Rabu 03 Sep 2014 13:00 WIB

Puluhan Jamaah Risti Dirawat di Jeddah

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JEDDAH -- Puluhan jamaah calon haji (calhaj) Indonesia yang tergolong jamaah risiko tinggi (risti) menjalani perawatan sementara di Klinik Kesehatan Bandara Interasional King Abdul Azis, Jeddah, Arab Saudi, Senin (1/9). Pada umumnya, mereka mengalami kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh.

Para jamaah yang menjalani perawatan itu berasal dari empat embarkasi, yaitu Ujung Panjang, Padang, Solo, dan Lombok. Mereka mendapat perawatan sementara di ruang Oktagon, yakni klinik perawatan bagi jamaah haji yang mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Berdasarkan pantauan Republika, jamaah yang mendapat perawatan tersebut ada yang dipapah, duduk di kursi roda, atau diperiksa pada kasur lipat. Banyak di antara mereka mengeluh pusing, mual, atau penyakitnya kambuh. Rata-rata jamaah risti ini berusia di atas 65 tahun.

Ketua Seksi Kesehatan Daerah Kerja Jeddah dr Lucky Tjahjono mengatakan, berdasarkan data sampai pukul 21.00 waktu Arab Saudi (WAS), terdapat 25 jamaah yang dirawat. "Sebagian besar karena dehidrasi atau kelelahan sehingga kami harus melakukan rehidrasi atau mengembalikan cairan yang hilang. Satu jamaah diinfus, ada yang satu colf (botol infus kapasitas 500 ml), ada juga yang dua colf," katanya, di Jeddah, Selasa (2/9) pagi.

Dari puluhan calhaj risti yang dirawat, dua di antaranya terpaksa harus diinfus dan satu pasien diberi pernapasan khusus. Pasien bernama Muhammad Makmal Rayu Masiun yang berusia 79 tahun menderita asma yang berat dan persisten yang tidak berespons. Beberapa pasien lain diperiksa sesuai standar pelayanan kesehatan, misalnya diperiksa tekanan darahnya, kadar gula darah, dan sesuai keluhan jamaah.

Lucky menjelaskan, dari empat kloter yang mendarat di Jeddah hingga Senin malam, terdapat 506 jamaah berkategori risti. Jumlah itu sekitar 30 persen dari total jamaah yang mendarat di Jeddah pada hari itu, yakni 1.596 orang. Terbanyak adalah calhaj asal Lombok.

Pada kelompok jamaah risti ini, yang terbanyak berasal dari embarkasi Ujung Pandang sebanyak 135 orang, Solo 106 orang, Lombok sebanyak 126 orang, dan Padang 139 orang. "Kami membekali mereka (jamaah risti) dengan obat-obatan," katanya. Menurut dia, ada dua kategori risti, yakni berusia di atas 65 tahun, atau belum berusia 65 tahun tetapi memiliki riwayat penyakit rawan.

Lucky berharap, pelaksanaan ibadah haji selanjutnya tidak hanya menitikberatkan pada bimbingan manasik haji semata. Penyelenggaraan haji juga perlu dilengkapi dengan program manasik kesehatan yang bisa dimulai dari puskesmas-puskesmas  di daerah asal jamaah. ''Dengan demikian, selain mental, secara fisik jamaah juga memiliki bekal yang cukup. Sebab, ibadah haji tidak semata-mata masalah mental tapi juga fisik.'' n rep: zaky al hamzah ed: wachidah handasah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement