Rabu 01 Oct 2014 16:00 WIB

Besok, Jamaah Bergerak ke Arafah

Red:

MAKKAH --  Besok (Kamis, 2/10) pagi waktu Arab Saudi (WAS), sekitar 2,5 juta jamaah haji dari seluruh penjuru dunia mulai bergerak dari Makkah menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf. Berdasarkan hasil rukyah hilal, Pemerintah Arab Saudi menetapkan wukuf di Arafah jatuh pada Jumat (3/10).

Sebanyak 20 bus telah disiapkan untuk mengangkut jamaah haji Indonesia per maktab dari Makkah  ke Arafah. Bus-bus tersebut akan bergerak tiga kali putaran. ''Kalau satu maktab 3.000 orang, setiap putaran akan memuat 1.000 jamaah haji,'' kata Kepala Bidang Pelayanan Pemulangan Kedatangan dan Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Subhan Cholid di Makkah, Senin (29/9).

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Yogi Ardhi Cahyadi/Republika

Wukuf Arafah.

Pemberangkatan jamaah dari Makkah ke Arafah dilakukan dalam tiga gelombang yakni Kamis pukul 08.00-12.00 WAS, 12.00-18.00 WAS dan 18.00 WAS - selesai. ''Diharapkan sebelum pukul 22.00 WAS, seluruh jamaah haji Indonesia  sudah sampai di Arafah,'' kata dia.

Sedangkan para petugas sudah diberangkatkan terlebih dahulu ke Arafah, yakni pada Kamis pagi seusai shalat Subuh.

Keesokan harinya, yakni Jumat  (3/10), jamaah bergerak ke Muzdalifah dan akan diangkut dengan sembilan bus per maktab. Pergerakan dimulai pukul 18.00 WAS. Jumlah bus yang digunakan lebih sedikit karena untuk  mengantisipasi kemacetan. ''Semakin banyak bus yang beredar jalan akan lebih padat,'' kata Subhan.  

Selain itu, jarak antara Arafah ke Muzdalifah lebih dekat daripada Makkah ke Arafah. ''Karena busnya lebih sedikit, maka akan dilakukan enam sampai tujuh putaran.''

Di Muzdalifah, jamaah berhenti  sebentar, kemudian diberangkatkan lagi  ke Mina dengan menggunakan sembilan bus per maktab pada mulai pukul 23.30 WAS. Diharapkan, pada Sabtu (4/10) dini hari sebelum Subuh pengangkutan jamaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina sudah selesai.

Untuk pemulangan jamaah dari Mina ke Makkah, rencananya akan dikerahkan 20 bus per maktab. Untuk jamaah yang mengambil nafar awal, pemulangan dilakukan pada Senin (6/10), sementara yang nafar tsani pada Selasa (7/10). 

Sejak Selasa (30/9), jalur  menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) ditutup untuk semua kendaraan. Bila sehari sebelumnya, jalur menuju Armina masih bisa dilalui bus, namun sejak Selasa tak bisa dilalui kendaraan bermotor, kecuali kendaraan yang memiliki stiker Masyair atau stiker untuk akses masuk ke Arafah dan Muzdalifah.

Sementara, kendaraan bus, termasuk bus Shalawat sudah tidak boleh melalui jalur lalu lintas di dalam Kota Makkah. Per Senin malam, 180 bus Shalawat yang disewa Kementerian Agama (Kemenag) RI sudah dibawa ke Arafah untuk transportasi dari Arafah ke Mina setelah pelaksanaan wukuf.

Sedangkan bus Saptco (angkutan umum perkotaan) yang dikelola Kementerian Haji Arab Saudi yang dibawa ke Arafah sekitar 400 unit. Bus-bus ini sengaja diberangkatkan lebih awal ke Arafah sebelum diberlakukan larangan beroperasi di Kota Makkah.

Penutupan jalur lalu lintas menuju Armina dilakukan untuk menghindari masuknya kendaraan jamaah haji atau pedagang, karena pelaksanaan wukuf di Arafah tinggal tiga hari lagi. Kepala PPIH Daker Jeddah Ahmad Abdullah Yunus menjelaskan, kendaraan yang diperbolehkan masuk ke area Armina adalah kendaraan perusahaan katering, petugas keamanan dari PPIH atau panitia haji negara lain, dan kendaraan kesehatan. "Serta kendaraan-kendaraan yang memiliki stiker khusus masuk Armina," tutur Ahmad.

Tinjau persiapan wukuf

Dua hari menjelang keberangkatan jamaah haji ke Arafah, Menteri Agama (Menag) yang juga Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin meninjau langsung kesiapan pelaksanaan puncak haji itu di Arafah.

Menag  meninjau sejumlah tenda untuk jamaah yang sudah terpasang rapi, melihat kondisi kamar mandi jamaah serta kantor misi haji di Arafah. Menag juga meninjau dapur perusahaan katering yang akan menyiapkan makanan untuk para jamaah selama berada di Arafah. "Alhamdulilah sejauh ini persiapannya dari hari ke hari semakin baik,'' kata Menag.

Khusus untuk tenda tim kesehatan, ia meminta agar diperluas. Hal itu penting untuk mengantisipasi lonjakan jamaah haji yang sakit saat wukuf. "Berdasarkan pengalaman tahun lalu, memang problem tim medis kita adalah membangun tenda saat Armina. Karenanya, kita akan meminta muassasah agar tenda-tenda pos kesehatan kita ditambah.''  rep:neni ridarineni/zaky al hamzah ed: wachidah handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement