Ahad 28 Aug 2016 17:00 WIB

Persiapan Armina Dimatangkan

Red:

MAKKAH -- Persiapan pelaksanaan ritual haji di Arafah-Mina (Armina) telah dipersiapkan. Berbagai antisipasi dan langkah-langkah direncanakan dengan matang. Hal itu muncul dalam pertemuan yang ber langsung Jumat (25/8) dini hari waktu setempat di kantor Muasasah Asia Tenggara, Alzahir, antara Mua sasah Asia Tenggara dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1437 H/2016.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hi dayat mengatakan, pembicaraan persiapan Armina terkait dengan pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina. Pembicaraan juga dilakukan guna mengantisipasi tidak adanya keterlambatan pemberangkatan.

Artinya, kita mengantisipasi jangan sampai ada jamaah yang masih berada di Muzdalifah pada pukul delapan atau sembilan, kata Arsyad yang ditemui di kantor Daker Makkah, Sysiah, Jumat (26/8). Ka rena, pada hari itu (hari Arafah), jam delapan itu sudah sangat panas.

Arsyad mengatakan, kondisinya sungguh berisiko jika jamaah masih berada di Muzdalifah pada pukul delapan atau sembilan. Karena jamaah dalam keadaan lelah, belum makan, dan harus terkena panas.

Pihaknya mengusulkan agar pemberangkatan dari Muzdalifah ke Mina itu disegerakan pada pukul 22.00 atau 22.30. Jadi, seluruh jamaah bisa kita dorong dan berakhir sebelum pukul tujuh pagi keesokan harinya.

Arsyad tidak ingin kejadian empat atau lima tahun lalu terulang kembali. Pada tahun itu, jamaah haji Indonesia masih berada di Muzdalifah pada pukul 10.00. Kondisi tersebut sudah tidak kondusif karena suhu udara sangat panas dan jamaah berada di tempat terbuka dalam kondisi belum makan.

Kalau kejadian empat lima tahun lalu terjadi tahun ini, mungkin kita tidak bisa membayangkan. Karena ini, upaya yang baik bagaimana supaya kita lakukan bersama-sama, katanya.

Arsyad menambahkan, Muasasah Asia Tenggara menyerukan seluruh jamaah, termasuk jamaah haji Indonesia, menaati jadwal pelemparan jum rah yang telah ditentukan. Hal itu guna menghindari kejadian yang tak diharapkan. Pihak muasasah atau maktab meminta nama-nama penanggung jawab dari setiap mak tab.

Minimal satu orang yang ber tanggung jawab menginfor masikan dan mengorganisasikan jamaah ke tika pemberangkatan ke jumarat un tuk melempar jumrah, kata Arsyad.

Muasasah, kata Arsyad, juga menekankan bahwa jamaah haji harus melontar jumrah sesuai dengan wak tu yang ditentukan. Jamaah dilarang keras melempar jumrah di luar jadwal yang sudah ditentukan. Panitia pun akan bersikap keras untuk mendi si plinkan jamaah. Ini juga menjadi tang gung jawab kita bersama, kata nya.

Arsyad mengatakan, PPIH Arab Saudi telah melakukan evaluasi terkait peristiwa Mina tahun lalu. Pihaknya memintakan surat pernya taan dari masing-masing kloter sehingga mereka tidak lagi ada yang berangkat di luar jadwal waktu jumrah yang sudah ditentukan. Jangan sampai kejadian tahun lalu terulang lagi, katanya.

Sementara, Satuan Operasi Armina akan dipimpin Kabid Perlindungan Jamaah PPIH Jaetul Muchlis. Satuan ini dibagi menjadi tiga satuan tugas, yakni Satgas Arafah di bawah tanggung jawab kadaker bandara, Satgas Muzdalifah di bawah kadaker Makkah, dan satgas mina di bawah tanggung jawab kadaker Madinah. Ketiga satgas ini di bawahnya ada tim lagi sesuai dengan kebutuhan masingmasing wilayah.

Positif

Tim Pengawas Pelaksanaan Ibadah Haji DPR-RI menilai sejauh ini persiapan Daker Makkah sudah berjalan baik.

Saya memberikan catatan positif, kata ketua rombongan tim pengawas, Fahri Hamzah, usai per temuan di Daker Makkah, Sysiah, Arab Saudi, Sabtu (27/8).

Meski demikian, Fahri menegaskan, sekarang ini pengawasannya masih bersifat pendahuluan. Jadi, tim pengawas relatif belum mendapatkan temuan-temuan yang signifikan. Tim sejauh ini baru menemukan kasus makanan terlambat dan makanan tidak fresh.

Fahri mengatakan, titik krusial sebe narnya terletak pada waktu pelaksanaan wukuf di Arafah nanti. Tim peng awas gelombang kedua akan datang untuk memantau persiapan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1437 H/2016 M dalam me nyam but Armina (Arafah, Muzda lifah, Mina).

Fahri akan segera melaporkan ke pimpinan tim pengawas yang akan datang ke Arafah untuk segera dicek karena Arafah titik lemah. Panasnya luar biasa. Tahun lalu kadang-kadang mati listrik dan AC mati. Itu mendatangkan korban yang banyak.

Fahri berharap, persiapan yang sejauh ini sudah berjalan positif bisa berlanjut nanti pada persiapan menjelang Armina dan sesudah Armina. Fahri secara umum menilai kesigapan petugas haji dalam melayani jamaah haji tahun ini lebih baik dari tahuntahun sebelumnya.

Mudah-mudahan ini gejala bahwa pelaksanaan haji tahun ini lebih baik dari tahun-tahu sebelumnya, katanya.    Didi Purwadi dari Makkah, Arab Saudi, ed: Nashih Nashrullah

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement