jalan sesuai dengan keinginan masyarakat, yakni melalui beton,’’ kata Anna.

Namun Anna juga meminta agar masyarakat ikut berperan aktif menjaga dan memelihara jalan tersebut. Caranya dengan tidak membawa kendaraan dengan muatan yang melebihi tonase.

Anna menambahkan, tak hanya cukup dengan membeton jalan, perawatan agar jalan tidak cepat rusak juga dilakukan dengan peninggian permukaan jalan supaya terhindar dari genangan air. Ia berharap drainase di sepanjang kanan dan kiri ruas jalan tersebut dilakukan normalisasi. rep:lilis sri handayani ed: rachmat santosa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement