Senin 05 Oct 2015 13:00 WIB

Pemulangan Jamaah Berangsur Normal

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Pemulangan Jamaah Berangsur Normal 


JEDDAH -- Pemulangan jamaah haji Indonesia dari Bandara Internasional King Abdul Azis (KAA), Jeddah, pada Sabtu (3/10) sudah berangsur normal. Tidak lagi terjadi penumpukan jamaah sebagaimana terlihat pada empat hari pertama pemulangan jamaah haji ke Tanah Air.

"Delay masih terjadi, tapi dalam batas waktu yang wajar karena penumpukan pesawat di bandara. Sekarang ini hanya satu sampai satu setengah jam saja," kata Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Jamaah Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi, Edayanti Dasril Munir, di Jeddah, Sabtu (3/10).

Menurut Edayanti, pada tiga hari awal pemulangan, yakni 28-30 Oktober, jadwal penerbangan jamaah haji Indonesia harus berebutan dengan jadwal penerbangan jamaah haji dari negara lainnya. Tidak kurang dari 150 jadwal penerbangan harus bergiliran take-off dan landing dalam satu hari di Bandara KAA, Jeddah. Penerbangan yang seharusnya dijadwalkan pada 26-27 Oktober dimundurkan menjadi 28 Oktober. Akibatnya, jadwal menumpuk dan penerbangan Indonesia terkena imbas dari jadwal penerbangan jamaah haji negara lain.

"Pada 28 Oktober itu penerbangan bareng, sehingga ratusan ribu jamaah menumpuk di bandara. Padahal, kita di hari pertama itu cuma 10 kloter, tapi akhirnya kena imbas penumpukan," ujar Edayanti.

Kepadatan penumpang membuat seluruh penerbangan haji bergiliran untuk menggunakan 12 gerbang yang ada. Dampaknya, jadwal Indonesia pun bergeser dan terus berimbas pada penerbangan-penerbangan berikutnya. Kejadian ini berlangsung terus selama empat hari pemulangan jamaah. Padahal, pesawat yang akan mengangkut jamaah haji Indonesia sudah siap di parkir bandara pada dua jam sebelum jadwal keberangkatan.

Kendati demikian, kata Edayanti, penundaan penerbangan jamaah haji Indonesia tidak terlalu parah. Dari 10 kloter pada hari pertama pemulangan, tercatat hanya dua kloter yang mengalami penundaan sangat lama. Keduanya adalah kloter JKG 01 dan JKG 03 (Jakarta) yang masing-masing terlambat 20 jam dan 17 jam. Sedangkan, kloter-kloter lainnya relatif lebih sebentar dengan rata-rata keterlambatan tiga sampai empat jam. "Tapi hari ini sudah berangsur normal, delay paling lama 1,5 jam."

Kepala Daker Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam menerangkan, hingga Sabtu pukul 12.00 waktu Arab Saudi, sudah ada 66 kloter jamaah haji yang diterbangkan ke Tanah Air dari Bandara KAA, Jeddah. "Jumlah total jamaah sebanyak 27.338 orang," katanya.

Mengenai ketepatan waktu penerbangan (on time performance/OTP) sampai Jumat (2/10), maskapai Garuda Indonesia mengalami keterlambatan (delay) sebanyak 96 persen dengan empat persen penerbangan lebih cepat dari jadwal. Adapun maskapai Saudi Arabia Airlines mengalami keterlambatan sebesar 78 persen dengan 22 persen penerbangan lebih cepat dari jadwal.

Angka ini merosot dibandingkan OTP kedatangan. Saat pengangkutan jamaah haji dari Tanah Air ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA), Madinah, OTP Garuda mencapai 84 persen tepat waktu dengan 12 persen keterlambatan dan empat persen lebih cepat dari jadwal kedatangan. Sedangkan, Saudi Arabia mencatat OTP 42 persen tepat waktu, 47 persen lebih cepat, dan 11 persen keterlambatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement