Rabu 22 Oct 2014 12:00 WIB

Shalat Zhuhur di Masjid Qiblatain

Red:

Seusai mengunjungi Jabal Magnet, saya dan rekan Media Center Haji (MCH) Jeddah melaksanakan shalat Zhuhur di Masjid Qiblatain. Masjid ini merupakan salah satu tempat ziarah di Kota Madinah bagi jamaah haji maupun umrah dari seluruh dunia.

Dalam sejarah, Masjid Qiblatain adalah masjid pertama yang didirikan Rasullulah Muhammad SAW sewaktu mampir di Quba dalam perjalanan hijrah ke Madinah. Lokasi Masjid Qiblatain berada di Jalan Khalid bin Al Walid, barat laut Kota Madinah, sekitar tujuh kilometer dari Masjib Nabawi.

Di dalam masjid ini ada mihrab yang mengarah Masjidil Haram yang kini menjadi kiblat kaum Muslimin. Orang yang berziarah ke masjid itu pun melaksanakan shalat wajib atau sunah ke arah Masjidil Haram. Sedangkan, mihrab berwarna putih yang tertempel di atas pintu utama hanya sebagai sejarah yang menandakan bahwa pada zaman dahulu, Rasulullah pernah shalat ke arah Masjidil Aqsa, Palestina. Masjid Qiblatain ini menjadi salah satu dari tiga ikon masjid di Kota Madinah yang menjadi lokasi ziarah para jamaah haji maupun umrah. Dua masjid bersejarah lain adalah Masjid Nabawi dan Masjid Quba.

Desain interior masjid ini sungguh luar biasa, menakjubkan. Terdapat rak Alquran warna putih nan apik dan menempel di dinding utama dan dinding tiang bangunan masjid. Tumpukan Alquran pun tertata rapi. Karpet merah nan empuk terhampar di semua ruangan dan terasa nyaman saat kami shalat di atasnya, terutama saat sujud.

Menilik sejarahnya, masjid ini awalnya bernama Masjid Bani Salamah karena dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Pada suatu hari, Rasulullah melakukan takziah di rumah Ummi Basyar di Kampung Salamah. Kehadiran Rasulullah sangat menyenangkan hati perempuan itu yang baru saja memakamkan salah satu putrinya. Hal itu mendorong Ummi Basyar memasak makanan khusus dengan menyembelih seekor kambing dan mengundang Rasulullah makan di rumah tersebut. Ketika memasuki waktu shalat Zhuhur, Rasulullah melaksanakan shalat di Masjid Bani Salamah. Ketika itu, Rasulullah menghadap ke arah Masjidil Aqsa.

Sebelumnya, kiblat shalat untuk semua nabi adalah Baitullah di Makkah. Kemudian, ketika Rasulullah berada di Kota Madinah, kiblat selanjutnya ditetapkan di Masjidil Aqsa, Palestina. Saat penentuan kiblat ke Masjidil Aqsa ini, umat Islam sama dengan umat lainnya, yaitu Nasrani dan Yahudi yang memusatkan ibadah di Palestina.

Ternyata, tindakan Rasulullah beribadah dengan kiblat ke arah Palestina dicemooh kaum Nasrani dan Yahudi. Mereka menyebut agama Islam yang dibawa Rasulullah hanya mengekor ajaran nenek moyang mereka. Dengan kesabaran dan lapang hati, Rasulullah menanggapinya dengan diam, tapi selalu berdoa agar diberikan petunjuk oleh Allah SWT.

Doa Rasulullah pun terjawab. Saat menunaikan rakaat kedua shalat Zhuhur di Masjid Bani Salamah ini, turunlah wahyu Allah SWT melalui Malaikat Jibril untuk memindahkan arah kiblat dari Masjidil Aqsa di Palestina ke Masjidil Haram (Ka'bah) di Kota Makkah (Arab Saudi). Maka, Rasulullah menghentikan sejenak shalatnya dan berputar 180 derajat menghadap Masjidil Haram, sehingga jamaah yang ikut shalat Zhuhur itu mengikuti gerakan Rasulullah dengan menghadap ke Masjidil Haram.

Jadi, dalam melaksanakan satu shalat Zhuhur itu, Rasulullah menghadap dua kiblat, yakni dua rakaat ke Masjidil Aqsa dan dua rakaat lagi ke Masjidil Haram. Karena itulah, nama masjid ini diubah menjadi Qiblatain yang berarti dua kiblat. Perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram terjadi pada Senin, Rajab 12 Hijriah. Wahyu yang turun pada peristiwa bersejarah itu adalah ayat 144 surah al-Baqarah.

Masjid Qiblatain telah mengalami beberapa kali pemugaran, di antaranya, pada 893 H atau 1543 M oleh Sultan Sulaiman. Pada pintu utama masjid terdapat prasasti yang bertuliskan tanggal terakhir pemugaran, yakni 16 November 1987. Jamaah haji dan umrah umumnya memasukkan ziarah ke masjid ini sebagai agenda wajib untuk dikunjungi selama di Madinah. Mereka ingin melihat secara langsung saksi bisu perpindahan arah kiblat. Semoga, selepas berziarah di masjid ini ibadah mereka semakin istiqamah, termasuk saya. Amin. n oleh: zaky al hamzah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement