Selasa 16 Sep 2014 14:30 WIB

Polisi Saudi Intensifkan Rute Jamaah

Red:

JEDDAH -- Kepolisian Kerajaan Arab Saudi mengintensifkan pemeriksaan di setiap jalan dan rute yang akan dilalui jamaah menuju Makkah. Langkah ini merupakan upaya untuk menghentikan peziarah ilegal menyusup ke kota, seperti yang dilaporkan Arab News, Ahad (14/9).

Seorang pejabat terkait mengumumkan, setiap peziarah ilegal yang tertangkap akan dikirim kembali ke kota maupun negara masing-masing dengan tindakan hukum. "Mereka dapat dideportasi dan mendapatkan denda karena telah melanggar aturan polisi Saudi," kata Mayjen Abdulaziz al-Asouli, kepala kepolisian Makkah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Hassan Ammar/AP

Polisi Arab Saud.

Peraturan itu, kata dia, baru pertama kali diterapkan di Makkah. Sedangkan tahun lalu, sekitar 15 ribu peziarah tertangkap dan dilarang masuk ke Makkah.

Dari data yang didapatkannya, banyak orang tanpa izin haji sering mengambil rute berbatu dari Taif ke Makkah dan berharap tidak bertemu pos pemeriksaan. Karena itu, mereka lebih memilih untuk memutar melalui daerah pegunungan untuk menghindarinya. Untuk itulah, pengawasan intensif di rute-rute itu diberlakukan.

Para peziarah ilegal biasanya membuat perjanjian terlebih dahulu dengan makelar (orang yang memiliki pengalaman dalam penyelundupan) dan mengetahui jalur maupun rute yang jauh dari pos pemeriksaan. Namun, pada tahun ini banyak yang membatalkan perjalanan haji ilegal karena tidak menemukan orang yang dapat membantu mereka.

Pada 2012 lalu polisi kerajaan berhasil menggagalkan sekitar 1,4 juta jamaah tanpa izin. Kemudian, pada 2013 mengalami penurunan sebesar 65 persen menjadi 484 ribu orang.

Pada tahun-tahun sebelumnya, jamaah ilegal mampu menghindari pos-pos pemeriksaan di rute menuju Makkah dengan mengambil jalan memutar. "Keberhasilan tahun lalu akan membantu otoritas Saudi mengintensifkan kampanye dan mengakhiri fenomena seperti ini sekali dan untuk semua," ujar Ali Abdul Khaleq, seorang ahli haji. rep:c64 ed: dewi mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement