Ahad 07 Feb 2016 18:12 WIB

Alcazar ‘Si Tua yang Tetap Menawan’

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Monumen ini merupakan salah satu dari beberapa contoh arsitektur Almohad yang ada di Semenanjung Eropa.

Jerez de la Frontera atau biasa disebut Xerez ini merupakan nama sebuah kota di Spanyol, tepatnya di Provinsi Cadiz. Di kota yang memiliki luas wilayah 1.186 km persegi ini tersimpan se buah situs peninggalan kerajaan Islam. Situs itu adalah Monumen Alcazar Jerez de la Frontera.

Dari sekian banyak bangunan indah warisan Islam di Spanyol, Alcazar Jerez de la Fronteralah adalah bangunan paling tua di Spanyol karena ia dibangun pada abad ke-11. Meski sudah berusia ratusan tahun, bangunan ini tetap memancarkan karya seni yang sangat mengagumkan bagi penikmatnya.

Pada masa itu, Alcazar merupakan benteng sekaligus istana kerajaan Islam. Kompleks bangunan megah dan indah ini sudah ditetapkan sebagai bien de interes cultural atau lokasi bersejarah di Spayol. Pengukuhan itu dilakukan pada 1931 Masehi.

Salah satu daya tarik dari Alcazar adalah gaya arsitekturnya yang sangat indah. Hal itu bisa dilihat dari susunan batu alam yang telanjang, tanpa plester dan tanpa balutan warna cat. Di dalamnya terdapat satu-satunya masjid yang masih tersisa dari 18 masjid yang pernah berdiri di kota tersebut.

Saat pasukan Kristen menyerang pada 1255, masjid itu diubah menjadi gereja yang didedikasikan untuk Virigin Mary oleh Raja Alfonso X of Castile dan menara masjid juga diubah menjadi menara lonceng gereja.

Arsitektur

Kekuatan dari desain Monumen Alcazar adalah bentuk dindingnya yang melingkar dengan satu menara dan gerbang. Dominasi pada dinding dan menara ini seakan menjadi pusat sistem pertahanan dalam suatu kawasan yang dikuasai raja. Istilahnya, bangunan ini mendefinisikan satu set bangunan yang dikelilingi oleh dinding dan kursi kekuasaan politik dan militer.

Nama asli bangunan yang terletak di sudut tenggara Spanyol ini adalah al-Qasr yang berarti istana, tetapi lidah orang Spanyol menyebutnya Alcazar. Monumen ini me ru pakan salah satu dari beberapa contoh ar si tektur Almohad yang ada di Semenanjung Eropa.

Meski sudah dua kali direnovasi pada abad ke-18 dan abad ke-20 sejak didirikannya, konstruksi asli yang menghiasi bagian interior menumen ini tidak berubah. Konstruksi interior bawaannya seperti dua pintu: masjid, pemandian Arab, menara, dan paviliun teras Dona Blanca yang terletak di kaki menara.

Untuk dapat melihat interior bangunan ini, kita bisa memilih satu di antara dua pintu masuk. Masing-masing pintu menempel pada bagian dinding yang mengelilingi bangunan.

Semua dinding interior dan eksterior bangunan Alcazar ini tidak memiliki paduan warna.

Warna yang ditimbulkan hanya satu, yakni warna putih yang merupakan warna dasar dari bata yang merupakan material utama berdirinya Istana Alcazar. Seluruh interior Alcazar tidak memiliki ukiran yang biasa ada pada setiap bangunan megah. Pada bangunan Alcazar hanya ada susunan batu tanpa plester. Hiasan yang paling mewah pada interiornya adalah dominasi lengkungan yang mengelilingi isi ruangan Alcazar.

Sementara, bagian mewah pada bangunan Alcazar ini adalah menara. Dalam menara ini, hanya ada satu ruangan yang tidak pernah difungsikan sehingga keadaannya selalu gelap. Menara ini merupakan tempat kamera pengawas dengan lokasi yang istimewa karena memiliki titik tertinggi sehingga bisa melihat seluruh kawasan Jerez.

Setelah mengulas arsitekturnya, kini kita membahas bagian-bagian bangunan yang berada di kawasan Jerez. Di antaranya, Gate City yang merupakan pintu masuk un tuk melihat seluruh isi ruangan yang memi liki sejarah masa kejayaan Islam. Setelah melewatinya, kita bisa masuk ke ruang tertutup dan melihat langit-langit yang megah.

Sementara, bangunan yang terdapat di kompleks Alcazar lainnya adalah masjid. Bangunan ini menyajikan fitur karakteristik keagamaan yang merupakan tempat ibadah keluarga raja yang dibangun pada abad ke-12.

Meski berada di dalam kompleks, mas jid ini juga memiliki beberapa fasilitas se lain menara yang digunakan untuk mengumandangkan azan, masjid ini memiliki ruang wudhu yang tidak jauh dari ruang utama untuk berdoa menghadap ke Kota Suci Makkah.

Namun, setelah kawasan ini dikuasai Na srani di bawah pimpinan Raja Alfonso X pada 1264 M, bangunan dan fasilitas di da lam Alcazar ditambah dan sebagian dialih fungsikan sebagai tempat ibadah umat Kristiani.

Sebenarnya, penguasaan Alcazar pada 1664 adalah bentuk "sumpah warisan" dari D Bartolome de Villavicencio. Villavicencio, salah satu keluarga yang paling kuat dan mulia dari keturunan kota setempat, memulai serangkaian reformasi di istana ini, termasuk pembangunan Istana Barok yang dibangun di atas reruntuhan Alcazar.

Villavicencio memulai pembangunannya dengan membuat lorong-lorong lantai utama untuk membangun istana yang dapat menyaingi keindahan bangunan Islam. Di menara istana itu terletak kamera obscura. Camera yang dapat melihat jarak jauh ini diadakan demi menarik para wisata untuk melihat seluruh kota dari kejauhan. c62, ed: Nashih Nashrullah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement