Selasa 27 Sep 2016 14:52 WIB

Jumlah Jamaah Wafat Tahun Ini Menurun

Red:

JAKARTA -  Meski angka kematian jamaah haji Indonesia pasca-Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina) terus bertambah dan jumlah jamaah berisiko tinggi (risti) juga banyak, Penghubung Kesehatan Daker Makkah Ramon Andrias menilai angka kematian jamaah haji Indonesia tahun ini lebih rendah jika dibandingkan tahun lalu.

Pada Ahad (25/9), ketika pelayanan haji di Arab Saudi telah memasuki hari ke-48, tercatat sebanyak 258 jamaah haji Indonesia meninggal dunia. "Dibandingkan pada hari yang sama pada tahun lalu lebih rendah. Sekarang 258 orang, tahun lalu 393 orang," ujar Ramon, di Makkah, Arab Saudi, Ahad.

Adapun perincian dari 258 jamaah yang wafat tersebut adalah 188 orang wafat di Makkah, 37 di Madinah, 30 di Armina, serta tiga di bandara.

Ramon mengatakan, menurunnya angka kematian jamaah ini berkorelasi positif dengan pemahaman mereka terhadap pola hidup dan sehat. "Jamaah lebih mengerti tentang bagaimana menjaga kesehatan yang baik. Tidak terlalu banyak melakukan kegiatan yang sunah di luar kemampuan dia," ujarnya seperti dilansir laman resmi Kementerian Agama, Senin (26/9).

Menurut dia, salah satu faktor penyebab jamaah sakit adalah ketidakmampuan mereka dalam mengukur kemampuan diri sendiri sehingga kelelahan. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit bawaan dari Tanah Air muncul.

Meski dibanding tahun lalu lebih rendah, Ramon mengakui bahwa jika dibandingkan dua tahun sebelumnya, yaitu 2014, angka kematian tahun ini masih lebih tinggi. Pada hari yang sama di tahun 2014, lanjut Ramon, angka kematian saat itu 234 orang.

Sementara, pada Senin (26/9), ketika operasional haji memasuki hari ke-49, sebanyak 11  jamaah haji Indonesia kembali dilaporkan wafat di Saudi. Dengan demikian, total jamaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 269 orang.

Adapun perincian dari 11 jamaah yang wafat tersebut, satu orang wafat di pemondokan Madinah, tujuh orang wafat di RSAS Makkah, dua orang di pemondokan Makkah, dan satu orang di KKHI Makkah. Data juga menunjukkan, penyebab kematian jamaah pada umumnya adalah penyakit jantung dan penyakit pernapasan. Hanya satu jamaah yang wafat karena sakit infeksi.

Kepulangan jamaah

Kepulangan jamaah haji gelombang pertama dari Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, telah memasuki hari ke-10 sejak Kloter BDJ-01 diberangkatkan sebagai kloter pertama pada 17 September lalu. Per Senin, 26 September 2016, pukul 10.00 waktu Arab Saudi (WAS), total sebanyak 57.211 jamaah haji reguler telah pulang ke Tanah Air.

''Jumlah kepulangan jamaah reguler per Senin (26/9) pagi ini mencapai 57.211 jamaah,'' kata Kepala Daker Bandara Jeddah-Madinah Nurul Badrutammam Makkiy.

Nurul mengatakan, jamaah sebanyak 57.211 orang itu tergabung dalam 142 kloter. Terdapat juga 710 petugas kloter sehingga secara keseluruhan sudah 57.921 orang yang pulang meninggalkan Arab Saudi.

Ribuan jamaah haji khusus juga telah pulang ke Tanah Air. Menurut data yang diterimanya, Nurul mengatakan, ada 7.669 jamaah haji khusus yang telah pulang ke Tanah Air. ''Mereka berasal dari 142 PIHK (penyelenggara ibadah haji khusus),'' katanya.

Pada musim haji tahun ini, total ada 155.200 jamaah haji Indonesia yang menunaikan rukun Islam kelima di Tanah Suci. Jumlah tersebut terdiri atas 154.049 jamaah haji reguler dan 1.151 petugas haji. Sementara, jumlah jamaah haji khusus tahun ini mencapai 12.831 jamaah dengan petugas PIHK sebanyak 769 orang.

Gelombang  pertama kepulangan jamaah akan berlangsung pada 17 September sampai 29 September 2016. Sementara, gelombang kedua kepulangaan jamaah baru akan dimulai pada 30 September hingga 13 Oktober 2016. Gelombang kedua akan bertolak menuju Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.    ed: Wachidah Handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement