Ahad 24 May 2015 20:16 WIB

Karimah Binti Abdul-Aziz Saya Bangga Menjadi Muslimah

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, Sebelum berkenalan dengan Islam, kehidupan yang dijalani Karimah bergelimang penuh dengan maksiat. Kebiasaannya mengonsumsi minuman keras membawanya menjadi pecandu alkohol berat selama bertahun- tahun.

Meski demikian, di hati kecilnya masih tebersit harapan untuk berubah dan menata kembali kehidupan agar jadi lebih baik. Sampai akhirnya, Karimah merasa bosan dengan gaya hidup kelam semacam itu. 

Ia pun lantas memutuskan untuk mengikuti program rehabilitasi untuk memulihkan diri dari kecanduan miras. "Pada waktu itu, kecanduan saya terhadap alkohol benar-benar sudah di luar kendali," ujar Karimah membuka kisah perjalanan rohaninya.

Selama menjalani program rehabilitasi tersebut, ada beberapa tahap yang harus dilalui Karimah.Antara lain, dia diminta untuk mengasah kepekaan spiritualnya dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan secara terus- menerus. Menurut Karimah, tahap tersebut justru menjadi tantangan tersendiri yang harus ia hadapi.

"Pasalnya, meski dibesarkan sebagai penganut Kristen, saya tidak memiliki pemahaman mengenai Tuhan sama sekali. Apalagi, kehidupan yang saya jalani sebelumnya sangat jauh dari nilai-nilai agama," aku perempuan yang kini menetap di New York City, AS, itu.

Pada Oktober 2001, Karimah berkenalan dengan seorang pria Muslim. Pada beberapa kesempatan, lelaki itu sempat menceritakan soal ajaran Islam kepadanya. Dari pria Muslim itulah, Karimah mulai memperoleh sedikit pengetahuan tentang agama Allah tersebut untuk pertama kalinya.

"Dalam pandangan saya, apa yang dikatakan oleh teman saya (tentang Islam) itu sangatlah menarik. Akan tetapi, saya tidak mau menerima begitu saja apa yang ia utarakan ketika itu. Karena itu, saya memutuskan untuk menyelidiki sendiri agama itu," kata Karimah.

Berangkat dari rasa penasaran tersebut, Karimah pun mulai mencari literatur yang berhubungan dengan Islam di perpustakaan umum di kotanya. Namun, sayang, ia tidak menemukan buku-buku yang ia butuhkan di tempat itu.

"Petugas perpustakaan lalu menyarankan saya untuk mencari informasi tentang Islam di Seminari Hartford karena lembaga itu memang mengkhususkan diri dalam kajian isu-isu agama," kata Karimah.

Pada pekan berikutnya, jadilah Karimah mengunjungi Seminari Hartford. Dan ternyata benar, di sana ia menemukan semua informasi yang ia butuhkan. Selanjutnya, hampir setiap harinya Karimah meng habiskan banyak waktu dengan membaca buku-buku tentang Islam di Perpustakaan Se minari Hartford.

"Saya terus membaca dan mem baca. Di samping itu, saya juga membeli sejumlah buku untuk menambah referensi saya tentang Islam, termasuk salinan Alquran," ujar Karimah.

Tidak butuh waktu lama, Karimah pun mulai merasakan cinta yang luar biasa kepada Islam. Dia menyadari bahwa hanya agama samawi itu yang mampu menjawab pencarian spiritualnya selama ini. 

"Setelah memiliki pemahaman yang jelas tentang Islam, saya benar- benar terpesona. Saya jatuh cinta kepada agama ini sepenuhnya," katanya.

Karimah mengikrarkan dua kalimat syahadat pada 3 Ramadhan 1422 atau bertepatan dengan 18 November 2001. Sejak hari itu, dia telah menjadikan Allah sebagai satu-satunya penolong, pelindung, dan penyembuh. Sejak hari itu pula, ia mengubah namanya menjadi Karimah.

"Saya tidak pernah menyesali keputusan tersebut. Karena, Dia (Allah SWT) telah menyadarkan dan membersihkan saya dari kecanduan alkohol. Saya benar-benar pulih sekarang," tutur Karimah.  Oleh Ahmad Islamy Jamil ed: Nashih Nashrullah

 

Kasih Sayang Allah untuk Mereka yang Berpasrah 

Sejak memperoleh hidayah Islam, Karimah merasa semangat hidupnya kian bergelora. Menurut Karimah, ajaran Islam mengenai hubungan manusia dengan Sang Pencipta (Allah SWT) sangatlah menarik. Ketika seseorang telah berserah diri kepada Allah secara sempurna, kasih sayang Allah akan senantiasa hadir dalam kehidupan orang itu, baik pada masa-masa sulit atau pada masa-masa mudah. Hubungan spiritual seperti itulah yang selalu didambakan Karimah. 

Beberapa tahun lalu, dia meng ambil kuliah pada program Human Services di salah satu perguruan tinggi di AS dan berhasil menamatkan studi terse but dengan nilai yang sangat memuaskan.Kini, Karimah bekerja sebagai tenaga spesialis di South Central Behavioral Health Network, sebuah lembaga yang memiliki fokus pada penanganan masalah kesehatan mental di New York, AS. "Allah telah menganugerahi saya kesembuhan yang menakjubkan. Hari ini, hidup saya benar-benar bermakna. Saya bangga menjadi Muslimah!" ujar Karimah lagi. Oleh Ahmad Islamy Jamil ed: Nashih Nashrullah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement