Ahad 24 May 2015 18:50 WIB

Bilik Redaksi

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hayyakumullah...

Pembacaan Alquran dengan langgam Jawa pada peringatan Isra Mi'raj di Istana Negara, beberapa waktu lalu, menginspirasi redaksi untuk mencoba mengulas tentang asal-usul seni membaca Alquran menggunakan nagham-nagham atau lagu-lagu. Kapan penerapan irama dan lagu dalam bacaan Alquran mulai dilakukan tidak diketahui secara pasti. 

Akan tetapi, sejarah mencatat bahwa orang yang pertama kali menyenandungkan Alquran dengan irama yang indah adalah Rasulullah SAW sendiri. Maka, dalam upaya penelusuran asal-usul seni tilawah tersebutlah, tema utama edisi kali ini, yakni menelusuri asal mula pembacaan Alquran dengan varian lagu. Termasuk, bagaimana perkembangan dan dinamika lagu-lagu tersebut hingga sekarang dan pengaruhnya di Tanah Air? 

Sedangkan, pada rubrik "Dunia Islam", redaksi mengangkat Islam di Venezuela.Populasi Muslim di negara ini sedikit, namun berpengaruh. Menurut data statistik pemerintah setempat, hari ini terdapat hampir 300 ribu Muslim di Venezuela atau sekitar satu persen dari total penduduk negara itu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang Arab keturunan Lebanon, Palestina, dan Suriah. 

Menurut laporan Press TV, masyarakat Venezuela memiliki minat yang cukup tinggi terhadap tradisi-tradisi Islam. Setiap tahunnya, ibadah puasa yang dijalani oleh umat Islam selama Ramadhan selalu memancing rasa ingin tahu di kalangan penduduk non-Muslim di negeri itu. 

Melimpahnya karya-karya pemikir Muslim abad pertengahan menggugah minat seorang dokter bedah kelahiran Dakahliyya, Mesir, pada 10 Mei 1940. Ia adalah Rabie E Abdel Halim. Ia menggali khazanah kedokteran Islam klasik yang tercecer di berbagai sumber utama kedokteran Islam hasil pemikiran cendekiawan Muslim abad pertengahan. 

Ia menitikberatkan bagaimana dasar ilmu kedokteran Islam abad pertengahan tersebut mampu menjadi peletak dasar kontribusi ilmu pengetahuan medis modern. Sejak muda, Rabie memang telah menaruh perhatian pada kemajuan ilmu pengetahuan Islam pada abad pertengahan.

Berbagai kajian atas literatur klasik itu pun ia publikasikan. Bagaimanakah kontribusi Abdel Halim dalam mengeksplorasi dan mengaktualisasikan kedokteran Islam untuk dunia kedokteran modern? Simak kisah utuhnya dalam rubrik "Mujaddid". 

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei sekaligus napak tilas Reformasi pertengahan Mei selalu menjadi momentum penting untuk menyampaikan masukan dan kritikan terhadap kinerja pemerintah, tak terkecuali bagi para aktivis muda Muslim. 

Menurut Ketua Umum PB HMI Arif Rosyidi, pilihan untuk tetap mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat adalah kewajiban bagi gerakan mahasiswa, khususnya HMI. Momentum bersejarah ini, HMI ingin ini menjadi pengingat atau ultimatum kepada pemerintah agar segera menghentikan kezaliman dan kebijakan yang merugikan rakyat kecil. Komitmen tersebut sangatlah bulat.

Tak ada sejengkal pun kebijakan yang merugikan rakyat tak akan lolos dari pantauan.Sikap para aktivis muda Islam merefleksikan kebangkitan nasional dan Reformasi bisa disimak pada rubrik "Digest Muda". 

Peristiwa yang terjadi di India berikut ini patut dijadikan bukti tingginya toleransi Muslim meski mereka minoritas. Komunitas Muslim India di utara Negara Bagian Bihar menyumbangkan lahannya untuk membantu pembangunan candi Hindu terbesar di dunia. 

Candi tersebut akan mulai dibangun pada Juni di Janki Nagar, dekat Kesaria di distrik East Champaran, dengan biaya lebih dari Rp 1,3 miliar. Kunal mengatakan, Mahavir Mandir Trust telah memperoleh 200 hektare tanah. 

Umat Hindu dan Muslim telah menyumbangkan sekitar 50 hektare tanah dan sisanya telah dibeli. Informasi tersebut bisa dibaca pada rubrik "Safari". 

Pada pengujung edisi kali ini, kisah perkenalan Karimah Bint Abdul-Aziz mengenal Islam. Karimah mengikrarkan dua kalimat syahadat pada 3 Ramadhan 1422 atau bertepatan dengan 18 November 2001. Sejak hari itu, dia telah menjadikan Allah sebagai satu-satunya penolong, pelindung, dan penyembuh. Sejak hari itu pula, ia mengubah namanya menjadi Karimah.

Sebelum berkenalan dengan Islam, kehidupan yang dijalani Karimah bergelimang penuh dengan maksiat. Kebiasaannya mengon sumsi minuman keras membawanya menjadi pecandu alkohol berat selama bertahun-tahun.

Meski demikian, di hati kecilnya masih tebersit harapan untuk berubah dan menata kembali kehidupan agar jadi lebih baik. Sampai akhirnya, Karimah merasa bosan dengan gaya hidup kelam semacam itu. Bagaimanakah cerita lengkap perjalanan spiritual Karimah? Simak penuturannya pada rubrik "Oase". Semoga bermanfaat. Waffaqanallahu ajma'in

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement