Ahad 13 Sep 2015 19:59 WIB

Istana Shirvanshah

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Sebuah kompleks bersejarah dengan gaya arsitektur Islam khas Asia Tengah berdiri di tengah Kota Baku, ibu kota Azerbaijan. Bangunan kompleks itu merupakan simbol kerajaan dan peradaban Islam di kawasan Semenanjung Absheron, Kaukasus, dan tepi barat Laut Kaspia pada abad pertengahan. Sebuah kompleks bangunan merupakan peninggalan era Dinasti Islam Shirvanshah abad ke-14. Di dalam area kompleks bersejarah ini terdapat bangunan Istana Shirvanshah, yang didirikan oleh Ibrahim I, sultan Dinasti Shirvanshah ke-33.

Dinasti Shirvanshah merupakan sebuah khanate atau kesultanan berkuasa di kawasan pegunungan Kaukasus dan sekitar Laut Kaspia, kini Azerbaijan. Shirvanshah merupakan dinasti bertahan di Kaukasus dan menjadi vassal atau penguasa wilayah yang tunduk pada Kekaisaran Seljuk di Persia.

Pada era Dinasti Safawi menguasai Kaukasus, wilayah kekuasaan Shirvanshah kemudian diambil alih pada abad ke- 16. Dinasti Shirvanshahlah yang mengembangkan Baku dari sebuah desa kecil menjadi kota besar, yang juga menjadi ibu kota Azerbaijan kini.

Sultan Shirvanshah ke-33, Ibrahim I, berkuasa pada 1382- 1417. Ia tercatat dalam sejarah sebagai tokoh yang memindahkan ibu kota dari Shimakhi ke Baku. Langkah ini ia lakukan setelah Kota Shamakhi diguncang gempa hebat dan meluluhlantakkan bangunan pemerintahan.

Perpindahan ibu kota Dinasti Shirvanshah ini kemudian dirintis Ibrahim I dengan mendirikan sebuah istana megah di dalam kota benteng. Pemilihan kawasan Baku sebagai ibu kota baru bukan tanpa alasan. Di kawasan ini dipercaya terdapat makam seorang sufi terkenal Kaukasus, Seyyid Yaxya Bakuvi.

Dalam perjalanannya, perpindahan pusat kekuasaan ke Baku merupakan tonggak baru pemerintahan Shirvanshah. Dari kompleks istana inilah Kota Baku berkembang hingga pesat sebagai kota penting baik dari sisi politik maupun ekonomi di kawasan Kaukasus dan Laut Kaspia. Ini yang membuat Baku berkali-kali menjadi incaran invasi kekuatan imperium asing, seperti Dinasti Safawi, Kekaisaran Rusia, dan Turki Usmani. Alhasil, tak jarang beberapa sejarawan dan arkeolog menyebut Istana Shirvanshah sebagai "Mutiara dari Laut Kaspia."

Gerbang ke gerbang

Kompleks Istana Shirvanshah dikelilingi benteng dan dibangun di tempat tertinggi, di salah satu kawasan bukit di Baku. Area kompleks pun diperluas dengan struktur bertingkat sehingga terlihat jelas dari tepi barat Laut Kaspia. Di dalamnya terdiri dari beberapa elemen struktur bangunan yang terbuat dari marmer dan bata putih. Bagian pertama berupa tempat tinggal atau istana shah, rumah para tamu atau divankhane, makam keluarga shah, Masjid Istana Key Gubad, hammam, Musauleum Seyyid Yaxya Bakuvi, dan gerbang timur.

Memasuki gerbang dan area pertama kompleks istana terdapat sebuah halaman terbuka yang menunjukkan akses jalan ke divankhane dan tempat tinggal istana.

Divankhane merupakan ruang tempat pertemuan tamu dan kegiatan seremonial istana. Divankhane memiliki gaya arsitektur segi delapan berada di tengah dengan pilar yang mengelilingi dan atap kubah batu. Sebuah gerbang berdiri di samping divankhane lengkap dengan muqarnas gaya sarang lebah.

Di sekitar divankhane lorong kecil berpilar mengelilingi bangunan utama dan menghubungkan ke tempat tinggal utama istana. Memasuki gerbang selanjutnya terdapat area istana utama, tempat tinggal shah yang berada di tingkat yang paling tinggi dalam area kompleks.

Pada halaman istana utama terdapat kolam air mancur dan portal gerbang tinggi yang lebih besar. Bangunan utama istana memiliki kubah dan gerbang besar. Gerbang ini juga memiliki muqarnas gaya sarang lebah dengan fasad ukiran kaligrafi Arab kufi serta dedaunan ara dan pohon anggur.

Beberapa bagian lain dari bangunan utama istana memang kondisinya tidak lengkap, akibat pengeboman pada era invasi Kekaisaran Rusia. Beberapa area ruang yang menghadap Laut Kaspia telah hancur. Di sisi lain, kompleks istana terdapat makam keluarga raja dan sebuah mausoleum Seyyid Yaxya Bakuvi yang ditandai dengan kubah kerucut. Seyyid Yahya Bakuvi adalah seorang ulama kerajaan di pengadilan Shirvanshah Khalilullah. Di bagian lain area kompleks terdapat Masjid Istana Key Gubad, dengan struktur bangunan kubah yang lengkap dengan menara.

Sultan Shirvanshah Khalilullah menambahkan menara sebagai ciri khas masjid. Ia menjadikan masjid istana sebagai salah satu ikon penting kompleks istana ini. Masjid istana memiliki tiga pintu masuk dan beberapa ruang shalat yang terpisah antara pria dan wanita.

Bagian terendah dari kompleks istana ini adalah area hammam atau tempat pemandian umum. Bangunan ini terdiri dari dua struktur persegi yang dibagi beberapa ruang tungku terpisah penghasil uap. Ruang tungku uap ini kemudian dihubungkan ke beberapa kamar pemandian utama. Sebuah bentuk khas yang ada di kawasan itu, termasuk juga di Turki. berbagai sumber, Oleh Amri Amrullah  ed: Nina Chairani

Penaklukan Silih Berganti

Baku sebagai area dari kompleks benteng Istana Shirvanshah berkali-kali mengalami penaklukan, yang tak jarang diiringi penghancuran pada beberapa bagian bangunan istana. Pada awal 1500-an, Kota Baku dianeksasi oleh Dinasti Safawi Persia dan menjadikan Baku sebagai salah satu kota penting pemerintahan di kawasan Kaukasia. Pada 1585 Sultan Murad III dari Dinasti Turki Usmani mengambil alih kota ini dan menjadi area penaklukan selama lebih dari 130 tahun.

Pada 1723 Kota Baku kembali dianeksasi oleh Jenderal Matushkin dari Kekaisaran Rusia setelah perang Rusia-Turki. Istana Shirvanshah mengalami penghancuran hebat akibat pengeboman dan akhirnya dikuasai Kekaisaran Rusia pada 1783. Kawasan dinding kota tua area barat dan utara hingga kini bertahan. Beberapa area lain di kompleks istana masih direhabilitasi dan digali.

Kompleks bangunan istana mengalami perubahan pada era pendudukan Dinasti Turki Ottoman dengan penambahan Gerbang Sultan Murad pada 1585. Pada 1964 Soviet menetapkan bangunan kompleks benteng Istana Shirvanshah sebagai situs bersejarah dan pada 2002 dilakukan rekonstruksi setelah diakui sebagai situs warisan dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement