Ahad 06 Dec 2015 16:00 WIB

Lawan Islamofobia dengan Donasi Sosial

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Lawan Islamofobia dengan Donasi Sosial

Muslimah berjilbab berulang kali menjadi sasaran rasisme di negara-negara Barat. 

Bentuk-bentuk rasisme dan kekerasan verbal tersebut sering dialamatkan lewat media sosial. Menghadap masalah serupa, seorang Muslimah Australia bernama Susan Carland berinisiatif mengubah kebencian menjadi sesuatu yang positif.

\"Bentuk kekerasan online bera gam, mulai dari permintaan untuk me ninggalkan Australia, ha rapan untuk kematian saya, menghina penam- pilan, menuduh jihadis, dan menyebut saya be ren cana untuk mengambil alih negara,\" kata Su san Carland, dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (26/11). 

Carland menyadari dia tidak bisa membalas kebencian dengan perlakuan serupa. Sebagai seorang Muslim, respons yang dia keluarkan harus didasarkan pada kenyataan bahwa dia seorang Muslim. Dari sini, ide unik itu pun muncul. 

Ia memutuskan menyumbang satu dolar kepada UNICEF untuk setiap tweet penuh kebencian yang dia terima. Menurut ibu dari dua anak itu, langkah itu dia ambil juga untuk memberi teladan yang baik dan membangun karakter Muslim anak-anaknya.

\"Hanya dalam waktu dua pekan, saya telah mengumpulkan lebih dari 1.000 dolar AS dana yang akan dikirim kepada bantuan kemanusiaan untuk anak-anak melalui UNICEF, seperti yang baru-baru ini dia umumkan di akun Twitter,\" 

kata dia. Carland sangat terkejut melihat respons balik yang positif dari kampanye antikebenciannya.

Ide-ide besar merembet bak ca haya. 

Setelah Carland, mulai banyak akun yang melakukan hal serupa. Mereka menyumbangkan dana untuk program anak-anak yang masih kekurangan nu- trisi atau pendidikan. Perempuan yang masuk Islam pada usia 19 tahun itu kini tengah menjadi kandidat PhD di Monash University. 

(c32, ed: nashih nashrullah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement