Ahad 03 May 2015 19:35 WIB

Dibutuhkan: Dokter Global Lulusan PTAI

Red: operator

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perguruan tinggi agama Islam (PTAI) memandang kompetensi dokter perlu sesuai standar kebutuhan kesehatan global. Hal itu disam paikan Wakil Rektor III Universitas Islam Indonesia (UII) Abdul Jamil saat pelantikan dan pengambilan sumpah dokter periode XXVIII, pertengahan April lalu.

Ia menegaskan, permasalahan pelik kesehatan di Indonesia salah satunya adalah ketersediaan tenaga medis kedokteran yang masih belum terjangkau di seluruh Indonesia. Di sisi lain, kata dia, dokter yang ada harus memiliki kualitas kompetensi yang mampu menjawab ke butuhan global. Sebab, sejatinya eksistensi para dokter tidak sekadar mengobati pasien, tetapi juga memberi edukasi kepada masyarakat tentang gaya hidup sehat.

Termasuk salah satunya metode kesehatan yang berkembang di dunia internasional sesuai dengan kemajuan zaman. Saat ini, terang dia, tenaga dokter yang ada hanya masih difungsikan untuk mengejar ketertinggalan layanan kesehatan. Ia mengungkapkan, perbandingan layanan kesehatan dokter di daerah masih sangat jauh.

"Dari 1.000 populasi rakyat Indonesia, 750 di antara mereka memiliki masalah kesehatan dan hanya 250 yang mampu mendapatkan layanan dokter yang memadai," ungkapnya.

Padahal, ada tuntutan lain dari seorang dokter untuk terus menguatkan kemampuan kompetensinya sesuai dengan standar global. Inilah, menurut dia, pentingnya kompetensi diri seorang dokter, terutama di tengah tuntutan mengejar layanan kesehatan masyarakat yang masih belum terpenuhi sepenuhnya.

Hal yang sama disampaikan Bendahara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah DIY Siti Aisyah Salam. Menurut dia, para dokter baru hendaknya harus mau terus-menerus mengasah kompetensinya agar tidak gagap dalam menghadapi dinamika dan tantangan profesi ke depan. "Dalam waktu dekat kita akan masuk era pasar bebas ASEAN, belum lagi program pemerintah dalam skema JKN juga menuntut peran dokter yang optimal," jelasnya.

Pelayanan kedokteran yang dijalan kan pada era ini adalah pelayanan kesehatan yang berbasis pada kebutuhan masyarakat. Model pelayanan ini membuat dokter harus menjalin komunikasi yang baik dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam program dan isu kesehatan, baik nasional maupun internasional. Karena masalah kesehatan terus berkembang setiap hari, perkembangan itu pula sejalan dengan berbagai inovasi teknologi kesehatan di dunia yang semakin cepat.

Harus tahan banting

Di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada pengambilan sumpah dokter ke-14 penekanan hal tersebut juga disampaikan. Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Jakarta Fadhilah Suralaga berharap para dokter alumni FKIK UIN Jakarta mematuhi sumpah dan kode etik sebagai dokter dalam bertugas dan melayani masyarakat.

"Dokter lulusan PTAI harus siap ditugaskan di manapun, bukan sekadar bekerja, melainkan membawa pesan moral agar masyarakat lebih peduli soal kesehatan," katanya. Searah tantangan dunia kedokteran dan kesehatan yang makin kompleks, lanjutnya, alumni dokter juga harus selalu belajar dan meningkatkan kedalaman pengetahuan dalam mendukung praktik kedokterannya.

Hal yang sama juga ditekankan Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Al Azhar (Unizar) Mataram, Nusa Tenggara Barat. Saat pengambilan sumpah dokter lulusan kedokteran Unizar Mataram pekan lalu, Dekan Fakultas Kedokteran Unizar Mataram Fanani menekankan pentingnya lulusan dokter muda harus siap menempatkan dirinya di berbagai daerah terpencil yang masih minim tenaga medis.

Ia menegaskan, kebutuhan tenaga dokter Muslim di daerah seperti di NTB masih cukup besar. Kebutuhan tenaga dokter yang besar di daerah-daerah terpencil tersebut, kata dia, harus dijawab dengan kesediaan tenaga dokter muda, termasuk lulusan dari fakultas kedokteran perguruan tinggi Islam. "Kami berharap dokter muda yang diambil sumpahnya ini siap tahan banting, mengaplikasikan ilmu kedokterannya di daerah-daerah," ujarnya.

Ia menekankan setiap dokter Muslim harus mampu berperan aktif menjawab masalah kesehatan serta menjadi panutan bagi tenaga medis lainnya. Tidak boleh dan tidak pernah ada di dalam kamus dokter Muslim mengeluh karena keterbatasan medis di daerah. "Karena itu, jangan pernah ada dalam benak seorang dokter untuk menyerah akan situasi yang ada," ungkapnya. Para dokter, terlebih lulusan perguruan tinggi Islam, harus mampu memberikan yang terbaik dalam kondisi apa pun di tengah masyarakat. rep: Amri Amrullah ed: Nina Chairani

Unsiq Luncurkan Pusat Studi Kependudukan

Universitas Sains Al Qur'an (Unsiq) membuka Pusat Studi Kependudukan dan Keluarga Berkualitas pada Rabu (22/4). Peluncuran Pusat Studi Kependudukan dan Keluarga Berkualitas tersebut berkat kerja sama Unsiq dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah.

Wakil Rektor I Unsiq Z Sukawi yang juga menjabat ketua Koalisi Kependudukan Kabupaten Wonosobo mengungkapkan, pusat studi kependudukan ini penting sebagai wadah pengkajian keluarga dan generasi berencana yang Islami.

Selain itu, terang dia, dibutuhkan banyak kajian kependudukan untuk mewujudkan pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas. Tentunya, ia berharap studi kependudukan yang dilakukan tetap berdasarkan pada kajian Alquran dan keislaman agar tidak menyimpang dari ajaran agama. Di antaranya kajian strategi terkait bonus demografi, masalah kependudukan yang melibatkan remaja, dan isu-isu kesehatan reproduksi remaja, seperti HIV/AIDS, NAPZA, pornografi, serta perkawinan remaja.

Bidang kesehatan ini akan sangat memengaruhi tingkat kesehatan masyarakat, angka harapan hidup, kematian bayi dan anak, serta kematian ibu. Sedangkan di bidang pendidikan, tingginya jumlah pengangguran dan ketimpangan kualitas pendidikan juga menjadi masalah yang tidak bisa dipisahkan. Pada kesempatan tersebut, ditandatangani juga memorandum of understanding (MoU) antara Unsiq dan BKKBN Provinsi Jawa Tengah dalam rangka peningkatan peran serta dalam bidang kependudukan dan keluarga berencana. Amri Amrullah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement