Jumat 03 Oct 2014 17:00 WIB

BPHI 'Siapkan' Jamaah Safari Wukuf

Red:

MAKKAH -- Wukuf adalah salah satu rukun haji yang harus dijalani oleh seluruh jamaah haji, tak terkecuali jamaah yang sedang sakit. Untuk itu, sejak Rabu (1/10) sore, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI)  mulai 'menyiapkan' jamaah yang akan disafariwukufkan. Para jamaah yang sakit itu diinapkan di BPHI agar kondisi fisik mereka stabil.

Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi Kesehatan Mohammad Ilyas kepada Republika, Rabu malam. ''Mereka diinapkan dulu di BPHI untuk distabilkan kondisinya,'' katanya. 

Para jamaah haji yang akan disafariwukufkan diusulkan oleh kloter ke tim kesehatan di sektor. Tim dokter spesialis di sektorlah yang akan menyeleksi. Terkait hal ini, ada sejumlah kriteria jamaah yang dapat disafariwukufkan, di antaranya, jamaah yang menderita gagal ginjal dan sakit jantung karena tidak mungkin berjalan kaki, juga jamaah yang menderita penyakit paru, terutama yang pernapasannya dibantu oleh pasokan oksigen.

Hingga Rabu malam, Ilyas belum dapat memastikan jumlah jamaah haji yang akan disafariwukufkan. ''Karena sekarang masih ada pasien yang keluar masuk BPHI Makkah. Yang dipersiapkan kira-kira ada 190-210 jamaah,'' katanya. 

Untuk membawa para jamaah safari wukuf, telah dipersiapkan 12 bus. Interior bus-bus tersebut akan ditata secara khusus sehingga para jamaah yang sakit tersebut dapat berbaring. Diperkirakan, satu bus dapat memuat sekitar 34 jamaah.  Sementara jumlah petugas kesehatan yang mendampingi  jamaah di dalam bus sebanyak 50-60 orang.

Kepala BPHI Makkah Agus Widyatmoko menginformasikan,  hingga Rabu sore jumlah jamaah haji yang sudah terdata untuk disafariwukufkan sebanyak 174 pasien. Namun, tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah.

Rencananya, jamaah safari wukuf akan diberangkatkan ke Arafah pada Jumat (3/10) pukul 11.00 waktu Arab Saudi (WAS) dan kembali lagi ke BPHI Makkah sekitar pukul 14.00 WAS. ''Pelaksanaan safari wukuf cepat, biasanya dalam waktu dua jam sudah selesai,'' kata Agus.

 

70 jamaah wafat

Sementara, sehari menjelang wukuf, jumlah jamaah haji yang wafat bertambah. Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kementerian Agama,  sebanyak enam orang jamaah haji dilaporkan wafat pada 30 September hingga 1 Oktober 2014. Dengan begitu, total jamaah haji yang wafat terhitung sejak awal pemberangkatan pada 1 September hingga 2 Oktober 2014 berjumlah 70 orang.

Keenam jamaah yang wafat pada 30 September hingga 1 Oktober 2014 itu adalah Siti Rusmini Sastra Mudjana yang meninggal dunia dalam perjalanan ke Makkah pada 1 Oktober. Almarhumah berasal dari Gondomanan, Kota Yogyakarta.  Ia  adalah jamaah dari Kloter 49 Embarkasi Solo.

Jamaah kedua adalah Maryani Abdul Gani Asmidin asal Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Ia meninggal dunia di pemondokan Makkah pada 30 September 2014. Dalam pemberangkatan, ia tergabung dalam Kloter 12 Embarkasi Batam.

Jamaah ketiga bernama Asnawi Bukdin Abdullah asal Dusun Darungan, Lembengan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Jamaah yang tergabung dalam Kloter 34 Embarkasi Surabaya ini wafat di pemondokan Makkah pada 30 September 2014.

Pada hari yang sama juga wafat jamaah lainnya yakni Woeryatmo Soewandhi Soetedjo di RSAS Makkah. Almarhum berasa dari  Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Selanjutnya, jamaah bernama Sehan Serman Colet, asal Lembah Beringin, Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, yang wafat di RSAS Makkah.

Jamaah terakhir yang dilaporkan wafat adalah Radaniah Pendi Koni asal Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Ia meninggal di RSAS Makkah pada 30 September 2014.

Sementara itu, sebanyak 182 jamaah dilaporkan sakit dan dirawat di beberapa tempat pengobatan yaitu empat orang di RSAS Madinah, 38 orang di RSAS Makkah, dan 142 orang di BPHI Makkah. rep:c78 ed: wachidah handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement